commit to user
29
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
A. Keadaan Alam
Desa Tegalrejo terletak di Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali dengan luas wilayah 139,5 ha hektar. Jarak Desa Tegalrejo dengan kecamatan Sawit
yaitu 3 km, sedangkan jarak dengan Ibu Kota Kabupaten 12 km. Batas wilayah Desa Tegalrejo yaitu sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Tlawong
Sebelah Selatan : Desa Janti Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten Sebelah Barat
: Desa Doplang Sebelah Timur
: Desa Gombang Luas wilayah Desa Tegalrejo 139,5 ha hektar memiliki potensi yang
yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh penduduk untuk berbagai kegiatan. Luas tersebut terdiri dari tahan sawah 80,8 ha 58 dan tanah
kering 58,7 ha 42. Tata guna lahan menggambarkan sejauh mana penduduk disuatu wilayah dapat mendayagunakan luas lahan yang ada agar
lebih bermanfaat bagi penduduk setempat. Tata guna lahan di Desa Tegalrejo dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Luas Lahan Desa Tegalrejo Menurut Penggunaan Tanah
No Jenis Tanah
Luas Ha Prosentase
1. Tanah
Sawah a. Irigasi teknis
- -
b. Irigasi 12 teknis 80,8
58 c. Irigasi Sederhana
- -
d. Tadah Hujan -
-
Jumlah 80,8
58
2. Tanah
Kering a.Pekaranganbangunan
29,2 21
b.Tegalkebun 23,1
17 c. Lain-lain
6,4 5
Jumlah 58,7
42
Jumlah 1+2 139,5
100
Sumber: Monografi Desa Tegalrejo tahun 2010 Berdasarkan Tabel 1, lahan sawah yang menggunakan irigasi setengah
teknis sebesar 80,8 ha 58. Hal ini akan memudahkan pengelolaan air untuk usaha taninya. Tanah kering di Desa Tegalrejo luasnya 58,7 ha 42.
commit to user 30
Sebagian besar tanah kering 29,2 ha 21 digunakan untuk pekarangan atau bangunan, tegal atau kebun sebesar 23,1 ha 17. Tanah kering tegal atau
kebun kebanyakan sudah dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha budidaya perikanan. Sehingga dengan adanya perubahan ini diharapkan dapat
menambah penghasilan penduduk apabila dikelola dengan baik. Desa Tegalrejo berada pada ketinggian 150 mdpl meter diatas
permukaan laut dengan curah hujan 2297 mmth millimeter pertahun. Daerah ini termasuk dalam iklim yang sedikit basah Golongan C menurut
Scmidth Ferguson. Iklim ini artinya kejadian bulan kering lebih sedikit dibanding dengan bulan basah, dengan tujuh bulan basah, dua bulan lembab
dan tiga bulan kering. Kondisi tersebut merupakan salah satu pendukung karena kondisi curah hujan akan memberi pasokan air bagi tanah. Sehingga
sumur yang ada dapat terjaga persediaan airnya. Persediaan air sumur dapat menunjang kebutuhan air pada budidaya perikanan.
Budidaya perikanan dapat dilakukan pada kawasan yang merupakan dataran rendah dan memiliki ketersediaan air. Wilayah Desa Tegalrejo cocok
untuk budidaya ikan lele karena syarat ketinggian tanah untuk pertumbuhan ikan lele adalah kurang dari 700 mdpl dan curah hujannya 1500-2000 mmth.
Selain itu, Desa Tegalrejo memiliki sumber mata air Mungup dan dilewati oleh Sungai Gandul. Potensi tersebut mendukung untuk peningkatan dan
pengembangan perikanan. Kesesuaian kondisi topografi Desa Tegalrejo dengan jenis komoditas
perikanan yang akan dikembangkan adalah budidaya jenis ikan lele, karper, tawes dan nila. Kondisi geografi Desa Tegalrejo yang mendukung dengan
budidaya perikanan ini sesuai dengan penerapan program pengembangan kawasan minapolitan “Kampung Lele”.
B. Keadaan Penduduk