2. 4. 1 Polimer Nanokomposit
Nanokomposit adalah suatu komposit dimana setidaknya salah satu fase berukuran nanometer. Polimer nanokomposit merupakan material yang terbentuk melalui
penggabungkan material polimer organik dengan material lain dalam skala nanometer. Polimer nanokomposit sangat menarik perhatian karena seringkali mempunyai sifat
mekanik, termal, elektrik, dan optik yang lebih baik dibandingkan dengan makro ataupun mikropartikelnya.
Secara umum polimer nanokomposit terbentuk dengan mendispersikan nanopartikel organik atau anorganik pada matriks polimer. Nanopartikel dapat berupa
material tiga dimensi berbentuk sferis atau polihedral seperti silika, material dua dimensi berupa padatan berlapis seperti clay, grafit, dan hidrotalsit ataupun nanofiber
satu dimensi seperti nanotube.
Nanokomposit polimer – lempung biasanya merupakan bahan penggabungan
antara polimer dan bahan komposit sebagai penguat reinforcement, seperti silika, zeolit, dan lain-lain. Reinforcement yang digunakan biasanya juga sebagai pengisi
filler pada matriks polimer. Polimer berlapis silikat adalah salah satu nanokomposit hibrida yang terdiri
dari fase organik yaitu polimer dan fase anorganik yaitu silikat. Alasan pemilihan silikat adalah karena bahan ini dapat terdispersi dengan baik di seluruh bagian
nanokomposit. Modifikasi organofilik membuat silikat kompatibel dengan polimer Arroyo, 2002. Bahan silikat yang sering digunakan adalah turunan dari
phyllosilicate seperti mika, talc, montmorilonite, vermiculite, hectorite dan saponite.
Seluruh bahan yang disebutkan di atas dikenal dengan sebutan bahan 2:1 berlapis
silikat layered silicate Paul, 2008.
Ada 4 empat jenis dispersi polimer berlapis silikat dalam sebuah matrik polimer seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.13:
a. Dispersi konvensional dari lempung yang tidak terinterkalasi b. Bentuk interkalasi dimana d-spacing 8.8nm
c dan d. Struktur Eksfoliasi, dimana d-spacing 8.8 nm Utracki, 2004
Universitas Sumatera Utara
Gambar. 2.13. Distribusi Silikat Berlapis dalam matriks polimer
Sejak pertama kali dalam industri karet, untuk membuat kompon karet selalu menggunakan pengisi. Pengisi yang dimasukkan ke dalam kompon terdiri dari dua
jenis yaitu pengisi inert inert fillers dan pengisi penguat reinforcing fillers. Pengisi inert ditambahkan ke dalam karet untuk menambah volume dan mengurangi biaya.
Kontras dengan pengisi penguat seperti karbon hitam dan silika yang akan menambah sifat mekanik, untuk mengubah konduktivitas listrik, meningkatkan ketahanan
terhadap panas dan pembakaran. Paling sedikit 20 pengisi harus ditambahkan ke dalam kompon untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Nanokomposit berbasis
silikat mengubah paradigma dalam pembuatan material Galimberti, 2011
Universitas Sumatera Utara
2. 4. 2 Aplikasi dan Penggunaan Nanokomposit