Sistem layanan terbuka opened access

4. Kelompok kegiatan kerja pengelolaan, yaitu kegiatan kerja yang dilakukan untuk menyelaraskan semua kelompok kegiatan kerja sehingga berjalan harmonis dan terpadu p.4. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan membuat empat bagian kelompok kerja yaitu, kelompok kegiatan kerja pelayanan teknis, kelompok kegiatan kerja pelayanan pemakai, kelompok kegiatan kerja pelayanan teknis, dan dibangun sebuah kelompok kegiatan kerja pengelolaan yang bertugas untuk menyelarasakan dari ketiga kelompok kegiatan kerja yang ada. Selain itu juga dapat dilihat dari pengertian di atas bahwasanya layanan perpustakaan itu adalah suatu layanan yang berorientasikan kepada kebutuhan pengguna untuk menciptakan layanan prima. Dan dikembangkan dari sumberdaya perpustakaan untuk pemanfaatan bagi pengguna perpustakaan.

2.3.1 Sistem layanan informasi perpustakaan

Layanan yang dimiliki perpustakaan sangat banyak salah satunya adalah sistem layanan informasi perpustakaan. Menurut Perpustakaan Nasional RI 1999 dalam buku Pedoman umum pengelolaan koleksi perpustakaan perguruan tinggi bahwa “sistem layanan informasi yang dilaksanakan di perpustakaan perguruan tinggi terbagi kedalam dua jenis layanan, yaitu sistem terbuka dan tertutup” p.33.

2.3.1.1 Sistem layanan terbuka opened access

Sistem layanan terbuka adalah salah satu sistem yang ada diperpustakaan perguruan tinggi. Menurut Perpustakaan Nasional RI 1999 dalam buku Pedoman umum pengelolaan koleksi perpustakaan perguruan tinggi sistem layanan terbuka adalah “sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna perpustakaan dalam hal memilih dan mengambil sendiri pustaka yang dikehendakinya dari ruang koleksi” p.33. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem layanan terbuka adalah sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mengambil bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhannya dari ruang koleksi secara langsung. Universitas Sumatera Utara Menurut Darmono 2001 keuntungan dan kerugian sistem layanan terbuka antara lain: Keuntungan: 1. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaraan koleksi. 2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan 3. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan. 4. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengembalikan bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa diberi tanggung jawab di bagian lain. Kerugian: 1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan jajaran menjadi kacau karena ketika mereka melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat. 2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup. 3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintasmobilitas pemakai lebih leluasa. 4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka p.140. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem layanan terbuka adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan terhadap pengguna untuk mengambil bahan koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya tanpa harus melalui pegawai. Tetapi ada juga kerugian yang didapat jika kita mengguna sistem ini. Ada kemungkinan akan ada beberapa lembar atau halaman buku yang akan hilang. Hal ini disebabkan oleh kecurangan dari pengguna perpustakaan.

2.3.1.2 Sistem layanan tertutup closed access