74
dibandingkan dengan Bank Mandiri karena semakin tinggi nilai rasio LDR dari suatu perbankan maka
semakin baik pula kualitas perbankan tersebut.
6. Dillihat dari kinerja perbankan secara keseluruhan yang diwakili oleh variable Kinerja tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
kinerja Bank Mandiri dibandingkan Bank Syariah Mandiri. Secara keseluruhan Bank Mandiri memiliki kinerja yang diwakilkan oleh
raios CAR, NPL, ROA, BOPO dan LDR lebih baik dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini bagi perbankan syariah, perbankan konvensional maupun bagi peneliti
sebagai berikut :
1. Bagi Perbankan Konvensional
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja dari perbankan konvensional secara umum sama dibandingkan dengan Perbankan Syariah.
Oleh karena itu, perbankan konvesional bisa mempertimbangkan untuk membuka atau menambah unit usaha syariah atau mengkonversi menjadi
bank umum syariah.
2. Bagi Perbankan Syariah
Universitas Sumatera Utara
75
Dalam hal ini, selama periode penelitian untuk perbankan konvensional yang diwakilkan oleh Bank Mandiri bisa dikatakan lebih
unggul bila dibandingkan dengan perbankan syariah yang diwakilkan dengan Bank Syariah Mandiri. Namun demikian, secara umum kinerja
Bank Syariah Mandiri hampir sama dibandingkan dengan kinerja Bank Mandiri. Akan tetapi ada beberapa rasio dimana rasio Bank Syariah
Mandiri lebih rendah dibandingkan dengan rasio Bank Mandiri yaitu rasio permodalan CAR, rasio aktiva produktif NPL, dan rasio rentabilitas
ROA. Untuk Rasio Permodalan CAR dapat dilakukan pembenahan sistem
permodalan dengan melakukan peningkatan modal untuk setiap peningkatan aset sehingga modal yang tersedia dalam perusahaan dapat
digunakan untuk menjamin pemenuhan kewajiban dalam jangka panjang. Hal ini juga dapat dilakukan dengan lebih memperhatikan kebutuhan
modal pada setiap ekpansi kredit. Usahakan setiap aset yang beresiko tersebut menghasilkan pendapatan, sehingga tidak perlu menekan
permodalan. Untuk Rasio Aktiva Produktif NPL dapat diturunkan dengan selektif
dalam memilih debitur yaitu tidak mengambil resiko dari debitur apabila ada indikasi arus kas debitur tersebut termasuk kedalam kredit bermasalah.
Dalam hal ini juga diharapkan Analis dapat lebih teliti dalam menganalisa usaha debitur yang akan dimodali usahanya, apakah agunan yang
dijadikan jaminan memiliki nilai yang lebih dibandingkan dengan nilai
Universitas Sumatera Utara
76
kredit yang ditawarkan. Dan tak lupa Analis juga memastikan bahwa jaminan tersebut asli sehingga dikemudian hari apabila debitur tidak
sanggup lagi melunasi pinjaman, pihak bank dapat menjual agunan kepada pihak ketiga.
Untuk rasio rentabilitas ROA perbankan syariah perlu meningkatkan rasio ROA nya karena baik atau tidaknya bank dalam memperoleh laba
mempengaruhi jumlah investor yang akan menanamkan modalnya. Hal ini dapat dilakukan dengan lebih memperhatikan pengelolaan asetnya.
Usahakan setiap aset tersebut menghasilkan laba sehingga kinerja keuangan pada analisis ROA dapat ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara
77
Abustan, 2009. Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional.
Universitas Gunadarma, Jakarta.
Algoud, M. Latifa dan Mervyn K Lewis, 2005. Perbankan Syariah : Prinsip, Praktik, Prospek.
Penerbit Serambi, Jakarta.
Ascarya, dan Yumanita, D, 2005. Bank Syariah: Gambaran Umum, Seri Kebanksentralan No. 14
. Jakarta: PPSK Bank Indonesia.
Dewi, Gemala, 2006. Aspek- Aspek Hukum dalam Perbankan dan Pengasuransian Syari’ah di Indonesia
, Kencana, Jakarta.
Erlina, 2008. Metedologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Kedua, USU Press, Medan.
Fadhly, Rahmat, 2011. Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah di Indonesia
, Universitas Sumatera Utara, Medan
Khasanah, Iswatun, 2010. Pengaruh Rasio Camel Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Kurniasari, Savitri., 2011. Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Konvensional Dan Bank Syariah.
Universitas Brawaijaya, Malang.
Martono, 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Ekonisia, Yogyakarta.
Muhammad, 2004. Teknik Perhitungan Bagi Hasil dna Profit Margin pada Bank Syariah,
UII Press, Yogyakarta.
Universitas Sumatera Utara
78
Munawari, 2000. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.
Rahmawati, Isna, 2008. Analisis Komparasi Kinerja Keuangan antara PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank Rakyat Indonesia
. Universitas STAIN Surakarta SEM Institute, Yogyakarta.
Siamat, Dahlan, 2005. Manajemen Lembaga Keuangan,Edisi Keempat, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Sri Susilo, Sigit Triandaru, Totok Budi Santoso, 1999. Bank dan Lembaga Keuangan Lain
, Salemba Empat, Yogyakarta.
Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
Sumitro, Warkum, 1996. Azas – Azas Perbankan Islam dan Lembaga – Lembaga Terkait.
PT Grafindo Persada, Jakarta.
Syafii, Antonio, 2001. Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek, Gema Insani Press, Jakarta.
Tim Pengembangan Perbankan Syariah IBI., 2001. Konsep, Produk, dan Implementasi Operasional Bank Syariah.
Djambatan, Jakarta.
Ukhty, Rahma, 2011. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional dengan menggunakan rasio CAMELS.
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Wulandari, Novita, 2004. Keunggulan Komparatif Bank Syariah, Suara Merdeka, Jakarta.
www.syariahmandiri.co.id
Universitas Sumatera Utara
79
www.bankmandiri.co.id www.bi.go.id
www.google.com
Lampiran 1
Tabel 4.1 Data Keuangan PT BANK MANDIRI
Universitas Sumatera Utara
80
dalam jutaan rupiah
2007 2008
2009 2010
laba tahun berjalan 4,346,224
5,312,821 7,155,464
9,218,298 total aset
319,085,590 358,438,678 394,616,604 449,774,551 ROA
1.36 1.48