Kerangka Konseptual Persepsi ibu di Flores terhadap berpikir kritis pada anak

memiliki daya kritis, namun kekritisan itu tidak diekspresikan karena lingkungan bertumbuhnya anak yang menumbuhkan rasa takut untuk bicara.

E. Kerangka Konseptual

Dari penjabaran di atas, kerangka konseptual penelitian ini berangkat dari pentingnya berpikir kritis, yang pada hakikatnya terdiri dari komponen kemampuan dan disposisi. Kemampuan berpikir kritis itu sendiri dibagi lagi menjadi kemampuan menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, melakukan inferensi, mengeksplanasi, dan melakukan swa-regulasi. Sedangkan disposisi berpikir kritis terdiri dari kecenderungan berpikir yang tidak berat sebelah, sikap ingin tahu, kecenderungan untuk menggunakan penalaran, serta kecenderungan berpikir yang sistematis. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa berpikir kritis ini ternyata sudah dimiliki oleh anak-anak usia dini, yang justru berada pada masa-masa di mana mereka membutuhkan dorongan dan stimulasi dari lingkungan sekitar untuk mengembangkan hal tersebut, terutama dari ibu sebagai caregiver utama bagi anak. Sayangnya persepsi atau anggapan orang tua pada umumnya terhadap berpikir kritis pada anak di Indonesia seringkali negatif, karena anak dianggap harus patuh dan tidak mempersoalkan apa yang dikatakan orang tua, seperti yang juga terjadi dalam etnis Flores di Nusa Tenggara Timur. Dalam budaya Flores, terdapat visi misi dan beberapa ritual adat yang sebenarnya mendukung berpikir kritis pada anak, namun pada kenyataannya, orangtua masih bersikap superior terhadap anak, bahkan memarahi atau membentak anak yang sedang berpikir kritis. Padahal, bagaimana ibu mempersepsikan berpikir kritis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada anak dapat memengaruhi perilaku orang tua yang pada akhirnya dapat mendukung atau menghambat berpikir kritis pada anak mereka. Apakah para ibu di Flores cukup memahami konsep berpikir kritis itu sendiri beserta komponen- komponennya, dan apakah mereka menilai berpikir kritis pada anak sebagai suatu hal yang dianggap positif atau negatif, menjadi inti dari penelitian ini. Skema penelitian ini disajikan dalam Gambar 1. Gambar 1. Skema Penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian