Phosfat P Kalium K

60

d. Phosfat P

Phosfat merupakan unsur hara esensial setelah nitrogen, berfungsi untuk pembentukan protein, ATP, ADP, dan menstimulasi pembentukan akar. Di dalam tanah, unsur hara P berada dalam bentuk organik dan anorganik yang ketersediaannya sangat dipengaruhi oleh pH tanah. Pada pH tanah 6.0-7.0 merupakan pH yang optimum bagi ketersediaan hara P. Tanaman umumnya menyerap P dalam bentuk H 2 PO 4 - dan HPO 4 = . Penyerapan P oleh tanaman dengan jalan difusi sehingga selain faktor kimia tanah, faktor fisik tanah juga berpengaruh terhadap penyerapan P oleh tanaman. Berdasarkan hasil analisis, tanah-tanah di Kabupaten Kepahiang mempunyai kadar P-total HCl 25 sangat rendah 2,13-3,89 dan hara P- tersedia Bray I tergolong sangat tinggi 49,41 ppm. Kadar hara P-total Kabupaten Lebong sebesar 0,56-4,85 sangat rendah, sedangkan kadar P- tersedia sebesar 35,08-66,89 ppm sangat tinggi. Secara umum tanah-tanah di daerah penelitian mempunyai kandungan hara P sedang, hal ini menunjukkan bahwa hara P perlu penambahan melalui pupuk anorganik maupun organik, tetapi harus memperhatikan status hara P dan kebutuhan tanaman.

e. Kalium K

Kalium merupakan unsur hara makro esensial setelah N dan P. Sumber utama kalium di dalam tanah adalah bahan-bahan mineral. Kalium dalam tanah terdapat dalam tiga bentuk, yaitu kalium dapat tersedia bebas, kurang tersedia, dan tidak tersedia bagi tanaman. Unsur ini selalu berada dalam bentuk keseimbangan sehingga kalium yang diserap tanaman akan segara diganti oleh bentuk-bentuk yang tidak tersedia menjadi bentuk tersedia. Kalium diserap dalam bentuk ion K melalui pertukaran kation. Unsur kalium berantagonisme terhadap Ca, Mg, dan Na sehingga usaha menjaga keseimbangan antara unsur-unsur tersebut mutlak diperlukan. Berdasarkan hasil analisis, tanah-tanah di Kabupaten Kepahiang mempunyai kadar K-total sebesar 11,33-56,53 sedang dan hara K-dd sebesar 0,14-0,95 me 100 gr rendah. Untuk Kabupaten Lebong K-total dan K-dd berkisar antara 12,64-40,40 sedang dan 0,13-0,93 me 100 gr sedang. Secara umum kandungan kalium di dua kabupaten ini tergolong sedang. Kalium mudah tercuci hilang karena erosi, maka ketersediaannya perlu dijaga, untuk itu 61 pemberian pupuk K sangat diperlukan pada tanah-tanah yang mempunyai kandungan hara K tergolong rendah.

f. Basa- basa dapat dipertukarkan Ca, Mg, dan Na