Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Evaluasi Pelayanan

Responsiveness, Jaminan Assurance, Empati Empathy, dan Bukti fisik Tangibles. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Evaluasi Pelayanan Perpustakaan Menggunakan Metode SERVQUAL Studi Kasus pada Perpustakaan STMIK Kristen Neumann”

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas penulis merumuskan pertanyaan penelitian “Bagaimanakah kualitas layanan perpustakaan STMIK Kristen Neumann jika diukur dengan menggunakan metode SERVQUAL ?”.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas layanan perpustakaan jika diukur dengan metode SERVQUAL pada perpustakaan STMIK Kristen Neumann.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi lembaga atau institusi tempat penelitian, dapat memberikan masukan atau pertimbangan dalam meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. 2. Bagi penulis, dengan melakukan penelitian ini penulis dapat menambah wawasan dalam pengukuran kualitas layanan. 3. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan referensi.

1.5. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini meliputi 5 dimensi variabel pengukur menurut SERVQUAL yaitu: Reliabilitas Reliability, Daya tanggap Responsiveness, Jaminan Assurance, Empati Empathy, dan Bukti fisik Tangibles. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.1. Evaluasi

2.1.1 Pengertian Evaluasi

Kata evaluasi merupakan salah satu kosa kata dalam istilah bahasa Indonesia. Menurut Echols dan Shadily 2000 pada awalnya evaluasi merupakan sebuah kosa kata serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran p.202. Kata evaluasi seringkali digunakan dalam sebuah penilaian dan perkiraan hasil mengenai suatu objek tertentu. Dalam hal ini Ajick 2009, menyatakan bahwa “Evaluasi adalah penggunaan teknik penelitian untuk mengukur kebutuhan pemakai serta tujuan–tujuan yang dapat mencapai suatu program dalam proses mengoleksi, menganalisis dan mengartikan informasi atau sebagai bentuk instruksi” p.2. Pemahaman mengenai evaluasi sangat berbeda–beda sesuai dengan pengertian para pakar evaluasi.Uzer 2003, menyatakan: Evaluasi adalah suatu proses yang ditempuh seseorang untuk memperoleh informasi yang berguna untuk menentukan mana dari dua hal atau lebih yang merupakan alternatif yang diinginkan, karena penentuan atau keputusan semacam ini tidak diambil secara acak, maka alternatif – alternatif ini harus diberikan nilai relatif, karenanya pemberian nilai itu harus proses pengambilan keputusan p.120. Stufflebeam dikutip oleh Lababa 2008, evaluasi adalah “the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives”. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa evaluasi merupakan proses yang menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif kepuasan. Evaluasi juga meliputi mengukur dan menilai yang digunakan dalam rangka pengambilan keputusan suatu penelitian. Hubungan antara suatu pengukuran dan penilaian yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu objek tertentu dengan atau atas Universitas Sumatera Utara dasar ukur atau kriteria tertentu, misalnya sentimeter, meter, kilometer, dan sebagainya. Pengukuran pada dasarnya bersifat kuantitatif. Menilai adalah pengambilan keputusan terhadap sesuatu berdasarkan ukuran baik atau buruknya, sehat atau sakit, pandai atau bodohnya dan masih banyak lagi. Dan pada dasarnya penilaian bersifat kuantitatif. Pendapat lain mengenai evaluasi disampaikan oleh Arikunto 2004 bahwa: Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menemukan alternatife yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi- informasi yang berguna bagi pihak dection maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan p.1. Berdasarkan pengertian–pengertian yang dikemukan oleh para ahli dapat disimpulkan evaluasi adalah suatu proses atau kegiatan dalam penilaian dan pengukuran sebuah pelayanan jasa tertentu, dimana untuk menilainya dapat di lihat dari dampak atau hasil sebuah pelayanan tersebut. Oleh karena itu, jika mencapai sebuah keberhasilan kita juga mencapai sebuah efektifitas dan efesiensi. Menurut Sudharsono dikutip oleh Lababa 2008:2 menyatakan bahwa efektifitas adalah sebuah perbandingan antara output dengan input sedangkan efisiensi adalah taraf pendayagunaan input untuk mengahasilkan output lewat suatu proses”.

