Praktik Keperawatan Penelitian Keperawatan

2. Rekomendasi 2.1. Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat efektifitas seledri terhadap penurunan tekanan darah tinggi. Oleh sebab itu, pemberian materi diskusi mengenai efektifitas seledri penting untuk diberikan kepada mahasiswa agar dapat menarik minat mahasiswa untuk lebih mengeksplorasi manfaat seledri lainnya.

2.2. Praktik Keperawatan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat efektifitas seledri terhadap penurunan tekanan darah tinggi. Namun berdasarkan pelaksanaan yang dilakukan selama penelitian didapatkan bahwa tekanan darah tinggi mengalami penurunan dengan progres yang baik pada kedua kelompok. Artinya bahwa terdapat keefektifan seledri terhadap penurunan tekanan darah tinggi. Oleh sebab itu dalam praktik keperawatan, perawat dapat memberikan saran terkait dengan penggunaan seledri sebagai pilihan alternatif lain untuk menurunkan tekanan darah tinggi di lingkungan komunitas.

2.3. Penelitian Keperawatan

Penelitian ini menggunakan sampel yang relatif kecil sehingga pada penelitian selanjutnya untuk mengambil jumlah sampel yang cukup memadai untuk dijadikan sebagai sampel agar terlihat perbandingan yang lebih variatif dari penurunan tekanan darah tinggi untuk setiap responden. Selain itu tingkat pengontrolan pada kelompok kontrol tidak dilakukan secara ketat sehingga terjadi penurunan tekanan darah pada kedua kelompok yang menyebabkan hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesa yang diharapakan. Universitas Sumatera Utara Oleh sebab itu, peneliti merekomendasikan kepada peneliti berikutnya untuk melakukan kontrol yang ketat pada kelompok kontrol dengan penjelasan yang lebih detail kepada responden dan penambahan waktu pelaksanaan penelitian menjadi dua minggu agar terlihat progress yang lebih signifikan penurunan tekanan darah tinggi pada setiap responden. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Armilawaty. 2007. Hipertensi dan Faktor Risikonya Dalam Kajian Epidemiologi. ,Diunduh pada tanggal 30 Mei 2012 melalui www.ridwanuddin.wordpress.com Adnan, M. 1997. Teknik Kromatografi untuk Analisis Bahan Makanan Edisi ke 1. Yogyakarta: Andi. BPOM. 2008. Racun Alami Pada Tanaman Pangan. Diunduh pada tanggal 26 April 2012 melalui www.pom.go.id . BPOM. 2008. Seledri Apium graveolans L Sebagai Bahan Obat Alam. Diunduh pada tanggal 26 April 2012 melalui www.pom.go.idpdf . Cadenas Packer. 2002. Senyawa Fenolik Pada Sayuran Indegenous. Diunduh pada tanggal 28 April 2012 melalui www.ipb.ac.id . Cermin Dunia Kedokteran. 2008. Pedoman Baru Penanganan Hipertensi Resisten. Vol. 35 no. 4: hal. 212. Dalimartha, S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Tradisional Jilid 2. Jakarta: Trubus Agriwidjaya. Dalimartha, S. 2008. Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus. Depkes RI. 2012. Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Tiga. Diunduh pada tanggal 30 Mei 2012 melalui www.depkes.go.id Depkes. 2007. Pengobatan Komplementer Tradisional-Alternatif. Diunduh pada tanggal 26 April 2012 melalui http:buk.depkes.go.id Endang, P. 2003. Pengaruh Beberapa Tanaman Obat Tradisional Terhadap Proses Spermatogenesis dan Kualitas Spermatozoa. Jurnal Kedokteran Yarsi, 11 3, 67-73. Fifteen. 2009. Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Daun Seledri Apium graveolans L. Pada Mencit Jantan. Jurnal Ilmiah Farmasi, VI 1, 27-31. Ganong, W. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta: EGC. Harborne, J.B. 1986. Metode Fitokimia Edisi ke 2. Bandung: Penerbit ITB. Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia. Bandung: Penerbit ITB. Universitas Sumatera Utara Hariana, A. 2011. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3. Jakarta: Penebar Swadaya. Hartati, K. 2007. Pengobatan Tekanan Darah Tinggi. Diunduh pada tanggal 26 April 2012 melalui http:www.tekanandarah.com . Iswantini, Min, Januwati. 