Uji Reliabilitas Metode Pengukuran .1 Metode Pengukuran Variabel Bebas Metode Analisis Data

2 Variabel Kompensasi Tidak Langsung Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa seluruh variabel kompensasi tidak langsung THR sebanyak 5 pernyataan, pakaian dinas sebanyak 3 pernyataan, penghargaan masa kerja sebanyak 4 pernyataan mempunyai nilai koefisien korelasi r 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel kompensasi tidak langsung valid Lampiran-2.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan koefisien Alpha Cronbach, apabila nilai Alpha Cronbach 0,6 dikatakan reliabel Ghozali, 2001. Hasil uji reliabilitas untuk variabel bebas kompensasi langsung dan tidak langsung mempunyai nilai r-alpha cronbach 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan pada variabel kompensasi langsung dan tidak langsung reliabel Lampiran-2.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Bebas

Variabel bebas Independent Variable dalam penelitian ini adalah variabel kompensasi. Kompensasi terdiri dari kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Adapun definisi operasional adalah sebagai berikut: UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 1. Kompensasi langsung adalah penghargaan berbentuk uang berupa gaji yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap dan tunjangan kinerja serta insentif dibayar secara tetap namun fleksibel sesuai dengan ketentuan di lingkungan Polri. a Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang dibayarkan secara tetap kepada dokter di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan b Insentif adalah imbalan langsung yang dibayarkan kepada dokter dalam bentuk uang karena kinerjanya melebihi standar sesuai dengan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. c Tunjangan kinerja merupakan imbalan dalam bentuk uang yang dibayarkan secara tetap kepada dokter berdasarkan pangkat dan jabatan struktural di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan 2. Kompensasi tidak langsung adalah pemberian imbalan diluar gaji tetap, yang terdiri dari : a. Tunjangan hari raya THR menjelang hari raya keagamaan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan b. Pakaian dinas yang digunakan sehari-hari dalam bekerja di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan c. Penghargaan masa kerja selama bekerja di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

3.5.2 Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja dokter. Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas berpedoman pada tupoksi dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. 3.6 Metode Pengukuran 3.6.1 Metode Pengukuran Variabel Bebas Pengukuran variabel bebas, yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung seperti pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Pengukuran Variabel Bebas Variabel Jumlah Indikator Jawaban Kategori Skala Ukur Kompensasi A Kompensasi Langsung X 1

a. Gaji

4 a.Setuju b.Kurang setuju c.Tidak setuju b. Insentif 4 a.Setuju b.Kurang setuju c.Tidak setuju a.Baik 30-36 b.Kurang baik 21-29 c.Tidak baik 12-20 Interval c. Tunjangan kinerja 4 a.Setuju b.Kurang setuju c.Tidak setuju B. Kompensasi tidak langsung X 2 a. THR 5 a.Setuju b.Kurang setuju c.Tidak setuju b. Pakaian dinas 3 a.Setuju b.Kurang setuju c.Tidak setuju a.Baik 30-36 b.Kurang baik 21-29 c.Tidak baik 12-20 Interval

c. Penghargaan masa kerja

4 a.Setuju b.Kurang setuju c.Tidak setuju UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

3.6.2 Metode Pengukuran Variabel Terikat

Pengukuran variabel terikat dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Pengukuran Variabel Terikat Variabel Indikator Jawaban Kategori Skala ukur Kinerja Y a. Sering dilakukan a.Baik 55- 69 b.Kurang baik 39 54 c.Tidak baik 23- 38 Tupoksi Dokter 23 b. Kadang-kadang dilakukan Interval c. Tidak Pernah dilakukan

3.7 Metode Analisis Data

Setelah diperoleh data primer dan data sekunder, maka data diolah melalui bantuan program komputer. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan teknik analisa sebagai berikut: 1. Analisis univariat merupakan analisis yang menitikberatkan pada deskripsi data yang disajikan dalam distribusi frekuensi dari masing-masing variabel bebas dan variabel terikat, sehingga diperoleh distribusi frekuensi tentang variabel kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan 2. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel bebas, yaitu variabel kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung dengan variabel terikat, yaitu kinerja dokter di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. Untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara variabel UNIVERSITAS SUMATRA UTARA bebas dengan variabel terikat di gunakan analisis korelasi Product Moment pada batas kemaknaan α 0,05. 3. Analisis multivariat bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas, yaitu kompensasi kangsung dan kompensasi tidak langsung terhadap variabel terikat, yaitu kinerja dokter secara simultan sekaligus menentukan variabel yang lebih berpengaruh di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. Uji statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda pada α 0,05 dengan persamaan : Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + μ Dimana: Y = Kinerja dokter b = Konstanta X 1 = Kompensasi langsung X 2 = Kompensasi tidak langsung b 1 – b 2 = Koefisien regresi μ = error of term UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan didirikan pada tahun 1966 oleh Brimob Resimen V yang berlokasi di Jl. Putri Hijau Medan dan pada tahun dan pada tahun 1972 dipindahkan ke Jl. KH. Wahid Hasyim No. 1 Medan. Berdasarkan Keputusan Kapolri No.Pol:Skep1549X2010 tentang Pengesahan Peningkatan Penetapan dan Pembentukan Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II, III dan IV, maka rumah sakit ini juga melayani masyarakat umum di luar anggota PolriPNS dan keluarganya.

4.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan mempunyai visi: ” memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, proporsional, bermoral dan modern melalui peran yang dibangun secara kemitraan. Berdasarkan visi tersebut maka ditetapkan misi sebagai berikut: a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas b. Menyelenggarakan dan meningkatkan fungsi kedokteran Kepolisian dalam rangka mendukung tugas-tugas Kepolisian. c. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan sumber daya manusia Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung terhadap Kinerja Dokter di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan.

0 0 17

Pengaruh Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung terhadap Kinerja Dokter di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan.

0 0 11

Pengaruh Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung terhadap Kinerja Dokter di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan.

0 0 33

Pengaruh Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung terhadap Kinerja Dokter di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. Chapter III VI

0 0 49

Pengaruh Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung terhadap Kinerja Dokter di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan.

0 2 3

Pengaruh Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung terhadap Kinerja Dokter di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan.

0 0 23

Pengaruh Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung Terhadap Kinerja Dokter Di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 2 23

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia - Pengaruh Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung Terhadap Kinerja Dokter Di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

1 2 33

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung Terhadap Kinerja Dokter Di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 0 11

PENGARUH KOMPENSASI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KINERJA DOKTER DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TINGKAT II MEDAN TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

0 0 17