otonomi daerah, hak mengandung pengertian kekuasan untuk mengatur sendiri zelfregelen dan mengelola sendiri Zelfbesturen. Sedangkan kewajiban terdiri
kewajiban horisontal dan kewajiban vertikal. Kewajiban secara horisontal berarti kekuasaan untuk menyelenggarakan
pemerintahan sebagaimana pemerintahan dalam satu tertib ikatan pemerintahan negara secara keseluruhan.Dalam negara hukum, wewenang pemerintahan
berasal dari peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Sumber-sumber Kewenangan
Menurut Suwoto Mulyosudarmo, 1997, pada dasarnya pemberian kekuasaan dapat dibedakan mejadi dua macam :
a. Perolehan secara atributif;
b. Perolehan secara derivatif delegasi dan mandat
Perolehan kekuasaan secara atributif, menyebabkan terjadinya pembentukan kekuasaan, karena berasal dari keadaan yang belum ada menjadi
ada.Kekuasaan yang timbul karena pembentukan secara atributif bersifat asli dan menyebabkan adanya kekuasaan yang baru. Perolehan kekuasaan secara
derivatif adalah pelimpahan kuasa, karena dari kekuasaan yang telah ada dialihkan kepada pihak lain. Dengan demikian, pelimpahan kekuasaan ini adalah
pelimpahan kekuasaanyang diturunkan. Sementara itu, menurut HD van Wijk dan Willen Konijnenbelt dalam
Marcus Lukman, 1997, terdapat 3 tiga model penyerahan wewenang, yaitu secara atribusi, delegasi, dan mandat. Atribusi adalah pemberian wewenang
pemerintahan oleh pembuat undang-undang kepada organ pemerintahan toekenning van een bestuursbevoegheid door een wetgever aan een
bestuursorgaan.Kewenangan yang diperoleh secara atribusi bersifat asli yang berasal dari pembentukan undang-undang orisinil.Pada model ini, pemberian
dan penerimaan wewenang dapat menciptakan wewenang baru atau memperluas wewenang yang ada.
Tanggung jawab intern dan ekstern pelaksanaan wewenang yang didistribusikan sepenuhnya berada pada penerima
wewenang.Pertanggungjawaban internal diwujudkan dalam bentuk laporan pelaksanaan kekuasaan, sedangkan aspek eksternal adalah pertanggungjawaban
33
terhadap pihak ketiga apabila dalam melaksanakan kekuasaan melahirkan derita atau kerugian.
Sedangkan kewenangan delegasi adalahpelimpahan wewenang pemerintahan dari satu organ pemerintahan kepada organ pemerintahan lainnya
Delegatie; overdracht van een bevagheid van het ene bestuurorgan aan een ander. Pada konsep delegasi, tidak ada penciptaan wewenang dari pejabat yang
satu kepada yang lainnya, atau dari badan administrasiyang satu pada yang lainnya.Penyerahan wewenang harus dilakukan dengan bentuk peraturan hukum
tertentu.Pihak yang menyerahkan wewenang disebut “delegans”, sedangkan pihak yang menerima wewenang disebut “delegataris”.Setelah delegans
menyerahkan wewenang kepada delegataris,maka tanggung jawab inern dan ekstern pelaksanaan wewenang, sepenuhnya berada pada delegataris.
Dengan demikian, menurut Suwoto, 1997, pendelegasian kekuasaan, delegataris adalah melaksanakan kekuasaan atas nama sendiri dan dengan
tanggung jawab sendiri. Oleh sebab itu, pelimpahan itu disebut pelimpahan kekuasaan dan tanggungjawab. Sementara mandat terjadi ketika organ
pemerintahanmengizinkan kewenangannya dijalankan oleh organ lain atas namanya mandaat; een bestuursorgaan hat zijn bevogheid namens hem
uitoefenen door een ander. Pada konsep mandat, mandataris hanya bertindak untuk dan atas nama pemberi mandat, sehingga tanggung jawab akhir dari
keputusan yang diambil mandataris tetap berada pada pemberi mandat. Adanya pembagian wewenang secara vertikal dari Pemerintah Pusat
kepada Pemerintah Daerah baik dalam bentuk atribut maupun delegasi dimaksudkan agar pemerintah daerah dapat mengurus sendiri rumah tangganya
berdasarkan kewenangan yang sudah dimilikinya. Dengan demikian daerah otonom pada negara kesatuan, kewenangannya
diperoleh melalui cara delegasi, yaitu kewenangan yang dimiliki oleh organ pusat didelegasikan kepada daerah untuk mengurus urusan rumah tangganya
sendiri. Berdasarkan uraian di atas maka prinsip utama negara hukum yaitu asas
legalitas wetmatigheid van bestuur yang menyatakan secara tegas adanya suatu wewenang pemerintahan yang bersumber dari peraturan perundang-undangan,
yang perolehannya melalui tiga cara, yaitu atribusi, delegasi dan mandat.
34
3. Kewenangan Daerah menurut UU Nomor32 Tahun 2004