commit to user 49
tingkat kepercayaan 5 a = 0,05 adalah d
U
=1,745 dan d
L
= 1,259, maka didapatkan nilai 4 – d
U
yaitu 4 – 1,745 = 2,255. Hasil perhitungan memperoleh nilai Durbin-Watson D-W = 2,169
Lampiran VI. Hal ini berarti nilai D-W berada di daerah bebas autokorelasi, yaitu nilai d
U
D-W 4- d
U
yaitu 1,745 2,169 2,255, seperti terlihat dalam
Tabel IV.3. Tabel IV.3.
Hasill Uji Autokorelasi
D-W dL
dU 4-dU
Interval Kriteria
2.169 1.259
1.745 2.255
1.745 2.169 2.255 Tidak ada
autokorelasi Sumber: Hasil pengolahan data
Tabel IV.3. menunjukkan bahwa nilai D-W berada di daerah bebas autokorelasi, yaitu d
U
D-W 4- d
U
yaitu 1,745 2,169 2,255, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak ada gangguan autokorelasi dalam model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain Ghozali, 2009. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dalam model, digunakan uji Glejser. Hasil dari uji
heteroskedastisitas ditunjukkan tabel IV.3. Tabel IV.3. menunjukkan bahwa signifikansi dalam tiap model regresi
yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari 0,05 atau 5 sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam semua model
regresi penelitian ini.
commit to user 50
Tabel IV.4. Hasill Uji Heteroskedastisitas
Model Sig. Kriteria
Keterangan Constant .078
α 5 Tidak terjadi heteroskedastisitas LEVEL
.888 α 5 Tidak terjadi heteroskedastisitas
AGE .809
α 5 Tidak terjadi heteroskedastisitas BACKG
.526 α 5 Tidak terjadi heteroskedastisitas
TENURE .545
α 5 Tidak terjadi heteroskedastisitas CR
.118 α 5 Tidak terjadi heteroskedastisitas
DER .523
α 5 Tidak terjadi heteroskedastisitas AT
.346 α 5 Tidak terjadi heteroskedastisitas
ORTR .197
α 5 Tidak terjadi heteroskedastisitas OROE
.787 α 5 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Definisi Variabel: AGE
= Umur kepala daerah LEVEL
= Level pendidikan kepala daerah BACKG
= Latar belakang pendidikan kepala daerah TENURE
= Masa jabatan kepala daerah CR
= Current ratio DER
= Debt to equity ratio AT
= Assets turnover ORTR
= Operating revenues to total revenues OROE
= Operating revenues to operating expenses
Sumber: Hasil pengolahan data
4. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan linier di antara variabel-variabel independen dengan model regresi.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tolerance value dan variance inflation factor VIF dengan kriteria, jika tolerance value 0,01 dan VIF 10
maka terjadi multikolonieritas dan jika tolerance value 0,01 atau VIF 10 maka tidak terjadi multikolonieritas. Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada
Tabel IV.4.
commit to user 51
Tabel IV.4. menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk semua variabel dalam tiap-tiap model regresi lebih besar dari 0,1 dan nilai value inflating
factor VIF untuk semua variabel dalam tiap-tiap model regresi lebih kecil dari 10. Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa dalam model-model
regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi gejala multikolonieritas.
Tabel IV.5. Hasil Uji Multikolonieritas
Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF
Constant LEVEL
.782 1.279
AGE .878
1.138 BACKG
.831 1.203
TENURE .886
1.129 CR
.930 1.076
DER .912
1.097 AT
.843 1.186
ORTR .891
1.123 OROE
.943 1.060
Definisi Variabel: AGE
= Umur kepala daerah LEVEL
= Level pendidikan kepala daerah BACKG
= Latar belakang pendidikan kepala daerah TENURE
= Masa jabatan kepala daerah CR
= Current ratio DER
= Debt to equity ratio AT
= Assets turnover ORTR
= Operating revenues to total revenues OROE
= Operating revenues to operating expenses
Sumber: Hasil pengolahan data
D. Hasil Pengujian Hipotesis