Budidaya kelapa sawit saat ini menghadapi masalah yaitu adanya gangguan hama dan penyakit. Rayap merupakan salah satu hama utama yang menyerang kelapa
sawit dan sangat merugikan di areal peremajaan tanaman replanting dan pembukaan lahan perkebunan baru khususnya di areal lahan basah gambut. Perkebunan kelapa
sawit saat ini sedang banyak melakukan pembukaan lahan baru secara besar-besaran khususnya di Sumatra dan Kalimantan, yang didominasi lahan gambut dan mineral.
41
Di areal penanaman kelapa sawit banyak tumpukan bahan organik yang sedang mengalami proses pembusukan kondisi tersebut sangat disukai rayap dalam
berkembang biakan koloninya.
E. Pengendalian
Pengendalian dilakukan setelah terjadi serangan untuk meminimalkan terjadinya kerusakan. Upaya pengendalin serangan rayap perlu memerhatikan
karakteristik rayap yang menyerang, kondisi objek yang diserang dan kondisi lingkungan sekitarnya.
42
Berikut ini beberapa teknik pengendalian serangan rayap:
1. Pengendalian Serangan Rayap Perusak pada Arsip, Buku, dan
Dokumentasi
Cara tepat menanggulangi serangan rayap pada arsip yaitu: memeriksa secara akurat untuk mengetahui karakteristik rayapnya, melakukan pengabutan
41
Aan Septian, kumpulan makalah [Online], Tersedia: http:proposalrayap.blogspot.co.id diakses pada tanggal 19-01-2016, pukul 20:16.
42
Kurnia W.P, Sulaiman Y, Mencegah dan Membasmi Rayap Secarah Ramah Lingkungan dan Kimiawi, Agro Media Pustak, Jakarta, 2005, h. 32.
termitisida dengan alat pengabut fogging machine terhadap bangunan yang terserang, fumigasi yakni pemakaian termitisida yang mengeluarkan gas beracun
untuk membunuh rayap perusak, menyemprotkan larutan termitisida kedalam ruangan tempat penyimpanan yang terserang.
43
2. Pengendalian Serangan Rayap Perusak Pada Bangunan
Teknik pengendalian serangan rayap perusak pada bangunan yang sudah berdiri pasca-konstruksi tidak berbeda jauh dengan pelaksanaan pengendalian
pra-konstruksi. Pengendalian tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut: a.
Pemeriksaan Areal
Pemeriksaan difokuskan di tempat yang diserang agar diketahui jenis rayap perusaknya dan cara rayap menyerang sehingga bisa diketahui lokasi
sarang rayap dan pengendalian rayap yang tepat. Pemeriksaan dilakukan di tempat-tempat yang lembab, ruangan di bawah atap bangunan, dan sekitar
bangunan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akar
pohon yang menembus pondasi bangunan. b.
Perlakuan Tanah soil treatment
Lantai bangunan umumnya sudah tertutup ubin, semen, atau keramik sehingga soil treatment di sekeliling pondasi dilakukan melalui pengeboran.
Cara ini dilakukan untuk memasukkan larutan temitisida.
43
Kurnia W.P, Sulaiman Y, Op. Cit, h. 35.
c. Perlakuan pada Pondasi Bangunan
Tanah diseitar pondasi di luar bangunan digali sedalam 40 cm, kemudian
larutan termitisida
berdaya residual
tinggi dimasukkan
menggunakan injektor berkuatan tinggi. Volume termitisida yang digunakan sebanyak lima liter per meter. Setelah termitisida dimasukan, lubang galian
ditutup kembali dengan tanah yang telah dibasahi atau dicampur dengan
larutan termitisida. d.
Fumigasi
Cara ini sangat efektif jika rayap yang menyerang bangunan adalah jenis rayap kayu kering. Fumigasi memberikan hasil yang relatif kurang permanen
sehingga perlu dilaksanakan secara berulang pada periode tertentu. e.
Perubahan Struktur Bangunan Untuk Menghilangkan Sumber Kelembapan
Cara ini dilakukan jika rayap yang menyerang bangunan adalah jenis rayap kayu basa. Kelembapan merupakan kondisi yang sangat disukai oleh
disukai rayap. Tindakan selanjutnya adalah memberikan perlakuan tanah soil
treatmen.
44
f. Mengganti atau Membakar Kayu Yang Sudah Rusak Parah
Kayu yang sudah rusak parah harus segerah diganti dan dibakar. Kayu yang sudah terlalu rusak harus diganti dengan kayu yang sudah diawatkan
atau memakai kayu yang lebih awet seperti kayu jati, merbau, atau ulin.
44
Ibid, h. 37.