commit to user 52
kelengkapan pengungkapan wajib. Untuk tujuan penelitian tersebut, maka dalam melakukan analisis data penelitian dengan menggunakan model regresi berganda.
Pengujian hipotesis terdiri dari uji signifikansi-F, uji signifikansi-t dan uji koefisien determinasi yang dipaparkan seperti di bawah ini.
1. Uji Signifikansi-F
Uji signifikansi-F dilakukan guna menentukan good of fit test atau uji kelayakan model regresi untuk digunakan dalam melakukan analisis hipotesis
dalam penelitian. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah probability value p-value. Apabila p-value dalam hasil pengujian lebih kecil dari 5, maka
dapat dinyatakan bahwa model layak fit untuk digunakan sebagai model regresi dalam penelitian. Sebaliknya, jika p-value lebih besar dari 5, maka dapat
dinyatakan bahwa model tidak layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Berikut disajikan hasil uji signifikansi-F dalam penelitian ini.
Tabel IV.6. Hasil Uji Signifikansi-F
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. Regression
.137 9
.015 3.560
.001
a
Residual .299
70 .004
1 Total
.436 79
a. Predictors: Constant, OROE, CR, LEVEL, TENURE, DER, ORTR, AGE, AT, BACKG
b. Dependent Variable: INDEKS Sumber: Hasil pengolahan data
Tabel di atas menunjukkan bahwa p-value dari model regresi yang digunakan dalam penelitian lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian 5
sebesar 0,001. Hasil ini mengindikasikan bahwa model regresi yang digunakan
commit to user 53
dalam penelitian ini layak fit untuk digunakan sebagai model regresi pengujian hipotesis.
2. Uji Koefisien Regresi Parsial Uji Signifikansi-t
Uji signifikansi-t dimaksudkan untuk pengujian pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian sebagaimana
dinyatakan dalam hipotesis penelitian ini. Selain untuk menguji pengaruh tersebut, uji ini juga dapat digunakan untuk mengetahui tanda koefisien regresi masing-
masing variabel independen sehingga dapat ditentukan arah pengaruh masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan
kesimpulan atas hasil pengujian adalah nilai p-value yang dihasilkan, Apabila p- value lebih kecil dari 5, maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian dapat diterima atau didukung oleh data penelitian.
Dari hasil pengaruh uji parsial uji signifikansi-t, terlihat bahwa variabel karakteristik keuangan yang diproksikan dengan CR, AT, dan OROE memiliki
nilai p-value kurang dari 0,05, yaitu masing-masing sebesar 0,050, 0,038, dan 0,003. Hasil tersebut menunjukan bahwa variabel CR, AT, dan OROE secara
parsial berpengaruh terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan wajib. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa CR, AT, dan OROE berpengaruh
terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan wajib diterima. Dari hasil pengaruh uji parsial uji signifikansi-t, terlihat bahwa variabel
karakteristik keuangan perusahaan yang diproksikan dengan DER dan ORTR
commit to user 54
memiliki nilai p-value lebih dari 0,05 yaitu masing-masing sebesar 0,636 dan 0,342, artinya variabel DER dan ORTR secara parsial tidak berpengaruh terhadap
frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa DER dan ORTR perusahaan berpengaruh terhadap tingkat kelengkapan
pengungkapan wajib ditolak. Tabel IV.7.
Hasil Uji Signifikansi-t
Variabel B
t Sig.
Constant .257
4.245 .000
LEVEL -.037
1.404 .165
AGE .000
-.446 .657
BACKG .038
2.357 .021
TENURE .005
1.532 .130
CR 3.120E-6
1.993 .050
DER -.204
-.475 .636
AT .389
2.118 .038
ORTR .000
-.957 .342
OROE .311
3.046 .003
Definisi Variabel: AGE
= Umur kepala daerah LEVEL
= Level pendidikan kepala daerah BACKG
= Latar belakang pendidikan kepala daerah TENURE
= Masa jabatan kepala daerah CR
= Current ratio DER
= Debt to equity ratio AT
= Assets turnover ORTR
= Operating revenues to total revenues OROE
= Operating revenues to operating expenses signifikan pada α= 1, signifikan pada α= 5 , signifikan
pada α= 10
Sumber: Hasil pengolahan data Dari hasil pengaruh uji parsial uji signifikansi-t, terlihat bahwa variabel
karakteristik kepala daerah yang diproksikan dengan latar belakang pendidikan BACKG memiliki nilai p-value kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,021, artinya
bahwa variabel latar belakang pendidikan BACKG secara parsial berpengaruh terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan wajib. Dengan demikian, hipotesis
commit to user 55
yang menyatakan bahwa latar belakang pendidikan BACKG berpengaruh terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan wajib diterima..
Dari hasil pengaruh uji parsial uji signifikansi-t, terlihat bahwa variabel karakteristik kepala daerah yang diproksikan dengan level pendidikan LEVEL,
umur AGE dan masa jabatan TENURE memiliki nilai p-value lebih dari 0,05 yaitu masing-masing sebesar 0,165, 0,657, dan 0,130, artinya bahwa variabel level
pendidikan LEVEL, umur AGE dan masa jabatan TENURE secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan wajib. Dengan
demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa level pendidikan LEVEL, umur AGE dan masa jabatan TENURE berpengaruh terhadap tingkat kelengkapan
pengungkapan wajib ditolak.
3. Uji Koefisien Determinasi