5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan berupa data demografi responden yang meliputi inisial subjek, usia, jenis kelamin, pekerjaanaktivitas, pendidikan, suku
bangsa dan jenis obat hipertensi yang dikonsumsi. Data demografi ini bertujuan untuk memudahkan peneliti mengetahui latar belakang responden yang dapat berpengaruh
terhadap penelitian ini.
6. Alat dan Bahan
6.1.Lembar Observasi Tekanan Darah Pre dan Post Pemberian Air Rebusan Seledri
Pada lembar observasi terdapat nomor urut responden, tekanan darah sebelum dan setelah meminum air rebusan seledri selama satu minggu yang dapat
dilihat pada lampiran. 6.2.Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sphygmomanometer GEA, stethoscope GEA yang digunakan untuk memeriksa
tekanan darah pasien, gelas ukur pyrex, 16 tangkai daun seledri yang masih segar, serta air putih yang digunakan untuk merebus.
7. Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Peneliti mengajukan surat permohonan izin ke pendidikan Fakultas Keperawatan,
setelah itu peneliti mengajukan surat permohonan izin ke Kepala Lurah setempat.
Universitas Sumatera Utara
b. Peneliti mengajukan surat permohonan izin ke Puskesmas untuk mendapatkan data responden yang pernah berkunjung sebelumnya yang terdiagnosa menderita
tekanan darah tinggi. c. Diantara seluruh penderita yang terdiagnosa tekanan darah tinggi, peneliti
memilihnya sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan. d. Peneliti mengunjungi calon responden di rumahnya masing-masing dengan
menjelaskan tujuan, manfaat, dan prosedur pengumpulan data yang akan dilakukan. Setelah calon responden setuju dengan prosedur penelitian yang akan
dilakukan, peneliti memberikan informed consent untuk ditandatangani sebagai bukti persetujuan untuk menjadi responden.
e. Peneliti mengelompokkan responden yang bersedia mengikuti kegiatan penelitian kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol
yang dipilih secara acak. Kelompok intervensi dengan jumlah dua puluh responden dipilih berdasarkan nomor urut ganjil sedangkan pada kelompok
kontrol berjumlah dua puluh responden dipilih berdasarkan nomor urut genap. Proses pengumpulan data pada kelompok intervensi adalah sebagai berikut :
a. Tekanan darah diukur pada hari pertama untuk mendapatkan data pre test sebelum diberikan air rebusan seledri, kemudian hasil pengukuran dicatat
kedalam lembar observasi tekanan darah responden selama satu minggu. b. Setelah itu pada kelompok intervensi diberikan air rebusan seledri dengan jumlah
300 ml untuk diminum dua kali yaitu 150 ml pada pagi hari dan 150 ml lagi diminum pada sore hari. Kelompok intervensi berjumlah 20 orang dipilih
berdasarkan nomor urut ganjil.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengukuran tekanan darah pada hari berikutnya dilakukan untuk mendapatkan data tekanan darah post test sebelum diberikan minuman seledri lagi. Selama satu
minggu peneliti mengukur tekanan darah responden dengan tujuan untuk mengetahui terjadi hipotensi atau tidak.
d. Pengukuran tekanan darah dilakukan secara time series, artinya setiap hari dilakukan pengukuran tekanan darah pada rentang waktu yang sama untuk setiap
responden dan pada jam yang sama pula baik pre maupun post. Setelah satu minggu pemberian air rebusan seledri, pada hari berikutnya peneliti mengukur
tekanan darah responden untuk mendapatkan data tekanan darah post-test. Proses pengumpulan data pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut :
a. Pada kelompok kontrol diberikan perlakuan yang sama, yaitu dengan memberikan air rebusan seledri yang sebelumnya telah dilakukan pengukuran tekanan darah.
Namun, air rebusan seledri tersebut hanya dikonsumsi satu kali sehari pada sore hari dengan jumlah 150 ml untuk sekali minum selama satu minggu. Kelompok
kontrol berjumlah 20 orang dipilih berdasarkan nomor urut genap. b. Tekanan darah kelompok kontrol dilakukan pengukuran setiap harinya sebanyak
satu kali untuk mengetahui terjadi hipotensi atau tidak. Prinsip pengukuran tekanan darah juga sama pada kelompok intervensi, yaitu dilakukan secara time
series. Setelah satu minggu pemberian air rebusan seledri, pada hari berikutnya dilakukan pengukuran tekanan darah kembali untuk mendapatkan data post test.
Universitas Sumatera Utara
Seledri yang digunakan dalam penelitian ini adalah seledri yang masih segar. Proses pembuatan air rebusan seledri adalah sebagai berikut:
a. Air rebusan seledri dilakukan satu jam sebelum diberikan kepada responden dengan tujuan untuk menghindari reaksi kimia.
b. Air rebusan seledri terbuat dari 16 tangkai seledri segar untuk satu orang responden yang direbus kedalam 400 ml air hingga menjadi 300 ml. Air rebusan
ini dikonsumsi sebanyak dua kali dengan jumlah 150 ml pada pagi hari dan 150 ml lagi pada sore hari.
c. Air rebusan yang telah matang didinginkan terlebih dahulu sebelum dikemas ke dalam botol. Setelah itu, botol-botol yang telah diisi dengan air rebusan seledri
tersebut dibagikan kepada setiap responden untuk dikonsumsi pada pagi hari. Kemudian pada sore harinya, peneliti melakukan perebusan kembali untuk
diberikan kepada responden untuk dikonsumsi pada sore hari. d. Setelah didapatkan data dari kedua kelompok tersebut selama satu minggu penuh,
peneliti akan mulai mengolahnya dengan menggunakan komputerisasi untuk mengetahui perubahan dan perbandingan nilai tekanan darah pada kelompok
intervensi dengan kelompok kontrol.
8. Analisa Data