Aspek Input EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN ”KAMPUNG LELE” DENGAN MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS, PRODUCT) DI DESA TEGALREJO KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI

commit to user 57

2. Aspek Input

Pelaksanaan program pengembangan kawasan minapolitan “Kampung Lele”dilihat dari aspek input masukan meliputi:

a. Organisasi Pendukung

Organisasi pendukung dalam pelaksanaan program pengembangan kawasan minapolitan “Kampung Lele” Desa Tegalrejo meliputi: 1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kabupaten Boyolali. 2 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali. 3 Dinas Perindustrian Perdagangan dan pengelolaan Pasar Kabupaten Boyolali. 4 Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan, Pertambangan dan Kebersihan Kabupaten Boyolali. 5 Kelompok tani. 6 Lembaga swasta seperti bank dan koperasi. b. Motivasi Petani Ikan Mengikuti Program Pengembangan Kawasan Minapolitan “Kampung Lele” Desa Tegalrejo Menurut Newman dan Newam 1979 dalam Mardikanto 2003, motivasi adalah adanya dorongan-dorongan yang dirasakan oleh seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu kegiatan untuk tercapainya tujuan-tujuan tertentu. Menurut Franken 1994 dalam Huitt W 2001 motivasi yaitu keadaan atau kondisi dari dalam seseorang yang mengaktifkan perilaku, memberi arah, keinginan memberikan energi mecapai pada tujuan. Motivasi petani ikan mengikuti program pengembangan kawasan minapolitan ”Kampung Lele” Desa Tegalrejo dapat dilihat pada tabel 13. commit to user 58 Tabel 13 Distribusi Responden Petani Ikan Berdasarkan Motivasi Mengikuti Program Pengembangan Kawasan Minapolitan “Kampung Lele” Desa Tegalrejo No Kategori Skor dari 20 item Jumlah responden orang dan Prosentase 1 Sangat Tinggi 85 – 100 7 25 2 Tinggi 69 – 84 20 71 3 Sedang 54 – 68 1 4 4 Rendah 37 – 52 0 0 5 Sangat rendah 20 – 36 0 0 Jumlah 28 100 Sumber: Analisis Data Primer Berdasarkan tabel 13, motivasi petani ikan dalam mengikuti program pengembangan kawasan minapolitan “Kampung Lele” dalam kategori tinggi sebanyak 20 orang responden 71, 7 orang responden 25 motivasinya dalam kategori sangat tinggi, 1 orang responden 4 motivasinya dalam kategori sedang. Motivasi yang tinggi dari petani ikan merupakan salah satu pendukung dalam pelaksanaan program pengembangan kawasan minapolitan ”Kampung Lele” Desa Tegalrejo.

c. Fasilitator

Fasilitator dalam kegiatan program pengembangan kawasan minapolitan “Kampung Lele” Desa Tegalrejo meliputi: 1 Tim dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali. Tim ini bertugas sebagai fasilitator dalam kegiatan FGD. 2 Petugas penyuluh lapang PPL dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali. PPL bertugas mendampingi petani ikan dalam kegiatan penyuluhan. PPL berjumlah 3 dengan pendidikan terakhir adalah tamat sarjana S1. 3 Tim dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Boyolali. Tim ini bertugas sebagai fasilitator dalam pengembangan dan pemasaran produk ikan lele. 4 Tim dari Dinas Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan, Pertambangan dan Kebersihan Kabupaten Boyolali. Tim ini commit to user 59 bertugas sebagai fasilitator dalam perencanaan pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam program pengembangan kawasan minapolitan “Kampung Lele”. 5 Pihak swasta dari bank dan koperasi. Keduanya sebagai fasilitator dalam kredit usaha bagi petani ikan.

d. Anggaran

Adanya anggaran dalam kegiatan program pengembangan kawasan minapolitan “Kampung Lele”. Sumber anggaran berasal dari APBD Kabupaten Boyolali. Anggaran ini digunakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali untuk kegiatan penyusunan RPIJM Rencana Pembangunan Infrastruktur Jangka Mengengah, survei lokasi dan FGD Focus Group Discussion kawasan minapolitan ”Kampung Lele”. Anggaran ini digunakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan dan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar kegiatan Kabupaten Boyolali dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan. Untuk anggaran pembangunan jalan dan perbaikan saluran irigasi “Kampung Lele” dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan, Pertambangan dan Kebersihan Perhubungan Kabupaten Boyolali diambil dari DAK Dana Alokasi Khusus Kabupaten Boyolali rincian sumber anggaran terdapat pada lampiran 11. 60 Tabel 14 Hasil Evaluasi Aspek Input Program Pengembangan Kawasan Minapolitan “Kampung Lele Di Desa Tegalrejo Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali Aspek Input PedomanTeori Hasil Pengamatan Mendukung Ya Tidak a. Organisasi pendukung Adanya rencana tindakan dan susunan kepegawaian dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adanya organisasi pendukung dalam pelaksanaan program pengembangan kawasan minapolitan “Kampung Lele” Desa Tegalrejo yaitu: a Badan perencanaan dan pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali, b Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali, c Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Boyolali, d Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan, Pertambangan dan Kebersihan, e Kelompok Tani dan f Lembaga Swasta bank dan koperasi √ b. Motivasi Adanya dorongan- dorongan yang dirasakan oleh seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu kegiatan untuk tercapainya tujuan- tujuan tertentu Motivasi petani ikan mengikuti program pengembangan kawasan minapolitan “Kampung Lele” Desa Tegalrejo dalam kategori tinggi √ c. Fasilitator Adanya pendampingan fasilitasi pada petani ikan dan kelompok tani perikanan pada tiap kegiatan dalam program Adanya fasilitator dalam kegiatan program pengembangan kawasan minapolitan “Kampung Lele” Desa Tegalrejo yaitu a tim dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, b PPL dari Dinas Peternakan dan perikanan, c tim dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar, d tim dari Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan, Pertambangan dan Kebersihan, e Pihak swasta bank dan koperasi √ d. Anggaran Adanya anggaran dan estimasinya untuk setiap kegiatan Adanya anggaran dalam kegiatan program pengembangan kawasan minapolitan “Kampung Lele” Desa Tegalrejo berasal dari APBD Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dan DAK Dana Alokasi Khusus Kabupaten Boyolali. √ commit to user commit to user 61

3. Aspek Proses

Pelaksanaan program pengembangan kawasan minapolitan “Kampung Lele”dilihat dari aspek process proses meliputi:

a. Survei Lokasi

Survei lokasi dan proses penggalian data melibatkan stakeholder dari pemerintah, swasta dan petani ikan dengan bentuk kegiatan yang dilakukan adalah FGD Focus Group Discussion. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data dan menjaring aspirasi masyarakat mengenai daerah yang akan dijadikan kawasan minapolitan ”Kampung Lele” Kabupaten Boyolali. Focus Group Discussion FGD yaitu sebuah kelompok diskusi yang dipandu oleh seorang moderator untuk mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan pendapat orang pada topik tertentu. Biasanya, kelompok fokus melibatkan enam sampai 12 peserta yang diminta untuk menanggapi serangkaian pertanyaan yang diajukan oleh moderator. Sebuah sesi kelompok diskusi biasanya berlangsung sekitar dua jam Zarinpoush, 2008. Pelaksanaan kegiatan FGD Desa Tegalrejo dilakukan sebanyak 4 kali. Stakeholder dapat mengungkapkan kendala, ide dan gagasan mengenai kawasan minapolitan khususnya “Kampung Lele” Desa Tegalrejo sebagai dasar kebijakan penetapan program. Pelaksanaan FGD dapat meningkatkan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat khususnya petani ikan. Komunikasi ini dapat menciptakan partisipasi seluruh pihak sehingga merasa memiliki program. Tidak ditemukan kendala oleh pemerintah Kabupaten Boyolali dalam penyelenggaraan FGD. Hasil kegiatan survei lokasi berupa aspirasi yang disusun menjadi dokumen FGD masterplan pengembangan kawasan minapolitan ”Kampung Lele” Kabupaten Boyolali. Data ini digunakan oleh pemerintah sebagai dasar dalam commit to user 62 penyusunan program pengembangan kawasan minapolitan ”Kampung Lele” Kabupaten Boyolali.

b. Kegiatan Program

Pengembangan Kawasan Minapolitan ”Kampung Lele” Desa Tegalrejo Program ini adalah salah satu usaha untuk mewujudkan eksistensi dan pengembangan ”Kampung Lele” di Desa Tegalrejo. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh organisasi pendukung meliputi: 1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali melakukan kegiatan survei lokasi di “Kampung Lele”. Bentuk kegiatan berupa FGD dan analisis data. Kendala yang dihadapi oleh tim survei adalah kekurangan tenaga ahli dalam penyusunan perencanaan tata lokasi kawasan minapolitan. Untuk itu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah bekerjasama dengan tenaga ahli dari konsultan tenik CV WISANGGENI dalam menganalisis data guna perencanaan kawasan minapolitan. Kegiatan analisis data menghasilkan penyusunan RPIJM Rencana Pembangunan Infrastruktur Jangka Menengah program pengembangan Kawasan Minapolitan “Kampung Lele” Kabupaten Boyolali. Hasil ini digunakan oleh pemerintah Kabupaten Boyolali sebagai arahan bagi pembangunan di lokasi kawasan minapolitan termasuk di Desa Tegalrejo. 2 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali Adanya kegiatan yang dilakukan oleh PPL petugas penyuluh lapangan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali. Bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PPL berupa penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan penyuluhan dilakukan 1 bulan sekali. Pelatihan pembenihan ikan lele yang diberikan oleh PPL kepada petani ikan. Namun pembenihan ini tidak berhasil diterapkan oleh petani ikan. Pelatihan pembenihan yang tidak berhasil ditindaklanjuti dengan pelatihan di Dinas Perikanan dan Kelautan

Dokumen yang terkait

EVALUASI PELAKSANAAN PRAKERIN DENGAN MODEL CONTEXS, INPUT, PROCESS, DAN PRODUCT (CIPP) PADA KOMPETENSI KEAHLIAN PEMASARAN DI SMK ISLAM BUSTANUL ULUM PAKUSARI JEMBER

1 6 13

EVALUASI PELAKSANAAN PRAKERIN DENGAN MODEL CONTEXS, INPUT, PROCESS, DAN PRODUCT (CIPP) PADA KOMPETENSI KEAHLIAN PEMASARAN DI SMK ISLAM BUSTANUL ULUM PAKUSARI JEMBER

6 26 118

EVALUASI PROGRAM EKSTRAKULIKULER JURNALISTIK MENGGUNAKAN MODEL CONTEXT, INPUT, PROCESS DAN PRODUCT (CIPP) PADA SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 PATI

4 31 87

Pembangunan Perdesaan Berkelanjutan melalui Pendekatan Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Boyolali

0 2 17

EVALUASI PROGRAM LATIHAN FISIK SEPAKBOLA MENGGUNAKAN METODE CIPP PADA SEKOLAH SEPAK BOLA KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013 (Penelitian Evaluatif Mengenai “Masukan” dan “Proses” Berdasarkan Model Context, Input, Process, Product Pada Para Pelatih SSB).

0 1 19

Evaluasi Program Literasi Perspektif Teori CIPP (context, input, process, product) di SMP Negeri 4 Surabaya.

35 141 109

EVALUASI PROGRAM PENERIMAAN SISWA BARU (PSB) ONLINE KOTA SURAKARTA TAHUN 2009 (Studi Menggunakan Model Evaluasi Context Input Process Product)

0 6 147

Keefektifan Program Sekolah Lapang Iklim (SLI) Tahap ke-3 Melalui Model Evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) di Provinsi Jawa Tengah - UNS Institutional Repository

0 0 15

EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DENGAN MODEL CONTEXT, INPUT, PROCESS, DAN PRODUCT (CIPP) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA RINTISAN PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN WONOGIRI - UNS Institutional Repository

0 0 17

EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DI LABORATORIUM OTOMOTIF DENGAN MODEL CONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT (CIPP) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA - UNS Institutional Repository

0 0 17