Hak dan Kewajiban Anggota DPD – RI Alat Kelengkapan DPD RI

sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah; serta memberikan pertimbangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat atas rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara dan r a n c a n g a n u n d a n g - u n d a n g y a n g b e r k a i t a n d e n g a n p a j a k , pendidikan, dan agama.

c. Fungsi Pengawasan

Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas p e l a k s a n a a n u n d a n g - u n d a n g m e n g e n a i : o t o n o m i d a e r a h , pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti. d. Anggota Dewan Perwakilan Daerah dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang.

3. Hak dan Kewajiban Anggota DPD – RI

Sesuai dengan ketentuan Pasal 49 dan 50 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD bahwa anggota DPD mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut: Hak anggota DPD RI : 1. Menyampaikan usul dan pendapat 2. Memilih dan dipilih 3. Membela diri 4. Imunitas 5. Protokoler 6. Keuangan dan administratif Kewajiban anggota DPD RI : 1. Mengamalkan Pancasila; 2. Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menaati segala perturan perundang-undangan. 3. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. 40 4. Mempertahankan dan memelihara kerukukan nasional dan keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia. 5. Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat. 6. Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan daerah. 7. Mendahulukan kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan. 8. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada pemilih dan daerah pemilihannya. 9. Menaati kode etik dan Peraturan tata Tertib DPD 10. Menjaga etika dan norma adat daerah yang diwakilinya. Berkenaan dengan kewajiban tersebut, hal itu mempertegas fungsi politik Anggota DPD RI yang meliputi representasi, legislasi dan pengawasan yang dicirikan oleh sifat mandatnya dari rakyat pemilih yaitu sifat “otoritatif” atau mandate rakyat kepada anggota; di samping itu ciri sifat ikatan atau “binding” yaitu ciri melekatnya pemikiran dan langkah kerja Anggota DPD RI yang semata-mata didasarkan pada kepentingan dan keberpihakan pada rakyat daerah

4. Alat Kelengkapan DPD RI

Alat kelengkapan DPD RI terdiri dari Pimpinan DPD RI, merupakan kesatuan yang bersifat kolektif yang terdiri dari satu orang ketua dan dua orang wakil ketua, Pimpinan DPD RI mencerminkan wilayah barat, tengah dan timur Indonesia yang dipilih dari dan oleh Anggota DPD RI dalam Sidang Paripurna. Pimpinan DPD RI mempunyai tugas antara lain memimpin sidang, menyusun rencana kerja, menjadi juru bicara DPD RI, serta melaksanakan dan memasyarakatkan putusan DPD RI. Untuk periode 2004 – 2009, DPD RI dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. H. Ginandjar Kartasasmita sebagai Ketua yang juga merupakan anggota DPD – RI Propinsi Jawa Barat dan La Ode Ida, PhD yang mewakili propinsi Sulawesi Tenggara danH. Irman Gusman, SE, MBA yang merupakan anggota DPD – Ri dari Sumatra Barat, sebagai Wakil Ketua. DPD RI memiliki empat Panitia Ad Hoc yang ruang lingkup tugasnya mencakup bidang legislasi, pertimbangan dan pengawasan. Seluruh anggota, kecuali Pimpinan DPD RI, wajib bergabung ke dalam salah satu Panitia Ad Hoc PAH . Ruang lingkup tugas keempat Panitia Ad Hoc tersebut meliputi: 41 Panitia Ad Hoc I : Otonomi Daerah; Hubungan Pusat dan Daerah; Pembentukan, Pemekaran dan Penggabungan Daerah. Panitia Ad Hoc II : Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Ekonomi lainnya Panitia Ad Hoc III : Pendidikan dan Agama. Panitia Ad Hoc IV : RAPBN, Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, Memberikan Pertimbangan Hasil Pemeriksaan Keuangan Negara dan Pemilihan Anggota BPK, serta Pajak. DPD RI juga memiliki alat kelengkapan yang secara fungsional mendukung pelaksanaan tugas DPD RI, Yakni: 1. Badan Kehormatan BK yang bertugas antara lain menegakkan Peraturan Tata Tertib dan Kode Etik Anggota DPD RI; 2. Panitia Musyawarah Panmus yang bertugas antara lain menyusun agenda persidangan DPD RI; 3. Pantia Perancang Undang-Undang PPUU yang bertugas antara lain merencanakan dan menyusun program Legislasi DPD RI; 4. Panitia Urusan Rumah Tangga PURT yang bertugas antara lain membantu Pimpinan DPD RI dalam menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPD RI; 5. Panitia Kerja Sama Antar Lembaga Perwakilan PKALP yang bertugas antara lain membina, mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara DPD RI dengan lembaga Negara sejenis, baik secara bilateral maupun multilateral. Apabila dipandang perlu DPD RI dapat membentuk alat kelengkapan berupa Panitia Khusus yang bersifat sementara dengan tugas tertentu yang diberikan oleh Sidang Paripurna. Di samping alat kelengkapan tersebut DPD RI membentuk Kelompok Anggota DPD di MPR RI yang bertugas antara lain mengkoordinasikan kegiatan anggota DPD RI dan meningkatkan kemampuan kinerja DPD RI dalam lingkup sebagai Anggota MPR RI. 42

5. Penyerapan Aspirasi Masyarakat