Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual

34 5. Karyawan Karyawan juga merupakan salah satu pihak yang berkepentingan dalam penggunaan laporan keuangan. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat menimbulkan berbagai motivasi. Karyawan berkepentingan terhadap kelangsungan usaha dan profitabilitas operasi di masa mendatang. Hal penting dari laporan keuangan yang umumnya diperhatiakn karyawan adalah mengenai penjualan dan laba perusahaan karena berkaitan dengan penentuan bonus dan pembagian keuntungan. 6. Masyarakat Umum Masyarakat umum yang berkepentingan dalam penggunaan laporan keuangan yang dimaksudkan adalah pelanggan atau kosumen. Pihak ini berkepentingan utnuk memonitor kelangsungan operasi perusahaan karena memiliki hubungan jangka panjang. Laporan keuangan perusahaan bagi pihak ini merupakan sumber informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan mengenai kelangsungan perusahaan

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai perbandingan kinerja keuangan antara bank konvensional dan bank syariah sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti, antara lain : Universitas Sumatera Utara 35 Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Isna Rahmawati 2008 Analisis Komparasi Kinerja Keuangan PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank Rakyat Indonesia Selama periode 2000-2001 PT Bank Rakyat Indonesia dilihat dari rasio efisiensinya memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandikan PT Bank Syariah Mandiri. Hal ini dapat dipahami karena PT Bank Rakyat Indonesia telah lama beroperasi sehingga kemampuannya dalam mengelola dan memanfaatkan asset untuk memperoleh keuntungan lebih baik dibandingkan PT Bank Syariah Mandiri Rahmat Fadhly M 2011 Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah di Indonesia Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja perbankan syariah secara umum sama dibandingkan dengan perbankan konvensional Abustan 2008 Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional Dilihat dari kinerja bank secara keseluruhan yang diwakili oleh variabel “kinerja” terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perbankan syariah dibandingkan perbankan konvensional Rahma Ukthy 2011 Analisis Perbandingan Kinerja antara bank Syariah dan Bank Konvensional dengan menggunakan rasio CAMELS Secara keseluruhan perbankan syariah memiliki kinerja yang lebih baik dibandngkan dengan perbankan konvensional Universitas Sumatera Utara 36

2.3 Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka dan penjelasan diatas, maka dapat dirumuskan bahwa Rasio CAMEL yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Profit Margin NPM, Return on Asset ROA dan Loan to Deposit Ratio LDR merupakan variabel X, digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perbankan Y, dimana data yang diolah berasal dari laporan keuangan PT Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri periode 2007-2010 - Kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut : - DIBANDINGKAN Gambar 2.1 Kerangka Konseptual BANK BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH LAPORAN KEUANGAN • CAR X1 • NPL X2 • ROA X3 • BOPO X4 • LDR X5 LAPORAN KEUANGAN • CAR X1 • NPL X2 • ROA X3 • BOPO X4 • LDR X5 KINERJA Universitas Sumatera Utara 37 Peningkatan kinerja perbankan memiliki pengaruh terhadap meningkatnya laba perusahaan. Dengan meningkatnya kinerja perbankan maka perolehan laba akan meningkat. Penggunaan Rasio Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Return On Asset ROA, Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO dan Loan to Deposit Ratio LDR sebagai pengukur kinerja bank dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat pengaruh dari setiap rasio tersebut terhadap Pertumbuhan Laba. - CAR merupakan rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kreditaktiva produktif yang berisiko.- - NPL merupakan rasio untuk mengukur kualitas kredit. Semakin tinggi rasio NPL maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar yang akan memberikan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba. - BOPO merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang akan dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga memungkinkan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil Universitas Sumatera Utara 38 - ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur bank di dalam memperoleh laba dan efisiensi secara keseluruhan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank. - LDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kualitas likuiditas suatu bank. Semakin tinggi rasio LDR maka semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga bank tidak dapat memaksimalkan labanya. Adapun rasio yang digunakan adalah Capital Adequacy Ratio mewakili rasio permodalan, Non Performing Loan mewakili rasio kualitas aktiva produktif, Return in Asset mewakili rasio rentabilitas, Beban Operasional dibagi Pendapatan Operasional mewakili rasio efisiensi dan Loan to Deposit Ratio mewakili rasio likuiditas Capital Adequacy Ratio, merupakan rasio untuk mengukur kemampuan modal menutupi kemungkinan terjadinya kegagalan dalam perkreditan dan perdagangan surat berharga, yang diperoleh dengan rumus Modal dibagi dengan Aktiva Tertimbang menurut Resiko ATMR : Non Performing Loan mewakili rasio kualitas aktiva produktif, merupakan aktiva produktif dengan kualitas aktiva kurang lancar, diragukan, dan macet. NPL dapat diperoleh dengan rumus : Universitas Sumatera Utara 39 Return on Asset dan Return on Equity mewakili rasio rentabilitas, ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. ROA dapat dihitung dengan rumus : ROE mengukur besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis pemegang saham atas modal yang disetorkan untuk bisnis tersebut. ROE merupakan indikator yang tepat untuk mengukur keberhasilan bisnis dalam memperkaya pemegang sahamnya. BOPO Beban Operasional dibagi Pendapatan Operasional mewakili rasio efisiensi, rasio ini dugunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya dengan membandingkan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. diperoleh dengan rumus : BOPO = Biaya Operasional Pendapatan Operasional Loan to Deposit Ratio mewakili rasio likuiditas adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam Universitas Sumatera Utara 40 membayar kembali kepada para nasabah yang telah menanamkan dananya dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada pada debiturnya. Loan to Deposit Ratio dapat dicari dengan rumus :

2.4 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Bank Konvensional Dan Bank Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan

1 89 69

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia).

0 1 14

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia).

0 2 7

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia).

0 1 16

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 0 16

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 0 9

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 1 17

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BANK MANDIRI KONVENSIONAL TAHUN 2004–2007.

0 1 7

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri)

0 11 22

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan menggunakan rasio CAMEL (Studi Kasus Pada Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri)

0 1 11