Uji Normalitas Uji Autokorelasi

commit to user 47 Nilai OROE yang tertinggi adalah 0,43541, sedangkan yang terendah 0,0102. Untuk rata-rata sebesar 0,0897. Dengan standar deviasi 0,07428 dapat dinyatakan bahwa penyebaran data OROE berada di antara 0,01543 sampai dengan 0,16399. Rata-rata nilai OROE sebesar 0,0897 menunjukkan bahwa pemerintah daerah belum mampu memperoleh pendapatan asli daerah untuk menutup jumlah pengeluaran daerah yang terjadi dalam suatu periode anggaran. Nilai INDEKS yang tertinggi adalah 0,44, sedangkan yang terendah 0,088. Untuk rata-rata sebesar 0,2897. Dengan standar deviasi 0,0743 dapat dinyatakan bahwa penyebaran data INDEKS berada di antara 0,2154 sampai dengan 0,3640. Rata-rata nilai INDEKS sebesar 0,2897 menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan wajib dalam LKPD masih rendah.

C. Uji Asumsi Klasik

Model regresi dalam penelitian dapat digunakan untuk estimasi dengan signifikan dan representatif jika data yang digunakan mempunyai kualitas tidak menyimpang dari asumsi dasar klasik regresi berupa uji normalitas, heteroskedastisitas, dan multikolonieritas.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah data terdistribusi secara normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi nilai residual normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan alat uji Kolmogorov-Smirnov dengan nilai commit to user 48 residu atas persamaan model regresi yang digunakan dalam penelitian. Hasil uji normalitas dapat dilihat dalam tabel IV.2. Tabel IV.2. Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual N 80 Mean .0000000 Normal Parameters a Std. Deviation .06154082 Absolute .100 Positive .050 Most Extreme Differences Negative -.100 Kolmogorov-Smirnov Z .895 Asymp. Sig. 2-tailed .399 Sumber: Hasil pengolahan data Hasil uji normalitas di atas menunjukkan bahwa dengan menggunakan uji statistik besarnya Kolmogorov-Smirnov adalah 0,895 dan signifikan pada 0,399. Hal ini berarti data residual terdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series dalam waktu untuk data time series atau korelasi antara tempat yang berdekatan untuk data cross sectional. Untuk menguji adanya pengaruh autokorelasi dalam penelitian ini digunakan metode Durbin-Watson test. Sampel sebanyak 80 dan variabel yang menjelaskan sebanyak 9 macam variabel, maka nilai d U dan d L pada commit to user 49 tingkat kepercayaan 5 a = 0,05 adalah d U =1,745 dan d L = 1,259, maka didapatkan nilai 4 – d U yaitu 4 – 1,745 = 2,255. Hasil perhitungan memperoleh nilai Durbin-Watson D-W = 2,169 Lampiran VI. Hal ini berarti nilai D-W berada di daerah bebas autokorelasi, yaitu nilai d U D-W 4- d U yaitu 1,745 2,169 2,255, seperti terlihat dalam Tabel IV.3. Tabel IV.3. Hasill Uji Autokorelasi D-W dL dU 4-dU Interval Kriteria 2.169 1.259 1.745 2.255 1.745 2.169 2.255 Tidak ada autokorelasi Sumber: Hasil pengolahan data Tabel IV.3. menunjukkan bahwa nilai D-W berada di daerah bebas autokorelasi, yaitu d U D-W 4- d U yaitu 1,745 2,169 2,255, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak ada gangguan autokorelasi dalam model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas