dasar ukur atau kriteria tertentu, misalnya sentimeter, meter, kilometer, dan sebagainya. Pengukuran pada dasarnya bersifat kuantitatif. Menilai adalah
pengambilan keputusan terhadap sesuatu berdasarkan ukuran baik atau buruknya, sehat atau sakit, pandai atau bodohnya dan masih banyak lagi. Dan pada dasarnya
penilaian bersifat kuantitatif. Pendapat lain mengenai evaluasi disampaikan oleh Arikunto 2004
bahwa: Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menemukan alternatife yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan.
Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi- informasi yang berguna bagi pihak dection maker untuk menentukan
kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan p.1.
Berdasarkan pengertian–pengertian yang dikemukan oleh para ahli dapat disimpulkan evaluasi adalah suatu proses atau kegiatan dalam penilaian dan
pengukuran sebuah pelayanan jasa tertentu, dimana untuk menilainya dapat di lihat dari dampak atau hasil sebuah pelayanan tersebut. Oleh karena itu, jika
mencapai sebuah keberhasilan kita juga mencapai sebuah efektifitas dan efesiensi. Menurut Sudharsono dikutip oleh Lababa 2008:2 menyatakan bahwa efektifitas
adalah sebuah perbandingan antara output dengan input sedangkan efisiensi adalah taraf pendayagunaan input untuk mengahasilkan output lewat suatu
proses”.
2.1.2 Tujuan Evaluasi
Sebuah kegiatan atau sebuah pekerjaan pasti ada tujuan yang ingin kita capai melakukan evaluasi terhadap suatu objek tertentu. Adapun menurut
Arikunto 2002 “tujuan evaluasi adalah tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus
lebih difokuskan pada masing-masing komponen” p.13. Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari sebuah
evaluasi adalah untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan telah tercapai dan memberikan umpan balik yang baik atau memberikan umpan balik yang buruk.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Fungsi Evaluasi
Sejalan dengan tujuan evaluasi juga mempunyai fungsi yang dianggap penting dalam melakukan sebuah penilaian terhadap suatu objek tertentu. Fungsi
utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi para pemimpin untuk mengambil kebijakan yang akan diambil
berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan. Oleh karena itu evaluasi yang dilakukan diharapkan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Adapun menurut Crawford 2000 menyatakan fungsi evaluasi adalah : 1.
untuk mencapai mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai dalam kegiatan
2. untuk memberikan objektivitas pengamatan terhadap perilaku hasil
3. untuk mengetahui kemampuan dan menentukan kelayakan
4. untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan yang dilakukan p.30.
2.1.4 Teknik Evaluasi
Teknik adalah suatu cara atau proses untuk mencapai sebuah hasil. Jika teknik evaluasi adalah cara yang digunakan untuk melakukan penilaian atas
sebuah objek yang akan diteliti, berdasarkan hasil akhirnya atau dampak dari adanya objek tersebut. Ada banyak cara penilaian yang dapat dilakukan secara
saling melengkapi dengan kompetensi yang dinilai antara lain tes, observasi, penugasan, inventori jurnal.
Menurut Sudijono 2006 ada dua macam teknik evaluasi: 1.
Teknik tes Teknik tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka
pengukuraan dan penilaian dibidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-
pertanyaan atau perintah-perintah oleh tes sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku dengan nilai-nilai yang dicapai
oleh tes lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.
2. Teknik non teknis
Dengan teknik non tes, maka penilaian atau evaluasi dilakukan dengan tanpa menguji peserta p.67.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa teknik tes adalah teknik pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan. Dimana penilaiannya melalui
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan untuk pengujian dengan menghasilkan nilai sehingga nilai tersebut nantinya dibandingkan dengan nilai standar.
Sedangkan menurut Zaini dalam Qomari 2008 mengelompokkan tes sebagai berikut:
1. Menurut bentuknya: secara umum terdapat dua bentuk tes objektif dan
tes subjekti. Tes objektif adalah bentuk tes yang diskor secara objektif. Disebut objektif karena kebenaran jawaban tes tidak berdasarkan pada
penilaian dari korektor tes. Tes dalam bentuk ini menyediakan beberapa opition untuk dipilih peserta tes, yang setiap butirnya
memiliki satu jawaban yang benar. Tes subjektif adalah tes yang diskor dengan memasukkan penilaian dari korektor, tes jenis ini atara
lain: tes esai, lisan.
2. Menurut ragamnya: tes esai dapat diklasifikasi menjadi tes esai
terbatas retricted essay, dan tes esai bebas extended essay. Butir tes objektif menurut ragamnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: tes benar-
salah, tes menjodohkan dan tes pilihan ganda p.8.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa teknik evaluasi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu menurut bentuknya, dan menurut ragamnya.
2.1.5 Prinsip Evaluasi