2004. Bioprospeksi Sidaguri Sida Rhombifolia L. dan Seledri Apium graveolans L. Formulasi Obat Gout dan Aktivitas Inhibisinya Terhadap Xanti Oksidase. Diunduh pada tanggal 28 April 2012 melalui www.ipb.ac.id. Joewono. 2003. Ilmu Penyakit Jantung. Surabaya: Airlangga University Press. Juheini. 2002. Pemanfaatan Herba Seledri Untuk Menurunkan Kolesterol dan Lipid Dalam Darah Tikus Putih yang diberi Diit Tinggi Kolesterol dan Lemak. Makara Sains, 6, 65-66. Diunduh pada tanggal 16 April 2012 melalui www.ui.ac.id . Kaplan. 2006. Kaplan’s Clinical Hypertension, Ninth Edition. Lippincott : Wiliams Wilikins. Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press. Lee. 2000. Senyawa Fenolik Pada Sayuran Indegenous. Diunduh pada tanggal 28 April 2012 melalui www.ipb.ac.id . LIPI. 2009. Pengobatan Alternatif Dengan Tanaman Obat. Diunduh pada tanggal 16 April 2012 melalui www.lipi.go.id . Markham, K. R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Bandung: Penerbit ITB. Mursito, B. 2002. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Jantung. Jakarta: Penebar Swadaya. Muzakar Nuryanto. 2012. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi, Jurnal Pembangunan Manusia, 6 1. Diunduh pada tanggal 13 Februari 2013 melalui http:balitbangnovda.sumselprov.go.id Najib, A. 2009. Seledri Apium graveolans L. Diunduh pada tanggal 26 April 2012 melalui www.fitokimiaumi.files.wordpress.com . Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Universitas Sumatera Utara Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi 2, Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Palmer, A. 2005. Simple Guide Blood Pressure. Jakarta: Erlangga. Panggabean, M. M. 2007. Penyakit jantung hipertensi. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam hal.1639. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pratiknya A.W. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran Kesehatan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Raflizar. 2000. Masalah Hipertensi dan Penanggulangannya. Majalah Kedokteran Indonesia, 50 1, 55-57. Rahajeng Tuminah. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia, 59 12, 580-587. Diunduh pada tanggal 4 Juni 2012 melalui www.indonesia.digitaljournals.org Sheps, G. 2002. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Intisari Mediatama. Sirait, M. 2007. Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi. Bandung: Penerbit ITB. Siswono, H. 2008. Isolasi dan Identifikasi Komponen Kimia Ekstrak Etanol 95 dari Apium graveolans linn. var secalinum alef. Diunduh pada tanggal 25 April 2012 melalui http:digilib.itb.ac.id. Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol.2 Edisi 8. Jakarta: EGC. Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung : Alfabeta. Zamri, J. R. 2008. Validasi Metode Penentuan Kadar Apegenin dalam Ekstrak Seledri dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Diunduh pada tanggal 28 April 2012 melalui www.ipb.ac.id. Zhahara. 2012. Seledri dan Kumis Kucing Atasi Hipertensi. Diunduh pada tanggal 30 Mei 2012 melalui http:anazhahara.wordpress.com . _____ 2011. Alami Belum Tentu Aman. Diunduh pada tanggal 26 April 2012 melalui http:www.chem.itb.ac.idpdf . Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Formulir Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian Efektifitas Seledri Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tinggi Pada Penderita Tekanan Darah Tinggi di Kelurahan Naga Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun Saya adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan USU, Medan. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan USU. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan air rebusan seledri dalam menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita tekanan darah tinggi di Kelurahan Naga Jaya I. Saya mengharapkan kesediaan saudara untuk menjadi sampel penelitian ini. Penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko dan efek samping pada saudara. Saudara dapat mengundurkan diri jika tidak bersedia menjadi peserta penelitian ini. Saya menjamin kerahasiaan pendapat dan identitas saudara. Informasi yang saudara berikan hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan tidak digunakan untuk maksud lainnya. Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat bebas, saudara dipersilahkan memilih untuk bersedia menjadi peserta penelitian atau menolak dan mengundurkan diri tanpa ada sangsi apapun. Jika saudara bersedia menjadi peserta penelitian ini, silahkan saudara menandatangani formulir persetujuan dibawah ini. Terima kasih atas perhatian dan pastisipasi yang saudara berikan. Peneliti Medan, Juli 2012 Responden Fazar Az Zahara Wany Universitas Sumatera Utara Lampiran 2 Kode : Instrumen Penelitian Kelompok : Lembar Kuesioner Efektifitas Seledri Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tinggi pada Penderita Tekanan Darah Tinggi di Kelurahan Naga Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun Inisial Subjek : Tanggal : Waktu Penelitian : A. Pengkajian Data Demografi Petunjuk : Isilah kuesioner ini dengan memberikan tanda ceklis pada bagian yang diberi tanda kurung 1. Usia : tahun 2. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 3. Suku bangsa : 1. Jawa 4. Melayu 2. Batak 5. Lainnya 4. Pendidikan : 1. SD 3. SMA 2. SMP 4. Sarjana 5. Pekerjaan : 1. PNS 2. Petani 3. Wiraswasta 4. Ibu Rumah Tanggga 6. Jenis obat hipertensi yang dikonsumsi : 1. 2. 3. Universitas Sumatera Utara Lampiran 3 Kelompok: Intervensi Instrumen Penelitian Lembar Observasi Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pada Penderita Tekanan Darah Tinggi No. Respo nden Jam Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V Hari VI Hari VII Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post 1 09.00 dan 16.00 170 100 170 100 170 100 160 100 160 100 150 110 150 110 140 90 140 90 140 90 140 90 130 80 130 80 130 80 3 08.00 dan 15.00 140 90 140 90 140 90 130 90 130 90 120 80 5 08.15 dan 15.15 140 90 140 90 140 90 130 90 130 90 130 80 130 80 120 80 7 09.00 dan 16.00 160 100 150 100 150 100 150 90 150 90 140 90 140 90 130 70 130 70 120 80 9 08.00 dan 15.00 160 110 160 100 160 100 150 90 150 90 140 80 140 80 130 80 130 80 120 80 Universitas Sumatera Utara 11 10.00 dan 17.00 160 100 160 100 160 100 150 100 150 100 140 90 140 90 130 80 130 80 120 80 13 09.15 dan 16.15 150 100 150 100 150 100 140 90 140 90 140 80 140 80 130 70 130 70 120 70 15 10.00 dan 17.00 170 100 170 100 170 100 160 100 160 100 150 100 150 100 140 90 140 90 140 90 140 90 140 80 140 80 140 80 17 10.00 dan 17.00 160 100 160 100 160 100 150 100 150 100 140 90 140 90 130 80 130 80 120 80 19 10.15 dan 17.15 170 100 170 100 170 100 160 100 160 100 150 90 150 90 150 80 150 80 140 80 140 80 140 80 140 80 140 80 21 10.15 dan 17.15 140 90 140 90 140 90 130 80 130 80 120 80 23 11.00 dan 18.00 140 90 140 90 140 90 130 80 130 80 120 70 25 11.00 dan 18.00 150 100 150 100 140 90 140 90 140 80 140 80 130 70 130 70 130 70 120 70 Universitas Sumatera Utara 27 09.00 dan 16.00 150 100 150 100 150 90 150 90 150 90 140 80 140 80 130 80 130 80 120 70 29 09.00 dan 16.00 160 100 160 100 160 100 150 100 150 100 140 90 140 90 140 80 140 80 140 70 140 70 140 80 140 80 140 70 31 09.15 dan 16.15 140 90 140 90 140 90 130 80 130 80 120 70 33 09.15 dan 16.15 150 100 150 100 150 100 140 90 140 90 140 80 140 80 140 70 140 70 130 80 130 80 120 70 35 08.00 dan 15.00 140 80 140 80 140 80 130 90 130 90 120 80 37 08.00 dan 15.00 150 100 150 100 150 100 150 90 150 