mungkin daerah Pemekaran ini PAD-nya paling tinggi 15 dari seluruh pendapatan yang ada di kabupaten kota. Diharapkan dengan Pemekaran ini bisa
membuat ekonomi daerah lebih maju, lewat DPD ini. Yang terakhir tentang peran DPD dalam melakukan pengawasan, dalam
pelaksanaan aspirasi daerah. Jadi aspirasi daerah bisa disampaikan, tapi bagaimana dia mengawasi agar itu bermuara dalam bentuk UU itu menjadi
kewajiban dia. Nah pelaksanaan juga UU itu di daerah, DPD perlu mengawasi, pengawasan ini dalam pelaksanaannya kami ingin kalau boleh dilibatkan DPR di
provinsi, DPRD kabupaten kota, juga kepala daerah provinsi dan pemerintah kabupaten kota. Saya kira ini catatan kecil yang perlu disampaikan sehubungan
dengan peran DPD RI dalam memperjuangkan dan mengawasi daerah, baik dalam penerangan, pelaksanaan penerangan dan pengawasan. Demikian, terima
kasih.
2. Bpk. Prof. Dr. Drs. Madjid Abdullah, SH, MHMantan Wakil Gubernur
Maluku Utara Judul Materi :Tinjauan DPD menurut UU yang berlaku.
Sesuai dengan UU No. 22 Tahun 2003 tentang Sistem DPD ini menyangkut kewenangan DPD ini saya bagi dalam 4 kewenangan.
1. Dapat mengajukan
2. Ikut membahas
3. Memberi pertimbangan
4. Dapat melakukan pengawasan
Bahasa dalam UU ini, kata dapat kalau kita terjemahkan bisa laksanakan, bisa tidak. Kemudian ikut membahas, tidak ikut juga tidak apa-apa. Nah ini
kata-kata dalam UU. Kemudian yang berhubungan dengan rencana UU yang berkaitan dengan otonomi daerah, DPD mempunyai kewenangan, dapat
mengajukan, ikut membahas, tidak memberikan pertimbangan. Dia tidak memberikan pertimbangan, tapi ikut membahas dan dapat melakukan
pengawasan. Hubungan pusat dan daerah demikian juga sama, kemudian pembentukan dan pemekaran serta penggabungan juga sama, sumber daya alam
dan sumber daya ekonomi juga sama, dapat ikut mengajukan, dapat ikut membahas, dapat melakukan pengawasan sedangkan yang memberikan
62
pertimbangan adalah berhubungan dengan rencana UU dan RAPBN pada pendidikan agama. Dan pemilihan anggota BPK, itu yang memberikan
pertimbangan, ikut membahas, juga dapat mengajukan. Saya melihat bahwa peran DPD itu sangat lemah, karena tadi sudah
dikemukakan bahwa hanya memberikan pertimbangan. Posisi DPD ini menyangkut kepentingan daerah, bukan hanya kepentingan politik negara
sedangkan DPD sifatnya hanya memberikan pertimbangan saja. Nah inilah sehingga posisi DPD dalam UU No. 22 tahun 2003 sangat lemah.
Kemudian DPD ini tidak punya posisi original power, jadi dia mau berbuat tidak dapat mengajukan, tidak punya hak tolak, inilah yang
menyebabkan posisinya lemah, sehingga saya melihat peran DPD ini perlu harus diberdayakan melalui amandemen UUD 1945.
3. Bpk. Drs. Roy Tumiwa Mewakili Gubernur Sulawesi Utara
Judul Materi : Peran DPD RI dalam memantapkan hubungan pemerintah provinsi dan kabupaten sesuai dengan potensi daerah
Kita melihat sebagaimana dalam konspilasi ketatanegaraan kita dengan aktivitas setelah dimunculkannya DPD dalam satu lembaga legislasi sama
dengan MPR, DPR RI. Untuk pemekaran-pemekaran daerah, mekanismenya rata-rata mereka
lebih masuk kepada DPR atau kepada Depdagri melalui pemerintah provinsi. Kenapa tidak dimanfaatkan? Nah inilah fungsi dan peran DPD. Kalau DPD mau
itulah yang harus mereka perankan. Bagaimana mereka mengoptimalisasikan itu, mungkin melalui diskusi ini akan memberikan suatu kontribusi, suatu
sumbangan yang positif dalam rangka memantapkan peran daripada DPD itu sendiri, kalau tidak image dari DPD itu tetap akan sama seperti yang
disampaikan tadi, bisa saja dibubarkan atau mungkin melalui amandemen UU dulu, UUD 1945 atau bagaimana dia akan menciptakan citra bahwa DPD itu
bisa dimanfaatkan oleh daerah dalam rangka meningkatkan potensi-potensi dan mengoptimalisasi guna memantapkan hubungan antara pemerintah provinsi dan
kabupaten demi kesejahteraan rakyat. Dan inilah DPD yang harus berperan mengatur, memberikan pertimbangan-pertimbangan yang cerdas di DPR bahkan
memerankan secara bersama-sama menjaga, menfasilitasi hubungan antara
63
kabupaten kota sebagai lembaga representasi daripada daerah untuk mempertahankan kearifan lokal, memantapkan, mengembangkan, menggali
segala potensi daerah untuk kepentingan daerah itu sendiri.
4. Bpk. Prof. Drs. Ishak PulukadangMantan DPRD Sulawesi Utara, Mantan