65
. Namun disayangkan di tahun 2010 BOPO Bank Mandiri mengalami peningkatan menjadi 55.61 . Dilihat dari tabel 4.9 Rasio
Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO di atas dapat
dijelaskan bahwa BOPO Bank Mandiri mengalami fluktuasi. Terjadinya penurunan rasio BOPO ini menunjukkan semakin baiknya
tingkat efisiensi yang dijalankan oleh bank bersangkutan. Semakin kecil rasio BOPO suatu bank berarti usaha yang dijalankan oleh bank
tersebut semakin efisien karena dengan biaya yang dikeluarkan mampu mendapatkan penghasilan yang memadai dengan kata lain biaya yang
dikeluarkan lebih kecil dibandingkan pendapatan yang diterima. Namun tidak demikian di tahun 2010 yang mengalami peningkatan
BOPO di angka 55.61
e. Loan to Deposit LDR
Tabel 4.12 Loan to Deposit LDR
Periode 2007-2010
Keterangan 2007
2008 2009
2010 total seluruh kredit
5,119,653 6,666,515
7,822,981 12,368,814
dana pihak ketiga 4,187,588
5,283,260 6,276,294
8,394,986 LDR
122.26 126.18
124.64 147.34
Sumber : Data diolah oleh peneliti 2012
- Loan to Deposit LDR LDR Bank Syariah Mandiri tahun 2007 sebesar 122.26, di tahun
2008 LDR Bank Syariah Mandiri mengalami peningkatan menjadi 126.18. di tahun 2009 LDR kembali menurun di angka 124.64 dan
Universitas Sumatera Utara
66
2010 mengalami peningkatan menjadi 147.34 . Hal ini menunjukkan dari tahun 2007 - 2010 rasio LDR Bank Syariah Mandiri mengalami
fluktuasi. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah
menanamkan dananya dengan kredit – kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. Semakin tiggi rasio LDR, maka semakin
tinggi tingkat likuiditasnya.
4.5 Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan
Analisis perbandingan kinerja keuangan ini dimaksudkan untuk membandingkan kinerja keuangan Bank Mandiri dan Bank Syariah
Mandiri secara eksternal. Analisis perbandingan kinerja keuangan ini bertujuan untuk mengetahui bank mana yang memiliki kinerja
keuangan yang lebih baik antara Bank Mandiri Tbk dan Bank Syariah Mandiri. Perbandingan kinerja keuangan pada kedua bank tersebut
ditinjau dari Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performance Loan NPL, Return on Asset ROA, Beban Operasional Pendapatan
Operasional BOPO dan Loan to Deposit LDR. Analisis perbandingan kinerja pada kedua bank tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Capital Adequacy Ratio CAR
Universitas Sumatera Utara
67
Tabel 4.13 Perbandingan
Capital Adequacy Ratio CAR Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri
Periode 2007-2010
Nama Bank Capital Adequacy RatioCAR
2007 2008
2009 2010
Mean Bank Mandiri
19.19 13.84
14.86 13.76
15.41 Bank Syariah Mandiri
13.84 14.80
17.52 13.20
14.84 Sumber : Data diolah oleh peneliti 2012
Berdasarkan pada tabel 4.13 di atas maka diketahui bahwa Capital Adequacy Ratio
CAR periode 2007 - 2010 pada Bank Mandiri terlihat lebih baik dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri. Hal
ini ditunjukkan dengan lebih tingginya nilai Mean rata-rata CAR pada Bank Mandiri yaitu 15.41 dibandingkan dengan Bank
Syariah Mandiri yaitu 14.84 , Hal tersebut menandakan bahwa kemampuan bank Mandiri dalam memenuhi kewajiban jangka
panjangnya lebih baik bila dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri sehingga tergolong bank yang cukup solvabel. Namun
demikian bila mengacu pada Standar Bank Indonesia yang memberikan standar terbaik CAR sekurang-kurangnya harus
memiliki CAR 8 , maka kedua perbankan termasuk dalam kondisi yang ideal.
b. Non Performance Loan NPL