terjadi hujan di Indonesia.
17
Setelah terbang singkat, sayap-sayap ditangalkan, laron jantan dan betina berpasangan dan segera berusaha membuat koloni baru.
Tidak banyak laron yang berhasil menemukan pasangan dan bisa bertahan hidup. Pasangan yang bertahan hidup, mulai membuat sarang kecil yang akan
digunakan sebagai tempat kawin dan melahirkan telur-telurnya. Penetasan telur tersebut menghasilkan laron, kasta pekerja, kasta prajurit dan kasta
reproduktif.
18
Gambar 3 Siklus hidup rayap
19
17
Ibid. h. 163.
18
Astuti, Identifikasi, Sebaran dan Derajat kerusakan Kayu oleh Serangan Rayap Coptotermes Isoptera:Rhinotermitidae Di Sulawesi Selatan, Universitas Hasanuddin, Sulawesi
Selatan, 2013, h. 20.
19
Gatut Susanta, Kiat Praktis Mencegah Dan Membasmi Rayap, Penebar Swadaya, Jakarta, 2007, h. 15
4. Pembentukan Kasta
Dalam setiap koloni rayap terdapat tiga kasta yang memiliki bentuk tubuh yang berbeda sesuai dengan fungsinya masing-masing, yaitu Kasta Prajurit,
Kasta Pekerja, dan Kasta Reproduktif.
a. Kasta Prajurit
Kasta prajurit dapat dengan mudah dikenali dari bentuk kepalanya yang besar dan memiliki kulit kepala yang yang tebal.
20
Kasta prajurit dalam suatu koloni rayap bertugas menjaga dan mempertahankan koloni dari gangguan
luar.
21
Persentase kasta prajurit dalam suatu koloni yaitu 14,16 untuk kasta prajurit mayor, sedangkan kasta prajurit minor hanya 0,17 dari jumlah
seluruh individu dalam suatu koloni.
22
b. Kasta Pekerja
Kasta pekerja merupakan anggota yang sangat penting dalam koloni rayap. Sekitar 80-90 dari anggota koloni rayap merupakan individu-
individu kasta pekerja.
23
Kasta pekerja memiliki peran penting dalam suatu koloni yaitu bertugas mencari makan, membangun dan memperbaiki sarang,
serta memberi makan semua anggota koloni lainya.
20
Dodi Nandika. Op. Cit. h. 12.
21
Singgih, H.S, Hadi, U. dan Kusumawati Loc. Cit.
22
Ching-Chen Lee, Kok-Boon Neoh,1 And Chow-Yang Lee. “Caste Composition andm
Moundn Size of the Subterranean Termite Macrotermes gilvus Isoptera: Termitidae: Macrotermitinae
”, Ann, entomol. Soc. Am 105 3, 2012, h. 427.
23
Dodi Nandika. Op. Cit. h. 13