A. Pengujian Secara Parsial
Pengujian secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji keberartian pengaruh dari masing-masing variabel bebas, yaitu variabel kompensasi langsung X
1
dan variabel kompensasi tidak langsung X
2
terhadap kinerja dokter Y.
a. Pengaruh Kompensasi Langsung terhadap Kinerja Dokter
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 4 dan terangkum pada Tabel 4.20 di atas diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,986. Uji keberartian koefisien
regresi diperoleh nilai signifikansi atau nilai p=0,001p=0,05. Hal ini memberikan makna semakin baik pemberian kompensasi langsung X
1
semakin optimal kinerja dokter.
b. Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung terhadap Kinerja Dokter
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 4 dan terangkum pada Tabel 4.20 di atas diperoleh koefisien regresi sebesar 1,301. Uji keberartian koefisien
regresi diperoleh nilai signifikansi atau nilai p=0,001p=0,05. Hal ini memberikan makna semakin baik pemberian kompensasi tidak langsung X
2
semakin optimal kinerja dokter.
c. Variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap kinerja dokter adalah variabel kompensasi tidak langsung dengan nilai koefisien B 1.301.
d. Besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat
diketahui berdasarkan nilai koefisien determinan R
2
. Dengan demikian besar pengaruh variabel kompensasi kangsung dan tidak langsung terhadap kinerja dokter
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
adalah sebesar 69,9, sisanya sebesar 30,1 dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel penelitian.
B. Pengujian Secara Serentak Simultan Tabel 4.21 Uji Secara Serentak
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression 6617.069
2 3308.535 53.344
0.001 Residual
2853.053 46 62.023
Total 9470.122 48
a Predictors: Constant, kompensasi langsung, kompensasi tidak langsung b Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan hasil pengujian secara simultan dengan regresi linier berganda diperoleh nilai signifikansi p=0,001p=0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara
serentak simultan variabel kompensasi langsung dan tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap kinerja dokter, sehingga hipotesis yang berbunyi “ Kompensasi
langsung dan tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja dokter di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan”, diterima.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Kinerja Dokter
Hasil observasi tentang kinerja dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap indikator kualitas meliputi reliability kehandalan, responsiveness
ketanggapan, assurance jaminan, tangibles penampilan pelayanan dan emphaty empati diketahui bahwa kinerja dokter pada kategori kurang baik 40,8 , baik
secara kualitas dan kuantitas Tabel 4.17. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien belum optimal, karena secara kualitas
hanya sebatas tanggap saja belum sepenuhnya diikuti dengan tindakan dalam memberikan pelayanan. Manajemen rumah sakit perlu mengupayakan pembenahan
tentang kinerja dokter dan hal ini sesuai dengan latar belakang penelitian yang diutarakan sebelumnya.
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II
Medan belum berjalan dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Arep dan Tanjung 2003, yang menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia akan
berjalan dengan baik apabila fungsi manajerial yang berkaitan langsung dengan aspek-aspek manajerial dan fungsi operasional manajemen sumber daya manusia
pada organisasi dilaksanakan dengan baik.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA