Berdasarkan jumlah tahapan aplikasinya sistem adhesif dibagi atas empat kategori yaitu:
10,25
1. Total-etch adhesive system
a. Three-step total-etch adhesive
Terdiri dari tiga tahap aplikasi yaitu tahap etching, dilanjutkan dengan tahap priming, dan terakhir tahap bonding yaitu aplikasi dengan resin adhesif. Bahan
primer dan adhesif berada dalam keadaan terpisah two-bottle component. Bahan ini merupakan sistem adhesif generasi ke-4. Pengetsaan enamel dan dentin secara
bersamaan menggunakan asam phosphor 40 selama 15 sampai 20 detik. Untuk mencegah kolaps, permukaan harus dibuat lembab. Namun, pelembaban dentin sulit
dilakukan dengan benar karena menyebabkan perlekatan yang terbentuk lebih rendah dari perlekatan ideal jika dentin terlalu basah atau terlalu kering.
10,25,26
b . Two-step total-etch adhesive
Bahan primer dan adhesif digabung dalam satu kemasan single-bottle component atau one-bottle system, sehingga terdiri dari dua tahap aplikasi yaitu
tahap etching dan rinsing yang menggunakan bahan gabungan primer dan resin adhesif. Bahan ini merupakan sistem adhesif generasi ke-5. Pengetsaan enamel dan
dentin secara bersamaan dengan asam phosphor 35 sampai 37 selama 15 sampai 20 detik.
10,25,26
2. Self-etch adhesive system
a. Two-step self-etch adhesive
Terdiri dari dua tahap aplikasi yaitu tahap aplikasi self-etch primer, kemudian tahap aplikasi resin adhesif. Bahan ini merupakan sistem adhesif generasi ke-6.
Pengetsaan enamel dan dentin secara bersamaan menggunakan larutan aqueous berisi phenyl-P 20 di dalam HEMA 30. Keuntungannya adalah resiko kolapsnya
kolagen dapat dieliminasi. Kerugiannya adalah larutan harus diperbaharui terus
Universitas Sumatera Utara
menerus karena formulasi liquidnya tidak dapat dikendalikan di tempatnya. Keefektifan pengetsaan enamel dengan tepat kurang dapat diramalkan dibandingkan
larutan asam phosphor, karena asam yang digunakan lebih lemah.
10,26
b. One-step self-etch adhesive all in one
One-step self-etch adhesive adalah sistem adhesif yang menguntungkan untuk restorasi karena dapat digunakan dengan mudah. Tujuan aplikasi one-step self-etch
adhesive adalah untuk memudahkan prosedur restorasi dengan mengurangi langkah- langkah yang dibutuhkan dalam prosedur bonding. Smear layer tidak disingkirkan,
sehingga potensi sensitivitas post-operative pada sistem total-etch akibat infiltrasi resin yang tidak sempurna ke dalam tubulus dentin dapat dikurangi. Selain itu, air
adalah komponen yang esensial dalam sistem ini dalam mengadakan ionisasi monomer asam untuk demineralisasi jaringan keras gigi, jadi sensitivitas teknik
dalam tahap hidrasi matriks kolagen yang terdemineralisasi pada sistem adhesif total-etch dapat dieliminasi. Pemisahan tahap etching dan rinsing juga dieliminasi.
Maka dari itu, all-in-one adhesive tidak hanya mempermudah proses perlekatan dengan mengeliminasi langkah, tetapi juga mengeliminasi beberapa sensitivitas
teknik pada sistem total-etch.
10,26
2.4 Desain Kavitas Klas V
Preparasi kavitas klas V harus dengan sudut cavosurface sebesar 90
o
, tidak boleh mempunyai undercut pada dinding mesial dan distal, mempunyai kedalaman
yang sama pada setiap sudut sisi aksial, serta membuat retensi groove bila diperlukan. Preparasi klas V juga dikenal dengan nama mortise shaped dan saucer shaped.
Mortise shaped adalah bentuk konvensional dengan dasar yang rata yang dapat menolak tekanan oklusal dengan penempatan sudut yang tepat pada kekuatan
pengunyahan. Saucer shaped adalah bentuk preparasi dimana dasar kavitas dibuat melengkung. Preparasi gigi untuk restorasi resin komposit pada penelitian ini
menggunakan dasar kavitas saucer ginjal. Gigi dipreparasi dengan dinding aksial kedalaman kavitas 2 mm dari pernukaan gigi, dengan tepi servikal berada 1 mm di
Universitas Sumatera Utara
atas cemento-enamel junction, lebar mesio-distal 3 mm dan jarak okluso-gingival 2 mm
7,27,28
Gambar 1. Ilustrasi Bentuk preparasi kavitas klas V untuk penelitian
6
2.5 Kebocoran Mikro pada Kavitas Klas V