Definisi Dasar Kajian Nilai Informasi dan Sensitifitas Menggunakan Konsep Bayes dalam Pengambilan Keputusan

Bab 2 LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Dasar

Himpunan semua hasil outcome yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel sample space dinyatakan dengan lambang T dan setiap hasil dalam ruang sample disebut sebagai titik sampel sample point. Kejadian atau peristiwa event adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Contoh: Dua buah uang logam setimbang dilemparkan ke atas, maka yang dimaksud dengan: Percobaan : pelemparan dua uang logam. Ruang sampel : {A,G}, {A,A}, {G,A},{G,G} Titik sampel : G gambar dan A angka Peristiwa yang mungkin adalah: AA angka dengan angka, AG angka dengan gambar, G gambar dengan gamba Kejadian majemuk adalah dua kejadian atau lebih yang terjadi secara bersamaan. Kejadian majemuk ada dua, yaitu Adler Haymans,1991: 1. Gabungan, yang disimbolkan dengan Untuk kejadian A dan B, gabungan dari ruang hasil kejadian A dengan ruang hasil kejadian B, adalah ruang hasil yang unsur-unsurnya terdiri dari semua unsur ruang hasil kejadian A saja, atau B saja, atau semua unsur di ruang hasil kejadian A dan kejadian B ini dinyatakan dengan symbol . Contoh: Misalkan A = {a, b, c} dan B = {b, c, d, e}; maka A B = {a, b, c, d, e} Universitas Sumatera Utara 2. Irisan, yang disimbolkan dengan ∩ Untuk dua kejadian A dan B, irisan ruang hasil kejadian A dengan ruang hasil kejadian B adalah ruang hasil yang unsur-unsurnya terdiri dari unsur-unsur yang dimiliki oleh ruang hasil kejadian A dan juga dimiliki oleh kejadian B. Simbol untuk kejadian ini adalah: Contoh: Misalkan A = {a, e, i, o, u} dan B = {a, e}; maka A ∩ B = {i, o, u} Dalam percobaan tertentu tidak jarang didefinisikan dua kejadian A dan B yang tidak mungkin terjadi sekaligus. Kedua kejadian A dan B seperti itu dikatakan saling meniadakan atau saling terpisah mutually exclusive, dirumuskan sebagai: Kejadian A dan B saling meniadakan atau terpisah yakni, bila A dan B tidak memiliki unsur persekutuan. Contoh: Misalkan A = {a, b, c, d} dan B = {e, f}; maka A ∩ B = Ø.

2.2. Konsep Probabilitas