BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan terhadap 40 buah sampel gigi premolar satu atas yang dibagi secara random ke dalam 4 kelompok dengan perlakuan yang berbeda yaitu 10
sampel untuk kelompok I yang dilakukan restorasi kavitas klas V dengan sistem adhesif self-etch one-step dan resin komposit flowable, 10 sampel untuk kelompok II
yang dilakukan restorasi kavitas klas V dengan sistem adhesif self-etch one-step dan resin komposit flowable yang kemudian diaplikasikan bahan karbamid peroksida
10 selama 2 jam per hari selama 14 hari, 10 sampel untuk kelompok III yang dilakukan restorasi kavitas klas V dengan sistem adhesif self-etch one-step dan resin
komposit flowable yang kemudian diaplikasikan bahan karbamid peroksida 10 selama 4 jam per hari selama 14 hari, dan 10 sampel untuk kelompok IV yang
dilakukan restorasi kavitas klas V dengan sistem adhesif self-etch one-step dan resin komposit flowable yang kemudian diaplikasikan bahan karbamid peroksida 10
selama 6 jam per hari selama 14 hari. Uji kebocoran mikro dilakukan terhadap sampel dengan melihat penetrasi zat warna methylene blue 2 dengan menggunakan
stereomikroskop pembesaran 20 x. Hasil yang diperoleh adalah berupa panjang penetrasi zat warna methylene
blue 0,5 melalui tepi restorasi yang dikategorikan dalam skor kebocoran 0-3, dimana skor 0 untuk tidak adanya penetrasi zat warna, skor 1 untuk penetrasi zat
warna yang mencapai ½ kedalaman kavitas, skor 2 untuk penetrasi zat warna yang melewati ½ kedalaman kavitas tanpa mencapai dinding aksial kavitas, dan skor 3
untuk penetrasi zat warna yang mencapai dinding aksial kavitas. Seluruh sampel yang telah dibelah diamati dengan stereomikroskop untuk melihat penetrasi zat warna
tersebut. Kemudian dilakukan pencatatan skor pada masing masing sampel berdasarkan sistem penilaian yang telah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10 : foto stereomikroskop 1. Dasar dinding kavitas
2. Penetrasi zat warna skor 1
1 2
1
1 2
2 Gambar 11 : foto stereomikroskop
1. Dasar dinding kavitas 2. Penetrasi zat warna skor 2
Gambar 12 : foto stereomikroskop 1. Dasar dinding kavitas
2. Penetrasi zat warna skor 3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Skor kebocoran dengan penetrasi zat warna pada keempat kelompok perlakuan
Ke lompok
Perlakuan Skor kebocoran
1 2
3 I
Restorasi RK flowable -
9 1
-
II Restorasi RK
flowable+karbamid peroksida 10
2jamhari selama 14 hari -
4 3
3
III Restorasi RK flowable
peroksida 10 4 jamhari selama 14 hari
- 1
1 8
IV Restorasi RK flowable
peroksida 10 6jamhari selama 14 hari
- -
1 9
Tabel 1 diatas menunjukkan kebocoran mikro pada kelompok I diperoleh 9 sampel berskor 1dan 1 sampel berskor 2. Pada kelompok II diperoleh 4 sampel
berskor 1, 3 sampel berskor 2 dan 3 sampel berskor 3. Pada kelompok III diperoleh 1 sampel berskor 2 dan 9 sampel berskor 3. Data tersebut kemudian dianalisa dengan
Kruskal-Wallis Test untuk melihat perbedaan diantara seluruh kelompok perlakuan terhadap kebocoran mikro dan dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil uji statistik dengan Kruskal-Wallis Test Perlakuan
Chi-Square
23.846
Df
3
Asymp. Sig.
.000
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 2 diatas didapati P = 0,001 sehingga terlihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan p 0,05 diantara keempat kelompok perlakuan terhadap
kebocoran mikro. Kemudian analisis statistik dilanjutkan dengan menggunakan Mann-Whitney
Test untuk melihat perbedaan diantara kelompok I dan II, kelompok I dan III, kelompok I dan IV, kelompok II dan III, kelompok II dan IV, serta kelompok III dan
IV. Hasil uji statistik dengan Mann-Whitney Test dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil uji statistik dengan Mann-Whitney Test
Skor Kebocoran
I II
I III
I IV
II III
II IV
II I IV
Mann- Whitney U
23. 500
6.00 .5
00 2
4.500 1
8.000 44
.500
Wilcoxon W
78. 500
61.0 00
5 5.500
7 9.500
7 3.000
99 .500
Z
- 2.368
- 3.691
- 4.135
- 2.139
- 2.757
- .669
Asymp. Sig. 2-tailed
.01 8
.000 .0
00 .0
32 .0
06 .5
03
Exact Sig. [21-tailed
Sig.]
.04 3
a
.000
a
.0 00
a
.0 52
a
.0 15
a
.6 84
a
Dari hasil uji statistik dengan Mann-Whitney Test diperoleh hasil bahwa antara kelompok I dan II terdapat perbedaan yang signifikan p 0,05, antara
kelompok I dan III terdapat perbedaan yang signifikan p 0,05, antara kelompok I dan IV terdapat perbedaan yang signifikan p 0,05, antara kelompok II dan III
terdapat perbedaan yang signifikan p 0,05, antara kelompok II dan IV terdapat perbedaan yang signifikan p 0,05, serta antara kelompok III dan IV tidak terdapat
perbedaan yang signifikan p 0,05.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN