pemutusan  ikatan  dan  substitusi  dalam  struktur  kristal.  Pemutusan  ikatan  di  sekitar sudut
satuan silika-alumina
dalam montmorilonit
akan menimbulkan
ketidakseimbangan  muatan  permukaan.  Substitusi  Al
3+
untuk  Si
4+
dalam  lembar tetrahedral dan substitusi ion-ion valensi lebih rendah, terutama Mg
2+
untuk Al
3+
dalam lembar  oktahedral  menghasilkan  muatan  yang  tidak  seimbang  pada  satuan  struktur
montmorilonit Galimberti, 2011.
Tabel 2.2 Harga Rata-Rata Kapasitas Tukar Kation
Jenis Mineral            KTK mek100 gram
Montmorillonit                         80-120 Hektorit
120 Saponit                                         85
Vermikulit                                   150 Kaolinit                                      3-15
Sepiolit-palygorskit                   20-30 Allophan
25 Imogolit
17-40 Sumber: Galimberti, 2011
2. 1. 6  Interkalasi Bentonit
Salah  satu  kekurangan  clay  adalah  sifatnya  yang  hidrofilik  sehingga  dapat menyebabkan aglomerasi mineral clay dalam matriks polimer yang bersifat hidrofobik.
Kekurangan ini dapat diatasi dengan menginterkalasikan kation organik seperti asam amino  atau  alkil  amonium  membentuk  organoclay  yang  bersifat  hidrofobik.
Peningkatkan  basal  spacing  setelah  proses  interkalasi  juga  dapat  meningkatkan kemampuan difusi polimer atau prekursor polimer ke dalam interlayer clay. Interkalasi
didasari  atas  pertukaran  kation  yang  terdapat  pada  antar  lapis  lempung,  seperti  Na
+
, K
+
, dan Ca
2+
. Interkalasi ke dalam struktur lempung mengakibatkan peningkatan luas permukaan,  basal  spacing  jarak  dasar  antar  lapis  silikat  montmorillonit,  dan
keasaman permukaan yang berpengaruh terhadap daya adsorpsinya. Proses interkalasi ini  dapat  mengakibatkan  pori-pori  lempung  semakin  besar  dan  homogen,  antar
Universitas Sumatera Utara
lapisnyapun  menjadi  lebih  stabil  daripada  sebelum  diinterkalasi.  Skema  terjadinya proses interkalasi ditunjukkan dalam Gambar 2.3 Gatos, et.al, 2010.
Tujuan dari interkalasi adalah untuk: 1.  Memperluas jarak interlayer
2.  Mengurangi interaksi solid-solid antara lempung
3. Meningkatkan interaksi antara lempung dan matriks Utracki, 2004.
Gambar  2.3 Skema dari: a clay dan b organo modified clay, dimana R dapat
digantikan dengan komponen kimia lain
Jenis  nanokomposit    yang  terbentuk  akibat  interaksi  polimer  dengan  lapisan silikat dapat dilihat dalam Gambar 2.4 Galimberti, et al, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Jenis-jenis komposit: a mikrokomposit, fase terpisah; b nanokomposit eksfoilasi ; c nanokomposit interkalasi;
d nanokomposit interkalasi dan flokulasi Pada  Gambar  2.4.a    Clay  termodifikasi  tidak  tersebar  dalam  matriks  karet  secara
efisien.  Terjadi  penggumpalan  dimana  terjadi  tumpukan  lapisan  clay.  Hal  ini  biasa terjadi pada mikrokomposit. Nanokomposit Gambar 2. 5.b-d dengan adanya partikel
clay  dalam  ukuran  nano,  penyebaran  lempung  dalam  matriks  jauh  lebih  efisien, dimana dapat terjadi lapisan tunggal ataupun berupa tumpukan dari beberapa lamella
Galimberti et al, 2011 Lapisan  silikat    dari  montmorillonit  yang  dapat  diinterkalasi  dan  dieksfoliasi
menjadikannya  banyak  digunakan  sebagai  pengisi  nanokomposit  diantaranya  untuk meningkatkan sifat termal Leszczynska, 2007, penyerapan air, dan dapat mengurangi
sifat flammabilitas dari nanokomposit tersebut Qin, et al, 2004, meningkatkan sifat mekanik Ding, et al., 2005 ; Kim  dan Hoang, 2006; Sharma, 2009,  meningkatkan
sifat fire retardancy Wang, et al, 2011, dan meningkatkan derajat degradasi Shi, et al,
2007.
2. 2  Surfaktan