Kebocoran Mikro pada Kavitas Klas V

atas cemento-enamel junction, lebar mesio-distal 3 mm dan jarak okluso-gingival 2 mm 7,27,28 Gambar 1. Ilustrasi Bentuk preparasi kavitas klas V untuk penelitian 6

2.5 Kebocoran Mikro pada Kavitas Klas V

Kelemahan bahan restorasi resin komposit yaitu terjadinya pengerutan selama polimerisasi yang menyebabkan timbulnya celah gap antara dinding kavitas dan bahan restorasi yang disebut kebocoran mikro. Adanya penyusutan polimerisasi berhubungan dengan adanya tepi yang terbuka diantara restorasi dan gigi, hal tersebut dapat menyebabkan gigi menjadi fraktur dan dapat menjadi sensitif. Kegagalan adhesif juga dapat terjadi pada interfasial internal yang mengarah pada pembentukan celah diantara material restorasi dan permukaan dentin. Celah tersebut dapat merusak perlekatan permukaan restorasi dan dapat penetrasi cairan ke dalam pulpa. 9,27 Pengkerutan polimerisasi merupakan masalah terbesar restorasi berbahan dasar resin. Penyusutan yang terjadi bervariasi antara 2-7 volume. Pengkerutan polimerisasi berkaitan dengan C- faktor. C - faktor merupakan perbandingan antara permukaan yang berikatan dengan permukaan bebas. Semakin luas permukaan terikat, kontraksi akan semakin besar. Semakin tinggi C - faktor maka akan semakin tinggi potensi terjadinya pengkerutan polimerisasi. Adanya kontraksi polimerisasi menyebabkan terjadinya kehilangan kontak antara resin komposit dan dinding kavitas sehingga mengakibatkan terbentuknya celah gap pada tepi restorasi. 9,27 3 mm 2 mm 1 mm 2 mm Universitas Sumatera Utara Pada kavitas klas V sebagian dari restorasi menutupi email dan sebagian lagi menutupi dentin. Email dan dentin memiliki karakteristik komposisi yang berbeda, yaitu dentin mengandung air yang lebih banyak sehingga dentin menjadi lembab. Adanya cairan tubulus dentin akan menurunkan tenaga permukaan dan mencegah bahan adhesif untuk membentuk suatu retensi mekanis yang baik. Oleh karena itu, kebocoran mikro dapat terjadi pada restorasi klas V. Proses etsa asam pada enamel gigi membuat bentuk permukaan gigi ideal untuk bahan restorasi. Hal ini karena kandungan air yang lebih sedikit pada enamel menyebabkan hanya sedikit bahan etsa- bonding yang bereaksi dengan air, meskipun demikian pada saat penumpatan restorasi tetap harus diperhatikan kebersihan enamel, bebas dari saliva dan kekeringan enamel karena keberhasilan perlekatan bahan restorasi dipengaruhi sifat hydrophobic restorasi tersebut yang pada akhirnya mempengaruhi kebocoran mikro. Kebocoran mikro dapat menyebabkan masuknya asam, enzim, ion dan produk bekteri melalui celah restorasi sehingga terjadi diskolorasi marginal, sensitivitas pasca perawatan, keries sekunder dan kerusakan pulpa 9,23,27 Pada restorasi yang kemudian diaplikasikan bleaching kebocoran mikro terjadi karena degradasi ikatan pada resin komposit. Degradasi ikatan resin komposit adalah hilangnya komponen penyusun resin yang disebabkan oleh faktor mekanis dan kemis. Reaksi kemis antara bahan bleaching dengan resin komposit akan mengubah ikatan ganda karbosiklik menjadi ikatan tunggal. Reaksi inilah yang menyebabkan ikatan BIS–GMA menjadi lemah dan terdegradasi, radikal bebas juga dapat memutuskan putusnya rantai siloxane sehingga partikel pengisi matriks resin terlepas dan menimbulkan microscopic cracks sehingga dapat meningkatkan resiko kebocoran mikro. Kemampuan bleaching dipengaruhi berbagai faktor diantaranya konsentrasi maupun waktu aplikasinya sehingga besarnya kebocoran mikro yang terjadi juga berbanding lurus dengan waktu aplikasi bahan bleaching. 3,5,30 Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

6 101 76

Pengaruh Sistem dan Waktu Polishing terhadap Kebocoran Mikro pada Restorasi Klas V Resin Komposit Nanohybrid

2 84 77

Perbedaan Kebocoran Mikro Resin Komposit Flowable dan Packable dengan Meggunakan Sistem Adhesif Total-Etch Two-Step dan Self-Etch One-Step pada Restorasi Klas V (PENELITIAN IN VITRO)

5 137 95

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

2 58 98

PENDAHULUAN Pengaruh Durasi Aplikasi Bahan Adhesif Self-Etch Terhadap Kebocoran Mikro Pada Tumpatan Resin Komposit Kelas V.

0 2 5

PENGARUH DURASI APLIKASI BAHAN ADHESIF SELF-ETCH TERHADAP KEOBOCORAN MIKRO PADA TUMPATAN RESIN KOMPOSIT KELAS V Pengaruh Durasi Aplikasi Bahan Adhesif Self-Etch Terhadap Kebocoran Mikro Pada Tumpatan Resin Komposit Kelas V.

0 3 9

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

1 1 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Sistem dan Waktu Polishing terhadap Kebocoran Mikro pada Restorasi Klas V Resin Komposit Nanohybrid

0 2 15

Pengaruh Sistem dan Waktu Polishing terhadap Kebocoran Mikro pada Restorasi Klas V Resin Komposit Nanohybrid

0 1 12

Pengaruh Waktu Aplikasi Home Bleaching Terhadap Kebocoran Mikro Pada Restorasi Resin Komposit Flowable Klas V Dengan Sistem Adhesif Self Etch

0 1 15