90 140 90 140 90 140 80 140 80 130 70 130 70 120 80 39 08.15 dan 15.15 150 100 150 100 150 100 140 80 140 80 140 70 140 70 130 70 130 70 120 80 Universitas Sumatera Utara Lampiran 3 Kelompok : Kontrol Instrumen Penelitian Lembar Observasi Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pada Penderita Tekanan Darah Tinggi No. Respo nden Jam Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V Hari VI Hari VII Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post 2 17.30 WIB 170 100 160 100 160 100 150 100 150 100 140 90 140 90 130 90 130 90 130 90 130 90 130 90 130 90 130 80 4 17.30 WIB 170 110 160 100 160 100 150 100 150 100 140 90 140 90 130 90 130 90 130 90 130 90 130 90 130 90 130 80 6 18.00 WIB 140 90 140 90 140 90 130 80 130 80 120 80 8 17.30 WIB 170 100 160 100 160 100 150 100 150 100 150 100 150 100 140 90 140 90 140 80 140 80 140 90 140 90 140 80 10 18.00 WIB 150 90 150 90 150 90 140 80 140 80 130 90 130 90 120 80 12 17.30 WIB 170 100 170 100 170 100 160 100 160 100 150 100 150 100 140 90 140 90 130 80 130 80 130 80 130 80 130 80 14 18.00 WIB 170 110 170 110 170 110 160 100 160 100 150 100 150 100 140 90 140 90 140 90 140 90 140 80 140 80 140 80 16 17.30 WIB 140 90 140 90 140 90 130 70 130 70 120 80 Universitas Sumatera Utara 18 17.30 WIB 160 100 160 100 160 100 150 100 150 100 140 90 140 90 140 80 140 80 140 70 140 70 140 80 140 80 130 80 20 18.00 WIB 150 100 150 100 150 100 150 90 150 90 140 80 140 80 130 90 130 90 130 80 130 80 130 70 130 70 120 80 22 18.00 WIB 150 100 150 100 150 100 150 90 150 90 140 80 140 80 130 90 130 90 130 80 130 80 130 70 130 70 120 80 24 18.00 WIB 140 80 140 80 140 80 130 90 130 90 120 70 26 18.15 WIB 140 90 140 90 140 90 130 70 130 70 120 70 28 17.15 WIB 140 90 140 90 140 90 130 80 130 80 120 80 30 17.15 WIB 140 90 140 90 140 90 130 80 130 80 120 80 32 17.15 WIB 150 100 150 100 150 100 140 80 140 80 130 70 130 70 130 80 130 80 120 70 34 17.30 WIB 140 80 140 80 140 80 130 90 130 90 120 80 36 18.15 WIB 150 100 150 100 150 100 140 90 140 90 130 90 130 90 120 80 38 18.15 WIB 150 100 150 100 150 100 140 80 140 80 140 90 140 90 130 80 130 80 120 80 40 18.15 WIB 150 100 150 100 150 100 140 80 140 80 140 90 140 90 130 80 130 80 120 80 Universitas Sumatera Utara Lampiran 4 Prosedur Pembuatan Air Rebusan Seledri 1. Pengertian Air rebusan seledri adalah minuman herbal yang terbuat dari 16 tangkai daun seledri yang direbus dengan menggunakan 400 ml air putih hingga menjadi 300 ml yang kemudian didinginkan dan disaring untuk diminum dua kali sehari pada pagi hari dan sore hari. 2. Indikasi Air rebusan ini diindikasikan untuk penderita tekanan darah tinggi. 3. Manfaat Air rebusan ini bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. 4. Prosedur a. Alat Gelas ukur, sendok, gelas, dan kompor. b. Bahan Daun seledri yang masih segar sebanyak16 tangkai, dan air putih 400 ml. c. Cara Membuat Daun seledri segar direbus dengan 400 ml air putih hingga menjadi 300 ml. Setelah air rebusan menjadi dingin, kemudian disaring dan siap untuk diminum. 5. Pemakaian Hasil saringan diminum dua kali sehari dengan yang dengan jumlah 150 ml pada pagi hari dan 150 ml sore hari. Universitas Sumatera Utara Lampiran 5 Metode Pembuatan Ekstrak Seledri 1. Pengertian Ekstraksi merupakan proses pemindahan suatu zat terlarut secara selektif dari suatu bahan dengan pelarut tertentu. Pemilihan metode ekstraksi yang tepat bergantung pada tekstur, kandungan air tanaman yang diekstraksi, dan jenis senyawa yang akan diisolasi Harborne, 1987. Suatu senyawa menunjukkan kelarutan yang berbeda dalam pelarut yang berbeda. Pelarut harus dapat berdifusi ke dalam sel tanaman dan senyawa harus terlarut secara sempurna di dalam pelarut sehingga tercapai kesetimbangan antara pelarut dan senyawa terlarut Khopkar, 1990.

2. Alat dan Bahan