BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari periode penelitian 1 November 2010 sampai dengan 30 April 2011 yang dilakukan di Unit Sub-Divisi Teknologi Reproduksi Bayi Tabung, Divisi FER, Departemen Obgyn FK-
USU “Halim Fertility Centre” diperoleh 42 wanita infertil yang ingin punya anak, yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. .
TABEL 4.1. HUBUNGAN PEAK SYSTOLIC VELOCITY PSV ALIRAN DARAH CORPUS LUTEUM DENGAN KONSENTRASI SERUM PROGESTERON.
Mean SD
p r
Peak Systolic Velocity PSV cms
12.75 7.30
0.000 0.567
Serum Progesteron ngml
13.06 4.77
uji korelasi pearson Tabel 4.1. Memperlihatkan hubungan antara Kadar serum Progesteron ngml dengan
Peak Systolic Velocity PSV Aliran Darah Corpus Luteum.
Rata-rata kadar serum Progesteron dari peserta penelitian ini sebesar 13.06 ± 4.77 ngml dengan rata-rata Peak Systolic Velocity PSV Corpus Luteum dari peserta penelitian sebesar 12.75 ±
7.30 cms. Dengan uji korelasi Pearson, secara statistik ditemukan hubungan yang bermakna antara kadar serum Progesteron dengan Peak Systolic Velocity PSV Corpus Luteum dengan
nilai p=0.000 p0.05 dan ditemukan hubungan korelasi positif dengan kekuatan sedang antara Kadar Serum Progesteron dengan Peak Systolic Velocity PSV pada Corpus Luteum dengan
nilai r = 0.567.
Universitas Sumatera Utara
Grafik 1. Korelasi antara Peak Systolic Velocity PSV Aliran Darah Corpus Luteum dengan Konsentrasi Serum Progesteron
Dari grafik diatas tampak hubungan korelasi positif antara Kadar Serum Progesteron dengan Peak Systolic Velocity PSV Aliran Darah Corpus Luteum dengan r = 0.567.
Miyazaki dkk. Tahun 1998 di Jepang dalam penelitiannya dijumpai PSV pada Corpus
Luteum mencapai puncak pada 8-6 hari sebelum onset mentruasi berikutnya dan menurun sampai pada akhir Fase Luteal. Konsentrasi Serum Progesteron memperlihatkan perubahan yang
sama, meningkat dari 12-16 hari sebelum onset menstruasi berikutnya dan memuncak pada 6-8 hari sebelum onset menstruasi berikutnya. Walaupun PSV pada Corpus Luteum tidak berkorelasi
dengan Konsentrasi Serum Progesteron pada penelitian ini,tetapi ianya menunjukkan pola perubahan yang sama dengan Konsentrasi Serum Progesteron sesuai dengan penelitian yang
dilakukan sebelumnya oleh Bourne dkk., 1996.
r= 0.567
Universitas Sumatera Utara
Bourne dkk 1996, pada penelitiannya mengemukakan korelasi yang erat antara PSV
aliran darah yang mengelilingi Corpus Luteum dengan Konsentrasi Serum Progesteron pada siklus spontan .
Niswender dkk 1976, Dalam penelitiannya mengemukakan bahwa Aliran darah menuju
ke Ovarium beserta jumlah dan ukuran dari sel-sel Luteal merupakan sesuatu yang penting dalam pengaturan produksi Progesteron oleh Ovarium. Aliran darah menuju ke Ovarium yang
mengandung Corpus Luteum meningkat 3-7 kali lipat selama fase Luteal dan menurun secara pesat pada regresi Corpus Luteum .
Hong-Ning Xie dkk., Jepang tahun 2001 mengemukakan bahwa aliran darah intra- Ovarial secara jelas menunjukkan velositas yang tinggi Penelitian Hong-Ning Xie dkk. ini
menunjukkan bahwa peningkatan aliran darah Luteal merupakan akibat dari dilatasi vaskularisasi pada Awal fase Luteal. Ditemukan PSV berkorelasi positif dengan Konsentrasi Serum
Progesteron. Hal ini mendukung konsep bahwa velositas aliran darah Luteal merupakan parameter komplementer yang menggambarkan fungsi Luteal pada kejadian infertilitas.
TABEL 4.2 HUBUNGAN END DIASTOLIC VELOCITY EDV ALIRAN DARAH CORPUS LUTEUM DENGAN KONSENTRASI SERUM PROGESTERON.
Mean SD
p r
End Diastolic Velocity EDVcms
4.54 3.95