Analisis FT – IR Uji Viskositas Mooney Karet Alam

Tabel 4.3. Kehilangan berat 5 dan 10 setelah pengujian TGA No Sampel 15 mg Kehilangan berat 5 o C Kehilangan berat 10 o C 1 Karet AlamBentonit 10,12 9,59 2 Karet AlamBentonit CTAB 13,23 12,54 3 Karet AlamBentonit PEG 13,44 12,73 4 Karet AlamBentonit SDS 11,87 11,25 Berdasarkan Tabel 4.3, untuk pengujian pada nanokomposit karet alambentonit pengurangan 5 berat awal terjadi pada temperatur 10,12 o C. Sedangkan pengurangan 5 berat awal nanokomposit karet alambentonit CTAB terjadi pada temperatur 13,23 o C. Pengurangan 5 berat awal nanokomposit karet alambentonit PEG terjadi pada temperatur 13,44 o C. Pengurangan 5 berat awal nanokomposit karet alambentonit SDS terjadi pada temperatur 11,87 ⁰C. Ini menunjukan bahwa sifat stabilitas termal paling baik dimiliki oleh nanokomposit karet alambentonit PEG, kemudian nanokomposit karet alambentonit CTAB, dan yang paling rendah adalah nanokomposit karet alambentonit SDS. Pada penelitian yang dilakukan oleh Lalikova, et al, 2011, pada tahap pertama terjadi kehilangan air dari permukaan nanokomposit dan antar lapisan bentonit, selanjutnya kehilangan air menyebabkan dekomposisi dari struktur OH.

4.1.3.3. Analisis FT – IR

Spektra hasil analisis FT – IR dari nanopartikel bentonit yang dimodifikasi dan yang tidak dimodifikasi memberikan puncak – puncak spektrum serapan dengan bilangan gelombang yang dapat dilihat pada Tabel. 4.4 Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 4 Data Analisis FT – IR pada Partikel Nanobentonit Gugus Fungsi Nano bentonit Nano-Be- CTAB Nano-Be- -PEG Nano- Be —SDS Regangan O-H dari gugus hidroksil Al- OH 3614.6 - - - Regangan O-H dari H 2 O 3442.94 3433.29 3433.29 3471.87 Regangan CH 2 asimetris dari CTAB dan SDS - 2924.09 - 2924.09 Regangan CH 2 simetris dari CTAB, PEG dan SDS - 2854.65 2870.08 2854.65 Tekukan O-H dari H 2 O dan N-H tekukan 1633.71 1627.92 1627.92 1627.92 Tekukan CH dari CTAB dan PEG - 1465.9 1450.47 - Si-O regangan 1031.92 1033.85 1033.85 1033.85 Si-O parallel 684.73 - - - Al-O-Si deformasi 538.14 - - - Si-O-Si vibrasi 457.13 - - - Madejova 2003, Alshabanat 2013 Adapun hasil spektrum analisis FT – IR dari berbagai nanopartikel bentonit dan organobentonit dapat dilihat pada Gambar 4.7. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7. Spektrum Analisis FTIR nanopartikel bentonit dan organobentonit Dari spektrum yang dihasilkan, terlihat jelas perbedaan spektrum dari tiap-tiap modifikasi bentonit. Bentonit yang tidak dimodifikasi memiliki bilangan gelombang 3614,6 cm -1 , 3442,94 cm -1 , 1633,71 cm -1 , 1031,92 cm -1 , 1031,92 cm -1 , 538,14 cm -1 dan 457,13 cm -1 . Bilangan gelombang tersebut juga sesuai dengan bilangan gelombang yang dijelaskan oleh Lalikova 2011 terhadap bentonit, yaitu munculnya gugus OH ikatan hidrogen, OH oktahedral, tekukan O-H dari H 2 O, regangan Si-O-Si, Si-O-Al. Bilangan gelombang tersebut muncul sebagai puncak khas dari bentonit. Puncak khas pada bilangan gelombang 2920 cm -1 dan 2954 cm -1 menunjukkan adanya gugus CH 2 simetris yang berasal dari CTAB dan SDS pada permukaan bentonit Dang dan Huang, 2011 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 50 100 150 T cm -1 bentonit bentonit-CTAB bentonit-PEG bentonit-SDS 2924,09 CH 2 asimetris 2924,09 CH 2 asimetris 1450,67 CH bending 1465,9 CH bending Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8. Spektrum FTIR dari CTAB Pada bentonit yang dimodifikasi dengan CTAB terdapat spektrum pada bilangan gelombang 3433.29 cm -1 , 2924.09 cm -1, 2854.65 cm -1 , 1627.92cm -1 , 1465.9cm -1 , dan 1033.85cm -1 . Bilangan tersebut sesuai untuk gugus fungsi dari regangan O-H dari H 2 O, regangan CH 2 asimetris, regangan CH 2 simetris, tekukan O-H dari H 2 O dan tekukan N-H, tekukan CH dan Si-O regangan. Gugus tersebut juga sesuai dengan spektrum asli dari CTAB yaitu munculnya bilangan gelombang pada 2969, 2944 dan 2918 cm -1 , 2871 dan 2860 cm -1 , dan 1463 cm -1 http:sdbs.riodb.aist.go.jpsdbscgi- bindirect_frame_top.cgi. Hal ini menandakan bahwa CTAB berikatan dengan permukaan bentonit. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9. Spektrum FTIR dari PEG Pada bentonit yang dimodifikasi dengan PEG terdapat spektrum pada bilangan gelombang 2870.08cm -1 , 1627.92cm -1 , 1450.47cm -1 dan 1033.85 cm -1 . Bilangan tersebut sesuai untuk gugus fungsi dari regangan O-H dari H 2 O, , regangan CH 2 simetris, tekukan O-H dari H 2 O dan tekukan N-H, tekukan CH dan Si-O regangan. Gugus tersebut juga sesuai dengan spektrum asli dari PEG yaitu munculnya bilangan gelombang pada 2900 cm -1 , 2876 cm -1 dan 1643cm -1 , dan 1464 cm -1 http:sdbs.riodb.aist.go.jpsdbscgi-bindirect_frame_top.cgi. Hal ini menandakan bahwa PEG berikatan dengan permukaan bentonit. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.10. Spektrum FTIR dari SDS Pada bentonit yang dimodifikasi dengan SDS terdapat spektrum pada bilangan gelombang 3471.87 cm -1 , 2924.09 cm -1 , 2854.65cm -1 , 1627.92cm -1 dan 1033.85cm -1 . Bilangan tersebut sesuai untuk gugus fungsi dari regangan O-H dari H 2 O, regangan CH 2 asimetris, regangan CH 2 simetris, tekukan O-H dari H 2 O dan tekukan N-H, dan Si-O regangan. Gugus tersebut juga sesuai dengan spektrum asli dari SDS yaitu munculnya bilangan gelombang pada 3461 cm -1 , 2920 cm -1 , 2861 cm -1 , 1659 cm -1 dan 1058 cm -1 http:sdbs.riodb.aist.go.jpsdbscgi-bindirect_frame_top.cgi. Hal ini menandakan bahwa SDS berikatan dengan permukaan bentonit. Universitas Sumatera Utara

4.1.3. 4. Analisis Difraksi Sinar – X

Dokumen yang terkait

Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

2 126 72

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

7 76 146

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karet Alam - Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

0 2 18

Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

0 0 13

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 36

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bentonit - Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 36

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 7

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 1 20

Analisis dan Karakterisasi Pembuatan Nanokomposit Karet Alam/Bentonit dengan Glysidil Metacrilate

0 0 8