Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Tujuan umum pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat untuk membantu pengambilan keputusan bagi pihak- pihak pengguna laporan. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan akan dapat dipahami dan tidak menimbulkan salah intepretasi apabila laporan keuangan dilengkapi dengan pengungkapan disclosure yang memadai. Suwardjono 2005 menyebutkan bahwa terdapat dua sifat pengungkapan, yaitu pengungkapan yang bersifat wajib dan pengungkapan yang bersifat sukarela. Pengungkapan sukarela merupakan pilihan bebas manajemen untuk memberikan informasi akuntansi dan informasi lainnya yang dipandang relevan untuk keputusan oleh para pemakai laporan keuangan tersebut, sedangkan pengungkapan bersifat wajib meliputi pengungkapan yang didasarkan atas ketentuanstandar yang berlaku. Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang diharuskan oleh peraturan yang telah ditetapkan oleh badan otoriter Chariri dan Ghozali, 2003: 247. Untuk sektor publik di Indonesia, pengungkapan informasi dalam laporan keuangan pemerintah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Tingkat kelengkapan pengungkapan wajib di Indonesia masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan belum adanya pemerintah daerah yang mengungkapkan secara penuh, yaitu rata-rata sebesar commit to user 2 52,57 Mandasari, 2009, 54,54 Retnoningsih, 2009, dan 22 Lesmana, 2010. Penelitian ini memfokuskan pada kelengkapan pengungkapan wajib akun- akun yang terdapat pada neraca yang tertuang dalam SAP. Neraca mendapatkan perhatian penting karena merupakan laporan yang memberikan gambaran utuh dari suatu entitas pemerintah daerah pada suatu titik waktu Bastian, 2006: 432. Neraca memberikan informasi penting kepada manajemen pemerintah daerah, pihak legislatif daerah, para kreditor, serta masyarakat luas tentang posisi atau keadaan dari kekayaan atau aktiva daerah beserta kewajiban dan ekuitas dananya pada tanggal tertentu Bastian, 2006: 433. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa pengungkapan dalam laporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Alsaeed 2006 menyatakan bahwa karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela. Bamber et al. 2010 menyatakan bahwa karakteristik demografis seorang manajer puncak berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela yang dilakukan perusahaan. Retnoningsih 2009 menyatakan bahwa karakteristik parlemen berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan wajib. Mandasari 2009 dan Lesmana 2010 menyatakan bahwa karakteristik pemerintah daerah berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan wajib. Hambrick daan Mason 1984 dalam upper echelons theory menyatakan bahwa keluaran sebuah organisasi dapat dilihat sebagai cerminan dari nilai dan kognitif dari manajer puncak dalam organisasi tersebut. Hal tersebut telah diaplikasikan oleh Bamber et al. 2010 dengan meneliti keterkaitan antara commit to user 3 karakteristik manajer puncak dengan luas pengungkapan sukarela. Bamber et al. 2010 memproksikan karakteristik manajer puncak menggunakan umur, latar belakang fungsional, latar belakang militer, dan latar belakang pendidikan. Hasilnya menunjukkan bahwa karakteristik manajer puncak berpengaruh terhadap pengungkapan. Penelitian yang dilakukan Mandasari 2009 juga menyatakan bahwa latar belakang pendidikan ekonomiakuntansi dari kepala daerah berpengaruh terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan wajib. Kepala daerah mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan daerah dan mempunyai kewajiban menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kewenangan tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah mensyaratkan perlu diperlakukannya pertanggungjawaban akuntabilitas dalam bentuk laporan keuangan neraca daerah, arus kas, dan realisasi anggaran oleh kepala daerah. Informasi yang diperoleh dalam laporan keuangan sangat tergantung pada tingkat pengungkapan disclosure dari laporan tersebut. Oleh karena itu kepala daerah juga bertanggung jawab atas pengungkapan yang dilakukan. Faktor lain yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan adalah karakteristik keuangan. Karakteristik keuangan perusahaan sering diproksikan dengan berbagai macam rasio keuangan. Beberapa penelitian empiris terdahulu menunjukkan bahwa karakteristik keuangan mempengaruhi kelengkapan pengungkapan. Dahawy 2009 menyatakan bahwa semakin tinggi rasio leverage maka akan menyediakan informasi secara lebih banyak untuk memenuhi commit to user 4 kebutuhan kreditor jangka panjang. Wallace 1994 menyatakan bahwa kesehatan suatu perusahaan yang dicerminkan dengan tingginya rasio likuiditas diukur dengan current ratio berhubungan dengan tingkat pengungkapan. Fitriani 2001 dalam penelitiannya menunjukkan bahwa net profit margin mempengaruhi pengungkapan laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Lesmana 2010 menunjukkan bahwa rasio kemandirian keuangan daerah mempengaruhi tingkat kelengkapan pengungkapan wajib pemerintah daerah. Perwitasari 2010 menjelaskan bahwa profit margin PM, debt to equity ratio DER, long term liabilities to total assets LTTA, dan operating revenues to operating expenses OROE berpengaruh terhadap tingkat accountability disclosure. Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Bamber et al. 2010. Jika Bamber et al. 2010 menggunakan pengungkapan sukarela pada sektor swasta, penelitian ini menggunakan pengungkapan wajib untuk sektor publik. Bamber et al. 2010 menggunakan manajer puncak di sektor swasta sedangkan penelitian ini menggunakan manajer puncak di sektor publik kepala daerah. Peneliti juga menambahkan karakteristik keuangan pemerintah daerah yang mengacu pada penelitian Perwitasari 2010 untuk mengetahui pengaruhnya terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan wajib. Karakteristik keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio CR, debt to equity DER, assets turnover AT, operating revenues to total revenues ORTR, operating revenues to operating expenses OROE. Penelitian tentang kepatuhan pengungkapan wajib dalam laporan keuangan pemerintah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan hal yang penting commit to user 5 dilakukan karena akan memberikan gambaran tentang sifat perbedaan tingkat kelengkapan pengungkapan wajib antar pemerintah daerah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta memberikan petunjuk tentang kondisi pemerintah pada suatu masa laporan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Karakteristik Kepala Daerah dan Karakteristik Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupatenkota di Indonesia Tahun 2008”.

B. Rumusan Masalah