Dua Kamar atau Satu Kamar

Dalam tahapan perubahan, penegasan mengenai pelaksanaan otonomi daerah seluas-luasnya dilakukan pada perubahan kedua, khususnya terdapat pada perubahan pada Pasal 18 ayat 5. Tapi sebelumnya isu penting dalam proses perubahan salah satunya adalah terjadi satu-satunya pemungutan suara untuk memutuskan Pasal 2 ayat 1 UUD 1945 yang pada akhirnya menghapus eksistensi Utusan Golongan dan Utusan Daerah di dalam keanggotaan MPR sehingga anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilu. Perubahan ketiga tahun 2001, Pasal 22 UUD 1945 ditambah dua Bab yaitu Bab VIIA tentang Dewan Perwakilan Daerah yang terdiri dari 2 dua pasal dan Bab VIIB tentang Pemilihan Umum.

2. Dua Kamar atau Satu Kamar

Jika ditelusuri secala kelembagaan sulit untuk dipahami, karena tampak seperti ada dua lembaga perwakilan rakyat MPR dan DPR.Padahal sesungguhnya lembaga perwakilah rakyat seperti ini tidak dapat disebut sebaggai sistem perwakilan rakyat dua kamar, dan sebaliknya, tidak pula dengan mudah disebut sebagai lembaga perwakilan rakyat satu kamar.Hal ini disebabkan oleh keberadaan masing-masing lembaga pada posisi yang tidak sejajar. 4 Begitu pula dengan DPR dan DPD, dengan dilakukan Amandemen keempat UUD 1945 memberi kesan terhadap DPR dan DPD dua kamar, walaupun jumlahnya beda, lingkup tugas dan kewenangan beda. Padahal kenyataannya DPR lebih besar dalam kewenangan, sedangkan DPD terkesan kewenangannya terbatas dengan kekuatan kewenangan yang melekat pada DPR, sehingga beberapa pendapat mengatakan DPD hanya sebagai pelengkap, bahkan dalam penelusuran proses penelitian ini ada beberapa responden yang mengatakan sebaiknya DPD ditutup saja. Kelahiran DPD bukan sama seperti model bicameral system dalam sistim politik negara federal tetapi karena pengalaman Indonesia sendiri selama tahun 1945 model Indonesia sesuai dinamika yang dialaminya. 4 Dr. Eddy Purnama, SH.,MH., 2007, Negara Kedaulatan Rakyat; Analisis terhadap Sistem Pemerintahan Indonesia dan Perbandingannya dengan Negara-Negara Lain. 37 Ishak Pulukadang 5 dalam makalahnya mengatakan : “Agar terjadi Icek and balance of power, tidak saja antara lembaga legislatif dan eksekutif tetapi juga antar lembaga legislatif yaitu DPR dan DPD.Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa DPR baik secara individu maupun kelompok ternyata bukan melakukan fungsi pengawasan dalam pembahasan terhadap kebijakan pemerintah menyangkut proyek-proyek APBN dan lahirnya peraturan perundang-undangan, tetapi yang terjadi adalah kolusi antara eksekutif dan legislatif dan antara anggota legislatif sendiri.Sehingga mengakibatkan tidak hanya citra eksekutif buruk tetapi juga lembaga legislatif”. Kelemahan atau keuntungan sebenarnya dapat dilihat dari perbedaan antara DPR dan DPD dilihat dari perwakilan, dimana DPR kental dengan muatan politik karena didominasi kepentingan keterwakilan parpol, kepentingan parpol terwakili dalam wadah legislatif DPR. DPD tidak memiliki kekuatan posisi tawar untuk penguatan kendaraan politik, karena DPD tidak memiliki kendaraan politik. Pada sisi lain bila kita mencermati UUD yang mengatur tentang DPR RI, dimana salah satu pasalnya menyebutkan bahwa jumlah anggota DPR RI setiap provinsi sama dan tidak lebih dari 13 jumlah anggota DPR. Dalam UU tentang susunan kedudukan dimana anggota DPR RI itu hanya 550, anggota DPD RI 33x4 hanya sekitar 134. Bila kita bandingkan dengan DPD RI yang maksimalnya 13 maka jumlahnya ini masih terlalu rendah bahkan ¼. UU yang baru menyebutkan, UU Pemilu DPR RI jumlahnya bertambah 10 menjadi 560 sementara DPD RI tetap 4 setiap provinsi. Untuk mengukur efektifitas fungsi dan peran daripada lembaga ini sebenarnya juga dapat digunakan metode “4T” yaitu : Terdengar, Terlihat, Terasa dan Terukur. Dari kedua institusi negara ini, tidak terpenuhi semuanya, sehingga tujuan daripada cit-cita negara untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta keamanan dan stabilitas nasional masih perlu perjuangan keras. 5 Prof. Drs. Ishak Pulukadang, 2009, Beberapa Catatan tentang Strategi Memperjuangkan Posisi dan Peran DPD-RI setara dengan DPD-RI., Makalah disampaikan pada FGD DPD RI di Fakultas Hukum Unsrat, pada tanggal 29 Juli 2009. 38

E. Fungsi dan Peran DPD RI sebagai Alat Kelengkapan Negara 1. Keanggotaan DPD – RI