6 Pembuatan Nanokomposit Karet Alam-Bentonit 4 Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam-Bentonit 4. 1 Uji Tarik 4. 2 Uji Kestabilan Thermal TGA Thermal Gravimetric Analysis

Bila mikrometer menunjukkan skala mis : 63, maka nilai viskositas mooney dilaporkan sebagai berikut : ………………..3.1 Dimana:  Angka Viskositas Mooney M  Ukuran Rotor yang digunakan untuk karet mentah L  Waktu pemanasan pendahuluan pre-heating selama satu menit 1.  Waktu pengujian selama empat menit 4 .  Suhu pengujian I00 ° C 3. 3. 6 Pembuatan Nanokomposit Karet Alam-Bentonit Karet alam ditimbang sebanyak 100 phr, kemudian digiling dengan two-roll mill selama 8 menit. Selanjutnya Asam Stearat 0,5 phr selama 1 menit, lalu ditambahkan Zinc Oksida 6 phr selama 1 menit. Ditambahkan nanopartikel bentonit 0, 1, 3, 5, 7, dan 9 phr selama 1 menit. Ditambahkan MBT 0,5 phr dan Sulfur 3,5 phr selama 1 menit. Selanjutnya campuran dikompres dengan menggunakan hot press pada suhu 150 o C selama 15 menit dan didinginkan pada suhu kamar. Kompon yang dihasilkan dikarakterisasi sifat mekaniknya dengan Uji Tarik Tensile Strength dan Uji Kestabilan Termal Thermogravymetric Analysis dan dilihat morfologinya dengan Spektroskopi Pemindai Elektron SEM serta difraksi sinar X-nya dengan alat X Ray Diffraction. 3. 4 Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam-Bentonit 3. 4. 1 Uji Tarik Film hasil spesimen dibuat dengan ketebalan 2 mm dan dipotong membentuk spesimen dengan Standard ASTM D 638 Tipe V, seperti Gambar 3.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Gambar Spesimen Uji Tarik Kedua ujung spesimen dijepit pada alat kemuluran kemudian dicatat perubahan panjang mm berdasarkan besar kecepatan 50 mmmenit Yazdani, 2000. Dicatat harga tegangan maksimum F maks dan regangannya. Data pengukuran regangan diubah menjadi kuat tarik t dan kemuluran . Harga kemuluran bahan dihitung dengan menggunakan rumus persamaan 5 di bawah ini : Kemuluran …..........………3.2 Dimana : l – lo = harga stroke ; lo = panjang awal Nilai kekuatan tarik bahan dihitung dengan persamaan berikut : Kekuatan tarik Kgfmm 2 = ………3.3 Dimana : A = luas permukaan yang mendapat beban.

3. 4. 2 Uji Kestabilan Thermal TGA Thermal Gravimetric Analysis

TGA merupakan suatu teknik mengukur perubahan jumlah dan laju berat dari material sebagai fungsi dari temperatur atau waktu dalam atmosfer yang terkontrol. Pengukuran 63,5 mm 21,5 mm 15 mm 3,18 mm 9,53 mm 21 mm Universitas Sumatera Utara digunakan untuk menentukan komposisi material dan memprediksi stabilitas termalnya pada temperatur mencapai 1000 o C. Teknik ini dapat mengkarakterisasi material yang menunjukkan kehilangan atau pertambahan berat akibat dekomposisi, oksidasi atau dehidrasi. 3.4.3 Analisis Permukaan Spesimen dengan Spektroskopi Pemindai Elektron SEMScanning Electron Microscopy Analisis SEM dilakukan untuk mempelajari sifat morfologi dari film yang dihasilkan. Hasil analisis SEM dapat kita lihat rongga – rongga hasil pencampuran nano- organobentonit dengan karet alam. Informasi dari analisa ini akan mendapatkan gambaran seberapa baik bahan – bahan tersebut bercampur. 3. 4. 4 Analisis Difraksi Sinar-X XRD Analisis difraksi sinar-X XRD pada nanokomposit karet alam-organobentonit dilakukan dengan alat Difraktometer PW1710 BASED dengan tabung anoda Cu. Analisis XRD bertujuan untuk mengetahui bentuk kristal material. Perubahan dalam intensitas yang terdifraksi diukur, direkam, dan diplot terhadap sudut difraksi 2 . Analisis menggunakan XRD memungkinkan untuk menentukan struktur kristal, analisis fase kuantitatif dan kualitatif, ukuran kristal, maupun perhitungan kisi – kisi dari suatu material. Universitas Sumatera Utara ← Dipanaskan suhu 105 C selama 2 jam ← Didinginkan ← Prosedur yang sama diulangi sampai berat konstan ← Disimpan dalam desikator ← Disimpan dalam desikator ← Dimasukkan ke 2 L air demineral ← Diberi gelombang Ultrasonik 15 menit, 750 watt, suhu kamar ← Diendapkan 15 menit ← Diputar 10 putaran ← Diendapkan 3 hari ← Diputar 10 putaran ← Diendapkan 7 hari ← Diendapkan 7 hari, diuapkan 3. 5 Bagan Penelitian 3.5.1 Preparasi Lempung Bentonit

Dokumen yang terkait

Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

2 126 72

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

7 76 146

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karet Alam - Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

0 2 18

Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

0 0 13

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 36

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bentonit - Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 36

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 7

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 1 20

Analisis dan Karakterisasi Pembuatan Nanokomposit Karet Alam/Bentonit dengan Glysidil Metacrilate

0 0 8