Luteum selama pembentukan dan regresi Corpus Luteum. Sebagai tambahan, aliran darah Corpus Luteum sangat signifikan berhubungan dengan Konsentrasi Serum Progesteron selama
Fase Mid-Luteal. Sesungguhnya, beberapa penelitian yang menggunakan ultrasonografi Doppler berwarna menunjukkan bahwa aliran darah Corpus Luteum berhubungan dengan vaskularisasi
Luteal dan fungsi Luteal.
2.6. DETEKSI ALIRAN DARAH LUTEAL PADA CORPUS LUTEUM
Pencitraan Doppler-berwarna Transvaginal telah lama digunakan untuk menunjukkan
indeks echogenisitas dan aliran darah intrafollikuler Collins dkk, 1991 dan untuk
mengevaluasi indeks serial dari echogenisitas, vascularitas dan aliran darah sepanjang umur
hidup Corpus Luteum Bourne dkk, 1996 . Lebih lanjut, aliran berwarna dari denyut aliran
darah Doppler telah lama digunakan untuk memprediksikan adanya Defek Fase Luteal
Tinkannen, 1994 : Glock dan Brumsted, 1995 . Penelitian sebelumnya yang menggunakan
pencitraan Doppler berwarna telah terbukti dapat mengukur indeks aliran darah pada Ovarium dan Corpus Luteum.
2.7. PENILAIAN ANGIOGENESIS CORPUS LUTEUM
Ultrasonografi Doppler telah muncul sebagai media pendeteksi terjadinya Ovulasi dan menunjukkan fungsi Corpus Luteum yang akurat pada wanita. Perkembangan terakhir,
ultrasonografi berwarna Doppler telah digunakan untuk menilai perubahan aliran darah disekitar Corpus Luteum.
2.7.1. VOLUME CORPUS LUTEUM mm
3
VOLUME CORPUS LUTEUM diperkirakan menggunakan rumus perkalian persamaan :
Diameter transversal maksimum A mm
3
Diameter antero posterior B mm
3
Diameter longitudinal C mm
3
V = 0.523 x A x B x C
Universitas Sumatera Utara
Volume Corpus Luteum menggambarkan peningkatan aliran darah yang diiringi oleh
peningkatan berat dan ukuran sel sel luteal Jablonka-Shariff dkk,1993 Peningkatan aliran darah Luteal dikaitkan dengan adanya pertumbuhan jaringan Bruce dan Moor,1976 ;
Niswender dkk,1976 Volume meningkat pada Fase Luteal Awal, mencapai puncak pada
saat Fase Mid-Luteal dan menurun seiring Fase Regresi Corpus Luteum yaitu pada Akhir Fase Luteal .
Ukuran sel sel Luteal meningkat seiring dengan Fase pembentukan Corpus Luteum
dan menurun seiring dengan Fase Regresi Corpus Luteum Singh dkk,1997 Aliran darah
menuju Ovarium dan jumlah serta ukuran sel sel Luteal sangat penting dalam meregulasi produksi Progesteron di Ovarium. Aliran darah menuju ke Ovarium dengan Corpus Luteum
meningkat tiga sampai tujuh kali lipat selama Fase Luteal dan kemudian menurun seiring
Regresi Corpus Luteum Niswender dkk, 1976 .
Peningkatan Volume Corpus Luteum diiringi peningkatan jumlah dan ukuran sel sel Luteal dan Aliran darah Luteal dalam meregulasi produksi Progesteron
Penurunan Volume Corpus Luteum diikuti penurunan jumlah dan ukuran sel sel Luteal dan Aliran darah Luteal dalam meregulasi produksi Progesteron
2.7.2. PEAK SYSTOLIC VELOCITY PSV DAN EDV END DIASTOLIC VELOCITY ALIRAN DARAH CORPUS LUTEUM
Corpus Luteum menjadi organ dengan vaskularisasi tertinggi dalam beberapa hari
setelah Ovulasi, sehingga bila berdasarkan berat jumlah jaringan, dan aliran darah menuju Corpus Luteum, maka ia merupakan salah satu organ dengan jaringan yang terbesar dalam
tubuh manusia Abdul Karim dan Bruce,1973 . Peningkatan Aliran Darah,sebagai penyedia
untuk mendukung pathway steroidogenik luteal menuju sirkulasi sistemik, juga penting untuk pengadaan substrat kolesterol, dalam membentuk Low Density Lipoprotein, untuk
biosintesis Progesteron Carr dkk,1982 Oleh karena itu, Aliran Darah Corpus Luteum
merupakan sesuatu yang sangat penting untuk meregulasi fungsi Luteal.
Universitas Sumatera Utara
• PEAK SYSTOLIC VELOCITY PSV
Yaitu puncak tertinggi aliran darah sistolik pada tampilan berwarna gelombang aliran darah Corpus Luteum pada Fase Mid-Luteal tersebut.
PSV menunjukkan fluktuasi tinggi rendahnya gelombang aliran darah yang mengalir pada Corpus Luteum untuk mendukung pathway steroidogenik Luteal dalam
proses biosintesis Progesteron dan mengatur fungsi Luteal secara umum. Kenaikan PSV yang tinggi dianggap sebagai parameter yang baik untuk menilai
baiknya aliran darah Corpus Luteum yang secara tak langsung merefleksikan produksi Progesteron yang adekuat.
