Proses Thermocycling Tahap perlakuan Perendaman dalam Larutan methylene blue 2

A i B C ii D E F

c. Proses Thermocycling

Seluruh sample tersebut kemudian dilakukan proses thermocycling 500 putaran pada temperatur 5 C dan 55 C dengan didiamkan pada masing-masing temperatur selama 30 detik dan waktu transfer 3 detik. Gambar 5 . Pembuatan tray : A. i Vinyl dan A ii Tray former, B. Peletakan vinyl pada tray former, C. Pelunakan vinyl, D. Peletakan dan proses vacuum tray pada sampel, E S l dik l k d i f d F T di ik d dik l k d i l Gambar 6 . Persiapan thermocycling. Universitas Sumatera Utara

d. Tahap perlakuan

Sampel dibagi menjadi 4 kelompok: Kelompok I kontrol direndam dalam saline pada inkubator dengan suhu 37 ° C selama 14 hari. Kelompok II terdiri dari 10 gigi, diberi perlakuan bleaching dengan gel karbamid peroksida 10 yang diletakkan pada tray selama 2 jam setiap harinya dalam waktu 14 hari. Kelompok III terdiri dari 10 gigi, diberi perlakuan bleaching dengan gel karbamid peroksida 10 pada tray selama 4 jam setiap harinya dalam waktu 14 hari. Kelompok IV terdiri dari 10 gigi, diberi perlakuan bleaching dengan gel karbamid peroksida 10 pada tray selama 6 jam setiap harinya dalam waktu 14 hari kemudian gigi dicuci dan dibersihkan di air mengalir selama 30 detik kemudian dikeringkan dan kembali direndam dalam saline. Saline untuk merendam gigi diganti setiap hari. Setelah proses bleaching selesai gigi kembali di thermocycling. A B C D Gambar 7. Prosedur bleaching : A Penyimpanan sampel pada inkubator. B Aplikasi bleaching pada tray. C Peletakan sampel pada tray D Thermocycling. Universitas Sumatera Utara

e. Perendaman dalam Larutan methylene blue 2

Apex seluruh sampel ditutupi dengan sticky wax dan seluruh permukaan gigi dilapisi dengan 2 lapis cat kuku kecuali permukaan restorasi dan 1 mm di sekitar tepi restorasi, kemudian dibiarkan mengering di udara terbuka hingga tidak terasa lengket. Setelah itu dilakukan perendaman dalam larutan methylene 2 selama 24 jam. Selanjutnya, seluruh gigi dibersihkan dari zat warna dan cat kuku pada air mengalir dan dikeringkan. A B E C D

f. Pengukuran Kebocoran Mikro

Dokumen yang terkait

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

6 101 76

Pengaruh Sistem dan Waktu Polishing terhadap Kebocoran Mikro pada Restorasi Klas V Resin Komposit Nanohybrid

2 84 77

Perbedaan Kebocoran Mikro Resin Komposit Flowable dan Packable dengan Meggunakan Sistem Adhesif Total-Etch Two-Step dan Self-Etch One-Step pada Restorasi Klas V (PENELITIAN IN VITRO)

5 137 95

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

2 58 98

PENDAHULUAN Pengaruh Durasi Aplikasi Bahan Adhesif Self-Etch Terhadap Kebocoran Mikro Pada Tumpatan Resin Komposit Kelas V.

0 2 5

PENGARUH DURASI APLIKASI BAHAN ADHESIF SELF-ETCH TERHADAP KEOBOCORAN MIKRO PADA TUMPATAN RESIN KOMPOSIT KELAS V Pengaruh Durasi Aplikasi Bahan Adhesif Self-Etch Terhadap Kebocoran Mikro Pada Tumpatan Resin Komposit Kelas V.

0 3 9

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

1 1 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Sistem dan Waktu Polishing terhadap Kebocoran Mikro pada Restorasi Klas V Resin Komposit Nanohybrid

0 2 15

Pengaruh Sistem dan Waktu Polishing terhadap Kebocoran Mikro pada Restorasi Klas V Resin Komposit Nanohybrid

0 1 12

Pengaruh Waktu Aplikasi Home Bleaching Terhadap Kebocoran Mikro Pada Restorasi Resin Komposit Flowable Klas V Dengan Sistem Adhesif Self Etch

0 1 15