2.1.2 Tujuan Evaluasi

Sebuah kegiatan atau sebuah pekerjaan pasti ada tujuan yang ingin kita capai melakukan evaluasi terhadap suatu objek tertentu. Adapun menurut Arikunto 2002 “tujuan evaluasi adalah tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing komponen” p.13. Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari sebuah evaluasi adalah untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan telah tercapai dan memberikan umpan balik yang baik atau memberikan umpan balik yang buruk. Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Fungsi Evaluasi

Sejalan dengan tujuan evaluasi juga mempunyai fungsi yang dianggap penting dalam melakukan sebuah penilaian terhadap suatu objek tertentu. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi para pemimpin untuk mengambil kebijakan yang akan diambil berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan. Oleh karena itu evaluasi yang dilakukan diharapkan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Adapun menurut Crawford 2000 menyatakan fungsi evaluasi adalah : 1. untuk mencapai mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai dalam kegiatan 2. untuk memberikan objektivitas pengamatan terhadap perilaku hasil 3. untuk mengetahui kemampuan dan menentukan kelayakan 4. untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan yang dilakukan p.30.

2.1.4 Teknik Evaluasi

Teknik adalah suatu cara atau proses untuk mencapai sebuah hasil. Jika teknik evaluasi adalah cara yang digunakan untuk melakukan penilaian atas sebuah objek yang akan diteliti, berdasarkan hasil akhirnya atau dampak dari adanya objek tersebut. Ada banyak cara penilaian yang dapat dilakukan secara saling melengkapi dengan kompetensi yang dinilai antara lain tes, observasi, penugasan, inventori jurnal. Menurut Sudijono 2006 ada dua macam teknik evaluasi: 1. Teknik tes Teknik tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuraan dan penilaian dibidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan- pertanyaan atau perintah-perintah oleh tes sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku dengan nilai-nilai yang dicapai oleh tes lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu. 2. Teknik non teknis Dengan teknik non tes, maka penilaian atau evaluasi dilakukan dengan tanpa menguji peserta p.67. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa teknik tes adalah teknik pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan. Dimana penilaiannya melalui Universitas Sumatera Utara pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan untuk pengujian dengan menghasilkan nilai sehingga nilai tersebut nantinya dibandingkan dengan nilai standar. Sedangkan menurut Zaini dalam Qomari 2008 mengelompokkan tes sebagai berikut: 1. Menurut bentuknya: secara umum terdapat dua bentuk tes objektif dan tes subjekti. Tes objektif adalah bentuk tes yang diskor secara objektif. Disebut objektif karena kebenaran jawaban tes tidak berdasarkan pada penilaian dari korektor tes. Tes dalam bentuk ini menyediakan beberapa opition untuk dipilih peserta tes, yang setiap butirnya memiliki satu jawaban yang benar. Tes subjektif adalah tes yang diskor dengan memasukkan penilaian dari korektor, tes jenis ini atara lain: tes esai, lisan. 2. Menurut ragamnya: tes esai dapat diklasifikasi menjadi tes esai terbatas retricted essay, dan tes esai bebas extended essay. Butir tes objektif menurut ragamnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: tes benar- salah, tes menjodohkan dan tes pilihan ganda p.8. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa teknik evaluasi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu menurut bentuknya, dan menurut ragamnya.

2.1.5 Prinsip Evaluasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian dalam Bekti 2012 evaluasi didasarkan pada prinsip- prinsip sebagai berikut: 1. Sahih, berarti evaluasi didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. 2. Objektif, berarti evaluasi didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 3. Adil, berarti evaluasi tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. 4. Terpadu, berarti evaluasi merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. 5. Terbuka, berarti prosedur evaluasi, kriteria evaluasi, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. 6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti evaluasi mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. 7. Sistematis, berarti evaluasi dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. Universitas Sumatera Utara 8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. 9. Akuntabel, berarti evaluasi dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa sebuah evaluasi mempunyai prinsip–prinsip yang dijadikan sebagai landasan sebuah evaluasi. Adapun prinsip–prinsip evaluasi tersebut adalah sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, sistematis, beracuan kriteria, dan akuntabel.

2.2. Evaluasi Pelayanan

Menurut Perpustakaan Nasional RI 1999 dalam buku Pedoman umum pengelolaan koleksi perpustakaan perguruan tinggi, bahwa “evaluasi pelayanan adalah penilaian untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar pelayanan”. Tujuannya adalah untuk melihat kembali tingkat keakuratan dan ketepatan penerapan standar pelayanan yang sudah disusun dengan proses penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi, sehingga organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi pelayanan suatu penilaian terhadap suatu hasil pelaksanaan layanan pada sebuah lembaga atau organisasi. Dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh tercapai pelaksanaan tersebut sesuai dengan standar pelayanan.

2.3. Pelayanan Perpustakaan