Penurunan PSV yang rendah dianggap sebagai parameter yang kurangtidak baik untuk menilai aliran darah Corpus Luteum yang secara tak langsung menrefleksikan
produksi Progesteron yang tidak adekuat. PSV dalam Corpus Luteum nilainya rendah pada Fase Luteal Awal kemudian
meningkat dan mencapai puncaknya pada 8 sampai 6 hari sebelum onset menstruasi berikutnya kemudian menurun seiring Regresi Corpus Luteum.
• END DIASTOLIC VELOCITY EDV
Yaitu titik dasar terendah aliran darah diastolik pada tampilan berwarna gelombang aliran darah Corpus Luteum pada Fase Mid-Luteal tersebut.
EDV menunjukkan fluktuasi tinggi rendahnya gelombang aliran darah yang mengalir pada Corpus Luteum untuk mendukung pathway steroidogenik Luteal dalam
proses biosintesis Progesteron dan mengatur fungsi Luteal secara umum. Kenaikan EDV yang tinggi dianggap sebagai parameter yang baik untuk menilai
baiknya aliran darah Corpus Luteum yang secara tak langsung merefleksikan produksi Progesteron yang adekuat.
Penurunan EDV yang rendah dianggap sebagai parameter yang kurangtidak baik untuk menilai aliran darah Corpus Luteum yang secara tak langsung menrefleksikan
produksi Progesteron yang tidak adekuat.
Universitas Sumatera Utara
EDV dalam Corpus Luteum nilainya rendah pada Fase Luteal Awal kemudian meningkat dan mencapai puncaknya pada 8 sampai 6 hari sebelum onset menstruasi
berikutnya kemudian menurun seiring seiring Corpus Luteum.
2.7.3 INDEKS PULSATILITAS PI = PULSATILITY INDEX
Sudut independen PI dihitung secara elektronik dari kurva halus sampai pada gelombang yang paling berkwalitas selama tiga siklus kardiak dengan berdasarkan
formula berikut : Pourcelot, 1974
Dimana : S adalah denyut aliran darah sistolik maksimum,
D adalah denyut aliran darah diastolik minimum A adalah frekwensi pencitraan gelombang Doppler rata-rata selama melalui 1 siklus
kardiak. PI mencerminkan tahanan peripheral pembuluh darah yang diukur ; dan PI juga
menggambarkan vasomotor pembuluh darah yang bekerja pada Corpus Luteum saat pembuluh darah berdilatasi maksimal untuk penyediaan produksi Progesteron.
Tingginya nilai PI dianggap sebagai ketidakmampuan vasomotorik karena pembuluh darah Corpus Luteum berdilatasi maksimal untuk memproduksi Progesteron.
Rendahnya nilai PI dianggap sebagai kemampuan vasomotorik karena pembuluh darah Corpus Luteum tidak berdilatasi maksimal untuk memproduksi Progesteron.
PI nilainya meningkat pada Fase Mid-Luteal dan menurun seiring Regresi Corpus Luteum dan Fase Luteal Akhir, nilainya serupa dengan pada saat Fase Luteal Awal.
Rendahnya nilai PI dihubungkan dengan rendahnya nilai RI.
2.7.4. INDEKS RESISTENSI RI = RESISTANCE INDEX
Indeks Resistansi RI = Resistance Index yang diambil dari selisih antara aliran darah sistolik maksimal S dan aliran darah diastolic minimal D dibagi dengan aliran darah
sistolik puncak S-D S .Impedansi aliran darah dinilai dalam Corpus Luteum selama
fase midluteal 6-8 hari setelah ovulasi : Gosling, 1976
PI = S-D A
Universitas Sumatera Utara
Dimana :
S adalah denyut aliran darah sistolik maksimum,
D adalah denyut aliran darah diastolik minimum
RI menggambarkan tingginya tahanan pembuluh darah selama dilatasi maksimal pembuluh darah pada saat Aliran Darah meningkat saat Fase Mid-Luteal.
RI dijumpai terendah nilainya pada Fase Mid-Luteal ,dan tinggi nilainya pada Fase Luteal Awal kemudian menurun pada Fase Mid-Luteal dan meningkat seiring Regresi
Corpus Luteum
Peningkatan nilai RI dianggap sebagai tahanan yang tinggi yang terjadi saat dilatasi maksimal aliran darah Corpus Luteum untuk meyediakan produksi progesteron .
Penurunan nilai RI dianggap sebagai tahanan yang tidak tinggi yang terjadi saat rendahnya dilatasi aliran darah Corpus Luteum untuk meyediakan produksi progesteron.
RI = S – D S
Universitas Sumatera Utara
Gambar . Aliran Darah Angiogenesis Corpus Luteum Di Dalam Ovarium Pada USG Doppler Transvaginal
Gambar . Hasil Scaning Aliran darah Corpus Luteum dalam Ovarium
Universitas Sumatera Utara
Gambar 18. Interpretasi Hasil Scanning Aliran Darah Angiogenesis Corpus Luteum Dalam Ovarium Pada USG Doppler Transvaginal
2.8. KONSENTRASI SERUM PROGESTERON