Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 sebagai dasar dalam menyelesaikan masalah. Setiap perkara yang masuk khususnya
mengenai hadhanah berbeda-beda pokok perkaranya yang menyebabkan putusan hadhanah itu memiliki karakter yang berbeda dalam setiap putusan.
Dalam hal ini karakter hadhanah pada putusan di Pengadilan Agama Medan dapat dibagi yaitu :
97
1. Kondisi anak
Yang dimaksud dengan kondisi anak adalah batas usia anak dan kepentingan anak. Karena setiap perkara hadhanah anak yang dijadikan objek sengketa
berbeda-beda usianya dan kepentingan anak tersebut sesusai dengan keadaan fisik dan mentalnya. Maka, dalam hal ini hakim mengkategorikannya bahwa
dari : a. Batas usia anak, didasarkan pada Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam :
1 Belum mummayiz yaitu anak yang belum berusia dibawah 12 dua belas tahun, maka hak asuhnya ada pada ibu.
2 Sudah mummayiz yaitu anak yang sudah berusia diatas 12 dua belas0 tahun, maka dalam hal ini hakim dapat menjadikan keterangan anak
sebagai acuan untuk memutuskan penetapan hadhanah. b. Kepentingan anak
1 Kebutuhan jasmani Kebutuhan jasmani yaitu seperti makanan, pakaian, perumahan,
97
Ibid,
Universitas Sumatera Utara
kesehatan. Hal ini merupakan tanggung jawab seorang ayah dalam hal pembiayaannya. Berdasarkan Pasal 104 1 Kompilasi Hukum Islam
sehingga biaya penetapan hadhanah
Pada anak yang belum mummayiz belum dapat membedakan mana yang bermanfaat dan berbahaya bagi dirinya, masih sangat
membutuhkan pengasuhan seorang ibu. Karena ibu memiliki kesabaran, ketelatenan, dan sikap lemah lembut dibanding seorang
ayah sehingga. Pemeliharaan anak lebih diyakini terjamin pada ibu oleh karenanya hadhanah ada pada ibu, seperti contoh seorang bayi
yang masih membutuhkan air susu ibunya dan tidak dapat digantikan dengan susu instan, sehingga anak tersebut tidak dapat hidup tanpa
ASI maka demi kemaslahatan anak tersebut walaupun seorang ibu telah gugur hak asuhnya, seperti murtad, menikah lagi dengan orang
lain namun hak asuh tersebut tetap dapat dimiliki oleh ibunya. selalu ditetapkan kepada ayah
oleh hakim.
2 Kebutuhan jiwa Kebutuhan jiwa yaitu kebutuhan akan rasa aman, kasih sayang,
perlindungan. Dalam hal ini pada anak yang belum mummayiz, seorang ibu dianggap lebih mampu memberikan kebutuhan jiwa
tersebut sedangkan pada anak yang sudah mummayiz, telah mengetahui kebutuhan akan jiwanya, orang tuanya yang manakah
lebih mengetahuinya, siapakah yang lebih memperhatikannya,
Universitas Sumatera Utara
menyayanginya dan pada siapakah dia merasa nyaman, maka pernyataannya merupakan pertimbangan bagi hakim.
2. Kondisi orang tua ibu