Data Spasial Basis Data Tanah Data I klim Data Sosial Ekonomi

8

3.4. Metode pelaksanaan pengkajian

Pelaksanaan penyusunan peta pewilayahan komoditas pertanian terdiri dari enam tahapan kegiatan meliputi : 1. Penyiapan data 2. Penyiapan peralatan 3. I dentifikasi lahan 4. Evaluasi lahan 5. Verifikasi lapangan 6. Penyusunan peta pewilayahan komoditas

3.4.1. Penyiapan data

Data dan bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan terdiri dari data spasial dan data tabular atau basis data tanah, data iklim, citra satelit, dan sosial ekonomi.

1. Data Spasial

- Peta dasar yang terdiri dari peta topografi peta rupa bumi, peta administrasi, citra satelit, peta kontur skala 1: 50.000 untuk Kabupaten Kepahiang dan Lebong. - Peta tematikyang terdiri dari peta tanah, peta observasi, dan penggunaan lahanKabupaten Kepahiang dan Lebong. - Peta pendukung yang terdiri dari peta - peta yang tersedia seperti peta AEZ, peta tanah tinjau, peta arahan tata ruang pertanian dan peta arahan pengggunaan lahan, masing-masing skala 1 : 250.000.

2. Basis Data Tanah

Basis data tanah yang dikumpulkan terdiri dari basis data morfologi tanah atau Site and Horizon SH, basis data hasil analisa kimia tanah SSA, dan basis data satuan peta tanah MU. Ketiga jenis data tersebut akan digunakan untuk penilaian kesesuaian lahan dan penyusunan peta pewilayahan komoditas pertanian berdasarkan AEZ Kabupaten Kepahiang dan Lebong.

3. Data I klim

Data iklim yang diperlukan berupa data curah hujan, temperatur, kecepatan angin, lama penyinaran, dan kelembaban udara. Data tersebut digunakan untuk penilaian kesesuaian lahan. 9

4. Data Sosial Ekonomi

Pengumpulan data sosial ekonomi dilakukan melalui survei sosek tersendiri, ataupun bersamaan dengan tim teknis pada saat verifikasi lapangan. Pengumpulan data sosial ekonomi mengacu ke penyebaran poligon - poligon satuan lahan, sehingga tim sosial ekonomi tidak terlepas dari tim teknis secara keseluruhan. Data sosial ekonomi diperlukan untuk menentukankomoditas unggulan berdasarkan kelayakan usahatani atau investasi pengusahaannya. Usahatani tanaman tertentu dikatakan layak apabila nilai ratio R C lebih besar dari satu. I ndikator yang diperhatikan untuk menganalisis kelayakan ekonomi pengelolaan usahatani tanaman tahunan adalah Net Present Value NPV, I nternal Rate of Return I RR dan Benefit Cost Ratio BCR.Suatu investasi untuk usaha tanaman tahunan tertentu dikatakan layak apabila nilai -nilai indikator tersebut lebih besar dari nol 0. I ndikator kelayakan sosial-ekonomi dapat diperoleh dari hasil analisis usahatani dan investasi, yakni melalui pengumpulan dan pengolahan data biaya produksi, tingkat produksi, dan harga jual. Data harga - harga saprodi dan hasil usahatani serta tingkat upah tenaga kerja diharapkan sudah mencerminkan mempertimbangkan kondisi spesifik setempat, misalnya aksesibilitas pasar, jalan, sumber keuangan kredit, dan ketersediaan tenaga kerja.

3.4.2. I dentifikasi lahan