Putusan Nomor 1032Pdt.G2011PA-Mdn, yang diputuskan pada tanggal 22 Agustus 2011

Amar Putusan Menetapkan anak Penggugat dan Tergugat yang bernama EZ laki-laki lahir tanggal 1 November 2002, dibawah asuhan hadhanah Penggugat, dan memerintahkan Penggugat untuk tidak menghalang-halangi sewaktu-waktu Tergugat datang melihat dan menjumpai anak Penggugat dan Tergugat. Mengabulkan gugatan Penggugat; Bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, sesuai Pasal 105 huruf a telah menentukan bahwa hak pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun menjadi hak ibunya.

5. Putusan Nomor 1032Pdt.G2011PA-Mdn, yang diputuskan pada tanggal 22 Agustus 2011

Dalam perkara ini Penggugat suami memohon kepada Pengadilan Agama agar ditetapkan sebagai pemegang hadhanah, karena Tergugat istri telah melakukan kekerasaan baik fisik dan mental kepada anak-anaknya dan menelantarkan anak-anaknya. Duduk Perkara Penggugat adalah mantan suami dari Tergugat yang telah bercerai pada tanggal 11 Juli 2011 bertepatan dengan tanggal 9 Syaban 1432 di Pengadilan Agama Medan berdasarkan Putusan Pengadilan Agarna Medan Nomor 605Pdt.G2011PA-Mdn, tanggal 30 Mei 2011 jo Akta Cerai Nomor 718A.C2011PAMdn yang dikeluarkan oleh Penitera Pengadilan Agama Medan dan tidak ada ditetapkan siapa pemegang hadhanah atas ketiga anak Penggugat dan Tergugat. Universitas Sumatera Utara Bahwa selama dalam ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat 1. E, laki-laki, umur 10 tahun. telah dikaruniai anak sebanyak 3 tiga orang yang masing-masing bernama: 2. Z, laki-laki, umur 6 tahun. Ke-3 tiga anak tersebut pada saat ini ikut dan berada pada pengasuhan Tergugat. 3. A, perempuan, umur 4 tahun. Bahwa oleh karena ketiga anak Penggugat dan Tergugat pada saat ini dalam pemeliharaan Tergugat tidak memperoleh pemeliharaan yang sepatutnya dan selalu ditelantarkan disebabkan Tergugat setiap hari selalu sibuk kerja pergi pagi dan pulang larut malam menyebabkan ketiga anak tidak memperoleh kasih sayang dan pembinaan yang baik dan dapat merusak mental dan perilaku anak dikemudian hari, karena ketiga anak lebih banyak dititipkan pada orang lain daripada diasuh sendiri oleh Tergugat selaku ibu kandungnya dan selalu memaksakan kehendaknya kepada ketiga anak serta selalu berlaku kasar kepada ketiga anak sehingga dalam kenyataan hidup sehari-hari ketiga anak lebih dekat kepada Penggugat daripada Tergugat. Tergugat tidak dapat dijadikan tauladan dan contoh kepada ketiga anak karena mempunyai sikap kasar tidak suka bersosialisasi dengan ketiga anak bahkan cenderung emosional dan memukul ketiga anak. Pertimbangan Hukum Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat hadir menghadap di persidangan didampingidiwakili oleh kuasanya, sedangkan Tergugat meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap Universitas Sumatera Utara di persidangan, namun tidak hadir dan tidak ada menunjuk orang lain sebagai wakil atau kuasanya, dan ketidakhadirannya tersebut bukan karena suatu alasan yang sah, dengan demikian berdasarkan ketentuan pasal 149 ayat 1 R.Bg Majelis Hakim telah dapat memeriksa dan memutus perkara ini dengan tanpa hadirnya Tergugat Verstek. Bahwa saat ini anak-anak Penggugat dan Tergugat dititipkan Tergugat di rumah kakaknya di Rantau Parapat. Bahwa Penggugat selalu pulang pergi ke Batam dengan meninggalkan anak-anak. Menimbang, bahwa meskipun ketiga orang anak Penggugat dan Tergugat tersebut, masih dibawah umur atau belum mumayyiz 12 tahun, namun oleh karena Tergugat ternyata telah terbukti tidak dapat mengasuh dan mendidik ketiga orang anak-anak tersebut dengan baik, maka Majelis Hakim berpendapat Tergugat sudah sepatutnya untuk tidak dibiarkan terus dalam mengasuh anak-anak Penggugat dan Tergugat tersebut demi kemaslahatan dan kepentingan masa depannya. Amar Putusan Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek. Menetapkan hadhanah anak terhadap 3 tiga orang anak Penggugat dan Tergugat yang bernama 1. E, laki-laki, umur 10 tahun, 2. Z, laki-laki, umur 6 tahun dan 3. A, perempuan, umur 4 tahun jatuh kepada Penggugat. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan ke-3 tiga orang anak Penggugat dan Tergugat tersebut kepada Penggugat.

6. Putusan Nomor 1327Pdt.G2011PA-Mdn, yang diputuskan pada

Dokumen yang terkait

Jatuhnya Hak Hadhanah Kepada Orang Tua Laki-Laki Karena Perceraian Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama. (Studi Pada Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1521/Pdt.G/2011/PA.Mdn)

1 59 103

Pelaksanaan Eksekusi Sengketa Hadhanah Di Pengadilan Agama Cikarang

3 11 115

Pelaksanaan eksekusi sengketa hadhanah di pengadilan agama Cikarang

0 10 115

Murtad Sebagai Penghalang Hadhanah (Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Perkara Nomor 1700/Pdt. G/2010/PAJT)

1 29 206

JATUHNYA HAK HADHANAH KEPADA ORANG TUA LAKI-LAKI KARENA PERCERAIAN BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN AGAMA. (STUDI PADA PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MEDAN NO. 1521Pdt.G2011PA.Mdn) SKRIPSI

0 0 8

BAB II KARAKTER HADHANAH PADA PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MEDAN DARI TAHUN 2010-2012 1. Perceraian Dan Akibat Hukum Terhadap Anak a. Perceraian - Analisis Hadhanah Pada Putusan Hadhanah Di Pengadilan Agama Medan (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan Tahun 20

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN H. Latar Belakang - Analisis Hadhanah Pada Putusan Hadhanah Di Pengadilan Agama Medan (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan Tahun 2010-2012)

0 1 32

Analisis Hadhanah Pada Putusan Hadhanah Di Pengadilan Agama Medan (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan Tahun 2010-2012)

0 2 14

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA TENTANG HAK HADHANAH PADA MANTAN SUAMI (Studi di Pengadilan Agama Kelas 1A Tanjung Karang )

0 0 12

Analisis putusan pengadilan agama tentang hak hadhanah pada mantan suami:studi di pengadilan agama kelas 1A Tanjung Karang - Raden Intan Repository

0 0 30