Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

23

2.1.3 Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Bank Konvensional dan Bank Syariah dalam beberapa hal memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer, dan lain sebagainya. Perbedaaan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja. Akad dan Aspek Legalitas Akad yang dilakukan dalam Bank Syariah memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam. Nasabah seringkali berani melanggar kesepakatan perjanjian yang telah dilakukan bila hukum ini hanya berdasarkan hukum positif belaka, tapi tidak demikian bila perjanjian tersebut memiliki pertanggungjawaban hingga yaumil qiyamah nanti. Setiap akad dalam perbankan syariah, baik dalam hal barang, pelaku transaksi, maupun ketentuan lainnya harus memenuhi ketentuan akad. Lembaga Penyelesai Sengketa Penyelesaian perbedaan atau perselisihan antara bank dan nasabah pada perbankan syariah berbeda dengan perbankan konvensional. Kedua belah pihak pada perbankan syariah tidak menyelesaikannya di peradilan negeri, tetapi menyelesaikannya sesuai tata cara dan hukum materi syariah. Lembaga yang mengatur hukum materi dan atau berdasarkan prinsip syariah di Indonesia dikenal dengan nama Badan Arbitrase Muamalah Universitas Sumatera Utara 24 Indonesia atau BAMUI yang didirikan secara bersama oleh Kejaksaaan Agung Republik Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia. Struktur Organisasi Bank Syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank konvensional, misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tetapi unsur yang amat membedakan antara bank syariah dan bank konvensional adalah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah. Dewan Pengawas Syariah biasanya diletakkan pada posisi setingkat Dewan Komisaris pada setiap bank. Hal ini untuk menjamin efektivitas dari setiap opini yang diberikan oleh Dewan Pengawas Syariah. Bisnis dan usaha yang dibiayai Bisnis dan usaha yang dilaksanakan bank syariah, tidak terlepas dari kriteria syariah. Bank Syariah tidak akan mungkin membiayai usaha yang mengandung unsur-unsur yang diharamkan. Terdapat sejumlah batasan dalam hal pembiayaan. Tidak semua proyek atau objek pembiayaan dapat didanai melalui dana bank syariah, namun harus sesuai dengan kaidah- kaidah syariah. Universitas Sumatera Utara 25 Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional Keterangan Bank Syariah Bank Konvensional Akad Aspek Legalitas Hukum Islam dan Hukum Positif Hukum Positif Lembaga Penyelesaian Sengketa Badan Arbitrase Muamalat Indonesia BAMUI Badan Arbitrase Nasional Indonesia BAN Struktur Organisasi Ada Dewan Syariah Nasional DPS dan Dewan Pengawas Syariah DPS Tidak ada DSN dan DPS Investasi Halal Halal dan Haram Prinsip Organisasi Bagi Hasil, Jual Beli dan Sewa Perangkat Bunga Tujuan Profit dan Kemakmuran serta Kebahagian Dunia Akhirat Profit Oriented Hubungan Nasabah Kemitraan Debitur - Kreditur Sumber : Dewi Gumala 2006 Salah satu perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional adalah perbedaan antara bunga dan bagi hasil. Islam mengharamkan bunga dan menghalalkan bagi hasil. Keduanya memberikan keuntungan tetapi memiliki perbedaan yang mendasar sebagai akibat adanya perbedaan antara investasi dan pembungaan uang. Dalam investasi, usaha yang dilakukan mengandung risiko dan karenanya mengandung unsur ketidakpastian. Sebaliknya pembungaan uang adalah aktivitas yang tidak memiliki risiko karena adanya persentase suku bunga tertentu yang ditetapkan berdasarkan besarnya modal. Universitas Sumatera Utara 26 Tabel 2.2 Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil Bunga Bagi Hasil - Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung - Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang yang dipinjamkan - Pembayaran bunga yang dijanjukan tanpa pertimbangan apakah proyekusaha yang dijalankan oleh nasabah untung atau rugi - Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekali jumlah keuntungan berlipat - Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama termasuk Islam - Penentuan besarnya nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi - Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. - Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian ditanggung bersama oleh kedua belah pihak - Jumlah pembagian laba menignkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan - Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil Sumber : Muhammad 2004 2.1.4 Laporan Keuangan 2.1.4.1 Pengertian Laporan Keuangan

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Bank Konvensional Dan Bank Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan

1 89 69

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia).

0 1 14

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia).

0 2 7

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia).

0 1 16

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 0 16

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 0 9

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 1 17

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BANK MANDIRI KONVENSIONAL TAHUN 2004–2007.

0 1 7

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri)

0 11 22

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan menggunakan rasio CAMEL (Studi Kasus Pada Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri)

0 1 11