KONSENTRASI SERUM PROGESTERON Korelasi Antara Aliran Darah Corpus Luteum Dengan Konsentrasi Serum Progesteron Pada Wanita Infertil

Gambar 18. Interpretasi Hasil Scanning Aliran Darah Angiogenesis Corpus Luteum Dalam Ovarium Pada USG Doppler Transvaginal

2.8. KONSENTRASI SERUM PROGESTERON

Corpus Luteum merupakan sumber utama penghasil Progesteron, dan juga menghasilkan hormon- hormon esensial untuk implantasi dan memelihara kehamilan awal . 23 Regulasi sintesis dan sekresi Progesteron diatur oleh Corpus Luteum .Target utama Progesteron adalah saluran Reproduksi dan sumbu Hipotalamus – Hipofisis. Secara umum, kerja Progesteron pada saluran Reproduksi adalah untuk maturasi endometrium dan untuk mempersiapkan inisiasi dan memelihara kehamilan.. 9

2.8.1 PERAN PROGESTERON PADA SUMBU HIPOTHALAMUS - HIPOFISIS

Konsentrasi sirkulasi Progesteron bernilai rendah selama Fase Folikuler. Selama periode ini, peningkatan konsentrasi Estradiol bekerja pada Hipotalamus dan Hipofisis untuk menstimulasi amplitudo yang rendah dan frekuensi pulse yang tinggi dari hormon LH, yang menyebabkan peningkatan konsentrasi sirkulasi LH yang mengatur perkembangan folikel sampai ke saat Ovulasi Lucy dkk . Setelah Ovulasi, seiring perkembangan Corpus Luteum, konsentrasi sirkulasi Progesteron yang tinggi, membatasi sekresi LH sampai menjadi frekuensi pulse yang rendah dan amplitudo tinggi, yang menyebabkan penurunan konsentrasi rata rata dari sekresi hormon LH. Universitas Sumatera Utara Gambar . Gambaran Mekanisme Hipothalamus Hipofisis Ovarium dalam Mempengaruhi Corpus Luteum Memproduksi Progesteron Value of Progesterone for Implantation and Pregnancy Development 1. Preparation of the endometrium for implantation secretory changes 2. Endometrial decidualization 3. Production of a number of endometrial proteins such as uteroglobin, PAPP and PP14

4. Regulation of the Cellular immunity

5. Stimulation of Prostaglandin E2 production which supresses a number of T-cell

reactions.

6. Stimulation of Lymphocyte proliferation at the fetomaternal interphase.

7. Suppression of the Interleukin 2 increased cellular toxicity

8. Suppression of T-cell- and killer-cell-activity

9. Shift from the TH-1 to TH-2 cells.

10. Synthesis of the Progesterone-Induced Blocking Factor PIBF

11. Suppression of Matrix Metalloproteinases

Tabel 1. Peran Progesteron untuk Implantasi dan Perkembangan Kehamilan. Efek Progesteron ini disebabkan oleh kinerja pada Hipotalamus dan Hipofisis. • Progesteron memblok lonjakan GnRH dari Hipotalamus. • Dalam Hipofisis, Progesteron menurunkan jumlah reseptor GnRH dengan mengatur regulasi m RNA mengkode reseptor untuk GnRH. • Progesteron menurunkan banyaknya Hormon LH yang dilepaskan dalam merespon GnRH ,sebagian disebabkan oleh penurunan jumlah reseptor GnRH dalam Hipofisis. Universitas Sumatera Utara • Kadar Progesteron yang tinggi juga menyebabkan penurunan ekspresi gen mengkode subunit-subunit β, baik yang berasal dari LH maupun dari FSH dan dari subunit yang umum oleh Gonadothropin .

2.8.2 PERAN PROGESTERON DALAM SISTEM REPRODUKSI

Secara umum, kerja Progesteron pada Traktus Reproduksi adalah untuk mempersiapkan inisiasi dan memelihara kehamilan.. 9 Secara khusus : • Dalam uterus , Progesteron bekerja pada endometrium sebagai faktor diferensiasi. • Selama Fase Folikuler, estrogen menginduksi proliferasi sel-sel endometrium ,dan meningkatkan konsentrasi Progesteron selama Fase Luteal pada siklus reproduksi, menghambat mitosis dalam endometrium. • Progesteron juga menginduksi diferensiasi stroma, menstimulasi sekresi glandular dalam hubungannya dengan akumulasi vakuola basal dalam kelenjar epitel, dan perubahan pola protein yang disekresikan oleh sel endometrium.. 9 • Dalam uterus, Progesteron menginduksi miometrium agar tidak bergerak. Efek ini bermanifestasi dengan peningkatan resting potensial dan pencegahan elektrikal coupling diantara sel sel miometrial . • Sebagai tambahan, Progesteron menurunkan uptake kalsium ekstraseluler yang dibutuhkan untuk kontraksi sel-sel miometrial dengan mengatur regulasi ekspresi gen yang mengkode subunit-subunit channel kalsium bergantung-voltage. • Progesteron juga mencegah kontraksi uterus dengan memblok kemampuan Estradiol untuk menginduksi reseptor -adrenergik, aktivasi yang menyebabkan kontraksi. 9 • Lama siklus reproduksi juga diatur, sebagian, oleh Progesteron.

2.8.3 DEFEK FASE LUTEAL

Defek Fase Luteal terjadi pada 10 pasangan infertil dan dikarakterisasi sebagai abnormalitas fungsi Corpus Luteum antara lain: insufisiensi produksi Progesteron. Abortus spontan dan kehamilan ektopik pun juga dilaporkan meningkat angka kejadiannya pada pasien dengan Defek Fase Luteal. Sejak neovaskularisasi tumbuh kembang Corpus Luteum Universitas Sumatera Utara diperkirakan dibutuhkan untuk suplai substrat, sebagaimana produk transport pada sirkulasi sistemik, angiogenesis luteal yang inadekuat dapat menjadi penyebab penurunan konsentrasi progesteron sistemik pada Defek Fase Luteal. Demikian, inadekuasi luteal diyakini terjadi sebagai akibat adanya defek pada proses angiogenesis dan proses netralisasi VEGF.

2.9. PENENTUAN DEFISIENSI SEKRESI PROGESTERON OLEH CORPUS LUTEUM PADA FASE LUTEAL