Sifat dan perilaku rayap

hujan yang tinggi 3000-4000 mmthn. 14 Ketiga faktor tersebut sangat berpengaruh terutama pada perkembangan laron Kasta Reproduksi saat keluar dari sarang.

3. Siklus Hidup

Suatu koloni terbentuk dari perkawinan sepasang laron alates yang terbang keluar swarming dari sarang induk. Setelah berkopulasi kawin ratu akan menghasilkan telur yang jumlahnya bisa mencapai ribuan untuk memperbesar koloni baru. 15 Rayap dalam hidupnya mengalami perkembangbiakan Metamorphosisa Gradual atau secara bertahap dari mulai telur, nimfa hingga mengalami beberapa perubahan bentuk sampai menjadi salah satu kasta. 16 Telur rayap biasanya berbentuk silinder dengan ukuran berariasi yaitu berkisar antara 1 – 1,5 mm dan akan menetas selama delapan sampai sebelas hari. Pada saat rayap masi dalam keadaan nimpa, rayap akan dipilih dan ditentukan akan mejadi salah satu kasta, seperti kasta pekerja, kasta prajurit dan kasta reproduktif. Dalam suatu koloni kasta pekerja yang merupakan jumlah individu terbanyak dibandingkan kasta lainnya. Kemudian setelah kasta reproduktif terbentuk dan pembentukkan sayap kurang lebih selama 12 bulan, jantan dan betina kasta reproduktif akan meninggalkan koloni dalam jumlah yang besar dan terbang pada musim penghujan terutama setelah 14 Niken Subekti dkk, Op. Cit. h. 27. 15 Kurnia Wiji Prasetiyo, sulaeman Yusuf, Op. Cit h. 4. 16 Singgih. H.S, Hadi. U, dan Kusumawati, Op. Cit h. 160. terjadi hujan di Indonesia. 17 Setelah terbang singkat, sayap-sayap ditangalkan, laron jantan dan betina berpasangan dan segera berusaha membuat koloni baru. Tidak banyak laron yang berhasil menemukan pasangan dan bisa bertahan hidup. Pasangan yang bertahan hidup, mulai membuat sarang kecil yang akan digunakan sebagai tempat kawin dan melahirkan telur-telurnya. Penetasan telur tersebut menghasilkan laron, kasta pekerja, kasta prajurit dan kasta reproduktif. 18 Gambar 3 Siklus hidup rayap 19 17 Ibid. h. 163. 18 Astuti, Identifikasi, Sebaran dan Derajat kerusakan Kayu oleh Serangan Rayap Coptotermes Isoptera:Rhinotermitidae Di Sulawesi Selatan, Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan, 2013, h. 20. 19 Gatut Susanta, Kiat Praktis Mencegah Dan Membasmi Rayap, Penebar Swadaya, Jakarta, 2007, h. 15