perjuangan”.
108
2. Hak dan Kewajiban Orang tua menurut Kompilasi Hukum Islam
Mengenai hak dan kewajiban orang tua terhadap anaknya, menurut Kompilasi Hukum Islam KHI Pasal 105 a ada yang disebut Hadhanah
dan Wilayat Al-mal. Hadhanah dalam ilmu fiqh adalah istilah bagi pemeliharaan anak diwaktu kecil baik laki-laki maupun perempuan atau
yang belum sempurna akalnya serta belum baliq dan belum dapat berusaha sendiri. Kewajiban ini merupakan kewajiban orang tua baik dikala suami
isteri masih utuh ataupun bercerai. Masalah Hadhanah ini tidaklah semata- mata berlaku untuk kedua orang tua saja, akan tetapi kerabat pun dapat
ditugaskan melakukan hal tersebut apabila kedua orang tua anak itu tidak mampu, sedangkan Wilayat Al-mal yaitu memelihara kekayaan si anak
dan kepentingan-kepentingan si anak yang berhubungan dengan harta tersebut. Mengenai pemeliharaan kekayaan si anak harus dilakukan oleh si
bapak, kalau tidak ada diganti oleh kakek dari pihak bapak. Tetapi si bapak berkuasa untuk menunjuk orang lain untuk mengurus harta si anak
dalam sebuah wasiat. Dalam hal ini sebaiknya ibu dari anak itu yang ditunjuk. Apabila orang-orang tersebut tidak ada lagi, maka kekayaan si
anak harus diurus oleh Negara. Kekayaan Wilayat Al-mal ini berlangsung terus sampai anak itu dapat dikatakan Rasyid, yaitu telah mampu
mengurus sendiri kekayaannya dan biasanya anak dianggap Rasyid apabila
108
Ibid, hal.47
Universitas Sumatera Utara
sudah baliq yaitu berumur kurang lebih lima belas tahun.
109
Selain kewajiban dari orang tua tersebut di atas, dalam Pasal 106 Kompilasi Hukum Islam dikemukakan 1 Orang tua wajib merawat dan
mengembangkan harta anaknya yang belum dewasa atau dibawah pengampunan, dan tidak diperbolehkan memindahkan atau
menggadaikannya kecuali karena keperluan yang mendesak jika kepentingan dan kemaslahatan anak itu menghendaki atau suatu kenyataan
yang tidak dapat dihindarkan lagi, 2 Orang tua bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan karena kesalahan dari kewajiban tersebut pada
ayat satu di atas. Kompilasi Hukum Islam juga mengatur apabila terjadi
kemungkinan seorang bayi disusukan kepada perempuan yang bukan ibunya, sebagaimana yang dikemukakan dalam Pasal 104 yaitu 1 semua
biaya penyusuan dipertanggungjawabkan kepada ayahnya. Apabila ayahnya telah meninggal dunia, maka biaya penyusuan dibebankan
kepada orang yang berkewajiban memberi yaitu walinya, 2 Penyusuan dilakukan untuk paling lama dua tahun, dan dapat dilakukan penyapihan
dalam masa kurang dua tahun dengan persetujuan ayah dan ibunya. Pengaturan memberikan peluang kepada si ibu, karena meskipun si ibu
yang harus menyusui anaknya tetapi dapat diganti dengan disusukan oleh seorang ibu yang bukan ibunya sendiri. Ketentuan ini juga relevan dengan
hal yang tersebut dalam ayat 233 surat Al-Baqarah yang menjadi sumber
109
http:suksmasoul.blogspot.com200806kewajibanorangtuaterhadapanaknya diakses pada tanggal 27 juni 2008 Pukul 20.00WIB.
Universitas Sumatera Utara
dan pedoman dalam pemeliharaan anak.
B. Hak dan Kewajiban Orang tua menurut Peraturan Perundang- undangan di Indonesia
1. Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan