PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
42
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
j. Instrumen keuangan derivatif lanjutan j. Derivative
financial instruments
continued
Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai dicatat
dalam laporan
laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Jika instrumen
derivatif dirancang dan memenuhi syarat akuntansi lindung nilai, perubahan nilai wajar
yang berkaitan dengan lindung nilai diakui sebagai penyesuaian terhadap item yang
dilindung nilai dan diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian
tahun berjalan
atau disajikan
dalam ekuitas,
tergantung pada jenis transaksi dan efektivitas dari lindung nilai tersebut.
Changes in fair value of derivative instruments that do not meet the criteria for hedge
accounting are recorded in the consolidated statements of comprehensive income for the
year. If derivative instruments are designated and qualify for hedge accounting, changes in
fair value of hedging are recognized as adjustments to the item being hedged and
recognized in the consolidated statements of comprehensive income for the current year or
in the equity, depending on the type and the effectiveness of hedge transaction.
Pada tanggal 30 September 2013 dan 2012 Bank dan entitas anak tidak memiliki transaksi
derivatif. As of September 30, 2013 and 2012 the Bank
and subsidiaries do not have derivative transactions.
k. Kredit yang diberikan k. Loans
Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung
dan biaya
tambahan untuk
memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai. Loans are initially measured at fair value plus
transaction cost that are directly attributable and additional cost to obtain the financial
assets, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate
method, net of allowance for impairment losses.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables. Restrukturisasi
kredit meliputi
adanya perpanjangan jangka waktu pembayaran dan
ketentuan kredit yang baru. Saat persyaratan kredit telah dinegosiasi ulang atau dimodifikasi
kredit restrukturisasi, penurunan nilai yang ada diukur dengan menggunakan suku bunga
efektif
awal yang
digunakan sebelum
persyaratan diubah
dan tidak
lagi diperhitungkan sebagai kredit menunggak.
Loan restructuring may involve extending the payment arrangements and the agreement of
new loans conditions. When the loan terms have
been renegotiated
or modified
restructured loans, any impairment is measured using the original effective interest
rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered
past due.
Manajemen secara berkelanjutan mereviu kredit
yang dinegosiasi
ulang untuk
meyakinkan terpenuhinya seluruh kriteria dan pembayaran di masa depan. Kredit terus
menjadi subjek penilaian penurunan nilai individual atau kolektif, dihitung dengan
menggunakan suku bunga efektif awal. Management
continuously reviews
renegotiated loans to ensure that all criteria are met and the future payments are likely to
occur. The loans continue to be subject to an individual
or collective
impairment assessment, calculated using the loan original
effective interest rate.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
43
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
k. Kredit yang diberikan lanjutan k. Loans continued
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai
pengembalian kredit atau hubungan antara Bank dan entitas anak dengan debitur telah
berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit cadangan
kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan pada
tahun
berjalan dikreditkan
dengan menyesuaikan
akun cadangan
kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas
kredit yang
diberikan yang
telah dihapusbukukan
pada tahun-tahun
sebelumnya dicatat
sebagai pendapatan
operasional lainnya. Penerimaan pembayaran pembiayaanpiutang
syariah yang
telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan
cadangan kerugian selama tahun berjalan. Loans are written off when there is no realistic
prospect of collection or when the Bank‟s and subs
idiaries‟ relationship with the borrowers has ceased. When loans are deemed
uncollectible, they are written off against the related allowance for impairment losses. The
recoveries of written-off loans in the current year are credited by adjusting the allowance
for impairment losses account. Recoveries of written-off loans from previous years are
recorded as other operating income. Recovery of Sharia FinancingReceivables previously
written off is recorded as an addition to the allowance for impairment losses in the current
year.
l. Pembiayaan syariah
l. Sharia financing
Pembiayaan syariah terdiri dari piutang murabahah,
pembiayaan mudharabah,
pembiayaan musyarakah, ijarah, istishna dan qardh.
Sharia financing consists of murabahah receivables,
mudharabah financing,
musyarakah financing, ijarah, istishna and qardh.
Pembiayaan mudharabah dan musyarakah disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian sebesar nilai wajar dan jika nilai wajar lebih besar daripada nilai buku, maka
selisih tersebut diakui sebagai keuntungan yang
ditangguhkan dan
diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama
masa akad atau diakui sebagai kerugian pada saat terjadinya apabila nilai wajar lebih kecil
daripada nilai tercatat. Mudharabah and musyarakah financing are
stated in the consolidated statements of financial position at fair value and if the fair
value is higher than the book value, the margin is recorded as deferred income and
amortized using straight-line method over the period of financing or recorded as a loss in the
same period if the fair value is less than the book value.
Piutang murabahah disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai
bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi pendapatan murabahah
ditangguhkan
dan cadangan
kerugian penurunan nilai piutang.
Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait, misalnya
beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya.
Murabahah receivables are stated in the consolidated statements of financial position
at net realizable value, which is the receivable balance less deferred murabahah income and
allowance for impairment losses.
Ijarah income is presented net of related expenses such as depreciation, maintenance
and repairs, and so forth. Piutang istishna disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian sebesar tagihan istishna kepada pembeli dikurangi cadangan
kerugian. Istishna receivables are presented in the
consolidated statements of financial position at the istishna billing to the buyer less an
allowance for losses.
Piutang qardh diakui sebesar jumlah dana dipinjamkan pada saat terjadinya. Kelebihan
penerimaan dari pinjaman qardh diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya.
A qardh receivable is recognized in the amount of financing granted at the transaction
date. Any excess amount paid by the borrower in repaying a qardh receivable is recognized
as revenue upon receipt.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
44
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
m. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai atas aset keuangan
m. Identification and
measurement of
impairment for financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian,
Bank dan
entitas anak
mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan
mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan
telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak
pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara
handal. At each consolidated statements of financial
position date the Bank and subsidiaries assess whether there is objective evidence
that financial assets not carried at fair value through profit and loss are impaired. Financial
assets are impaired when objective evidence demonstrates that loss event has occurred
after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future
cash flow on the asset that can be estimated reliably.
Kriteria yang digunakan oleh Bank dan entitas anak untuk menentukan bukti obyektif dari
penurunan nilai adalah sebagai berikut: The criteria used by the Bank and subsidiaries
to determine objective evidence from the impairment are as follows:
a. kesulitan keuangan
signifikan yang
dialami penerbit atau pihak peminjam; a. significant financial difficulties by the
issuer or debtor; b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
b. breach of contract, like defaults or deferred principal or interest payments;
c. pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan
kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam,
memberikan keringanan
konsesi pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam
tidak mengalami kesulitan tersebut; c. the creditor, with economic or legal
reason relating to the financial difficulties of the debtor, provided relief concession
to the debtor that the creditor would not otherwise consider;
d. terdapat kemungkinan
bahwa pihak
peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan
lainnya; d. there is a possibility that the debtor will
enter into bankruptcy or other financial reorganization;
e. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
e. the loss of an active market on financial assets as the result of financial difficulties;
or f.
data yang
dapat diobservasi
mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa
datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud,
meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan
secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk:
f. observable data has indicated that there
is measured decrease in the estimated future cash flow estimation of financial
assets since initial measurement of the assets, although the impairment cannot
be identified to individual financial assets in the portfolio, including:
- memburuknya status pembayaran
pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan
- kondisi ekonomi nasional atau lokal
yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
- deterioration of the payment status of
the debtor in the portfolio; and -
national or local economic condition is related to the default on assets in the
portfolio.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
45
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
m. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai atas aset keuangan lanjutan
m. Identification and
measurement of
impairment for financial assets continued
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh
manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut
bervariasi antara 3 tiga dan 12 dua belas bulan, dan untuk kasus tertentu diperlukan
periode yang lebih lama. The estimated of period between the
occurrence of events and identification of loss are determined by management for every
identified portfolio. Generally, that period varies between 3 three and 12 twelve
months, and for specific cases, it may need longer period.
Bank dan
entitas anak
pertama kali
menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual. Jika Bank dan entitas anak menentukan tidak terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual,
terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank dan entitas anak
memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara
kolektif. The Bank and subsidiaries first assess
whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for financial assets that are not individually
significant. If the Bank and subsidiaries determine that no objective evidence of
impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, they
include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and
collectively assesses them for impairment.
Bank dan entitas anak menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara
individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
The Bank and subsidiaries determine that loans should be evaluated for impairment
individually if one of the following criteria is met:
1. Kredit yang secara individual memiliki
nilai signifikan dan memiliki bukti objektif penurunan nilai;
1. Loans which individually have significant value
and objective
evidence of
impairment; 2.
Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.
2. Restructured loans which individually have significant value.
Berdasarkan kriteria di atas, Bank dan entitas anak melakukan penilaian secara individual
untuk: a Pinjaman dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet; atau b
Pinjaman yang direstrukturisasi. Based on the above criteria, the Bank and
subsidiaries perform individual assessment for: a Loans with collectibility classification as
substandard, doubtful, and loss; or b Restructured loans.
Bank dan entitas anak menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara
kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria dibawah ini:
The Bank and subsidiaries determine loans to be evaluated for impairment through collective
evaluation if one of the following criteria is met:
1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti
objektif penurunan nilai; 1. Loans which individually have significant
value but there is no objective evidence of impairment;
2. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan;
2. Loans which
individually have
insignificant value; 3. Kredit yang direstrukturisasi yang secara
individual memiliki nilai tidak signifikan. 3. Restructured loans which individually
have insignificant value. 4. Kredit yang memiliki indikasi penurunan
nilai namun tidak dibentuk penyisihan karena setelah dilakukan penilaian, nilai
tercatat kredit lebih rendah dari nilai kini arus kas di masa yang akan datang.
4. Loans with indicators of impairment but no
allowance was
provided after
asessment because the carrying amount of the loan is lower than the present value
of future cash flow.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
46
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
m. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai atas aset keuangan lanjutan
m. Identification and
measurement of
impairment for financial assets continued
Berdasarkan kriteria di atas, penilaian secara kolektif dilakukan untuk: a Pinjaman dalam
segmen pasar korporasi dan usaha menengah dengan
kolektibilitas lancar
dan dalam
perhatian khusus
serta tidak
pernah direstrukturisasi; atau b Pinjaman dengan
segmen pasar usaha kecil dan konsumen. Based on the above criteria, collective
assessment is performed for: a Corporate and
middle loans
with collectibility
classification as current and special mention, and have never been restructured; or b
Retail and consumer loans.
Sebelum 1 Januari 2012 Prior to January 1, 2012
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menerapkan Surat Edaran Bank
Indonesia No. 1133DPNP SE-BI tanggal 8 Desember 2009, “Perubahan atas Surat
Edaran No. 114DPNP tanggal 27 Januari 2009
tentang Pelaksanaan
Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia “PAPI””.
Surat Edaran Bank Indonesia tersebut memuat penyesuaian
atas PAPI
2008 tentang
ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit secara kolektif bagi bank yang
memenuhi syarat. In assessing collective impairment, the Bank
applies Bank Indonesia Circular Letter No. 1133DPNP SE-BI dated December 8,
2009, “The Amendment to the Bank Indonesia Circular
Letter No.
114DPNP dated
January 27, 2009 on the Implementation of Accounting and Reporting Guidelines for the
Indonesian Banking Industry”. The Bank Indonesia
Circular Letter
contains the
amendment to PAPI 2008 regarding the transitional
provision on
estimation of
collective impairment of loans for eligible banks.
Sesuai dengan lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 1133DPNP SE-BI tanggal
8 Desember
2009, Bank
menentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit
secara kolektif
dengan mengacu
pada pembentukan
penyisihan umum
dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum. Sesuai dengan SE-BI
tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan
paling
lambat sampai
dengan 31 Desember 2012.
In accordance with the appendix to the Bank Indonesia Circular Letter No. 1133DPNP
SE-BI dated December 8, 2009, the Bank determines the allowance for collective
impairment losses of loans by referring to general allowance and specific allowance in
accordance with Bank Indonesia regulations regarding the assessment of commercial
banks‟ asset quality. In accordance with the aforementioned SE-BI, the transition rule for
collective impairment calculation on loans can be applied until December 30, 2013.
Penyisihan kolektif
untuk kredit
yang dikelompokkan
sebagai dalam
perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet
dihitung setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia.
Perhitungan cadangan
kerugian penurunan nilai berdasarkan nilai tercatat biaya perolehan amortisasi.
Collective allowance for loans classified as special mention, substandard, doubtful and
loss is calculated after deducting the value of allowable collateral in accordance with Bank
Indonesia regulations. The calculation of allowance for impairment losses is based on
carrying amount amortized cost.
Bank dan entitas anak dalam melakukan perhitungan cadangan kerugian penurunan
nilai tidak memperhitungkan seluruh agunan yang ada antara lain karena jangka waktu
penilaian agunan
yang dilakukan
telah melampaui jangka waktu seperti yang telah
ditentukan oleh Peraturan Bank Indonesia yang terkait.
In computing the allowance for impairment losses, the Bank and subsidiaries do not
consider all the existing collaterals because, among other reasons, the appraisal date of
such assets has already exceeded the period prescribed by the relevant Bank Indonesia
regulation.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
47
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
m. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai atas aset keuangan lanjutan
m. Identification and
measurement of
impairment for financial assets continued Sejak 1 Januari 2012
Starting January 1, 2012
Bank menggunakan metode roll rate analisis yang merupakan suatu metode analisis
statistik, untuk menilai cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan
secara kolektif. Dengan metode ini, Bank menggunakan data historis 3 tiga tahun
dalam menghitung Probability of Default PD dan Loss Given Default LGD.
The Bank uses the roll rate analysis method, which is a statistical model analysis method to
collectively assess allowance for impairment losses on loans. Under this method, the Bank
uses 3 three years of historical data to compute for the Probability of Default PD and
Loss Given Default LGD.
Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila
memenuhi salah satu kondisi berikut: Bank uses the fair value of collateral as the
basis for the future cash flow if one of the following conditions is met:
1. Kredit bersifat collateral dependent, yaitu
jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan;
1. Loans are collateral dependent, i.e, if the
source of loans repayment is only from collateral;
2. Pengambilalihan agunan kemungkinan
besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan.
2. Foreclosure of collateral is most likely to
occur and supported by legally binding collateral agreement.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang
dicatat pada
biaya perolehan
diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini
estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif
awal dari aset keuangan tersebut.
Jika kredit yang diberikan atau surat-surat berharga
dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang
digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif
terkini. Impairment losses on financial assets carried
at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the
financial assets and present value of estimated future cash flows discounted at the
financial assets original effective interest rate. If loans or held-to-maturity marketable
securities have variable interest rate, the discount rate used to measure loss on
impairment is the current effective interest rate.
Sebagai panduan
praktis, Bank
dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai
wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar
yang dapat
diobservasi, dimana
perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan
agunan collateralised
financial asset
mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-
biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut
berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian penurunan nilai yang terjadi diakui dalam laba
rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dicatat pada akun cadangan
kerugian penurunan nilai sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi. As a practical guidance, the Bank can
measure the impairment based on the instrument‟s fair value by using observable
market price, where the calculation of present value of estimated future cash flows on
collateralised financial assets reflects the generated cash flow from the foreclosure of
collateral net of costs to acquire and sell the collateral, regardless whether such acquisition
occurs or not. Impairment losses are recognized under profit or loss in the
consolidated statements of comprehensive income and reflected in the allowance for
impairment losses account as a deduction from financial assets carried at amortized cost.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
48
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
m. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai atas aset keuangan lanjutan
m. Identification and
measurement of
impairment for financial assets continued
Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas
dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam
pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang,
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui
harus dipulihkan
dan pemulihan
tersebut diakui dalam laba rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Interest income on the impaired financial assets continues to be recognized using the
rate of interest used to discount the future cash flow for the purpose of measuring the
impairment loss. When subsequent event causes the amount of impairment loss to
decrease, the impairment loss is reversed through profit or loss in the consolidated
statements of comprehensive income.
Kerugian penurunan nilai atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui
dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke
dalam
laporan laba
rugi komprehensif
konsolidasian. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian merupakan selisih antara biaya perolehan,
setelah dikurangi dengan nilai pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini,
dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perubahan cadangan penurunan nilai yang
diatribusikan ke dalam nilai waktu tercermin sebagai bagian dari pendapatan bunga.
Impairment losses
on available-for-sale
marketable securities are recognized by transferring the cumulative loss that has been
recognized directly
in equity
to the
consolidated statements of comprehensive income. The cumulative loss that has been
removed from equity and recognized in the consolidated statements of comprehensive
income is the difference between the acquisition
cost, net
of any
principal repayment and amortization, and the current
fair value, less any impairment loss previously recognized in the consolidated statements of
comprehensive income.
Changes in
impairment provision attributable to time value are reflected as a component of interest
income. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar surat-
surat berharga yang diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk
dijual yang
mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif
dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai
pada
laporan laba
rugi komprehensif
konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan
tersebut diakui pada tahun terjadinya. If in a subsequent period, the fair value of an
impaired available-for-sale
marketable securities increases and the increase can be
objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the
consolidated statements of comprehensive income, the impairment loss is reversed, with
the amount of reversal recognized in the year it occured.
Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi atas investasi instrumen ekuitas yang
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual tidak dibalik melalui laba rugi.
Impairment losses recognized in profit or loss for an investment in an equity instrument
classified as available-for-sale shall not be reversed through profit or loss.
Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau surat-surat berharga yang dimiliki hingga
jatuh tempo
dinegosiasi ulang
atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit
mengalami kesulitan
keuangan, maka
penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif
awal yang
digunakan sebelum
persyaratan diubah. If the term on loans receivable or held-to-
maturity marketable
securities are
renegotiated or modified since the debtor or issuer has financial difficulties, the impairment
is measured with the original effective interest rate used before the modification of terms.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
49
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
m. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai atas aset keuangan lanjutan
m. Identification and
measurement of
impairment for financial assets continued
Jika pada suatu periode sebelumnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan
pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai diakui seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit, maka
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan
akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi
komprehensif
konsolidasian pada
tahun berjalan.
If in the next period, the amount of allowance for impairment losses is decreased and the
decreased can be objectively related to an event that occurred after the recognition of the
impairment losses i.e. upgrade of debtor‟s or
issuer‟s collectibility credit rating, the impairment losses that was previously
recognized has to be reversed, by adjusting the allowance account. The reversal amount
of financial assets is recognized in the current year
consolidated statements
of comprehensive income.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan, pada tahun berjalan
dikreditkan dengan
menyesuaikan akun
cadangan kerugian
penurunan nilai.
Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun-tahun
sebelumnya dicatat
sebagai pendapatan
operasional lainnya. The recoveries of written-off financial assets in
the current year are credited by adjusting the allowance for impairment losses accounts.
Recoveries of written-off loans from previous years are recorded as other operating income.
Untuk aset keuangan entitas anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah,
Bank menerapkan PBI No.821PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 sebagaimana telah
diubah dengan PBI No 99PBI2007 tanggal 18 Juni 2007 dan PBI No. 1024PBI2008
tanggal 16 Oktober 2008 serta PBI No. 1313PBI2011 tanggal 24 Maret 2011 dalam
menentukan kerugian penurunan nilai. For the financial assets of the subsidiary that
is engage in sharia banking, Bank applies PBI No .821PBI2006 dated October 5, 2006, as
amended by PBI No. 99PBI2007 dated June 18, 2007 and PBI No. 1024PBI2008
dated
October 16,
2008 and
No. 1313PBI2011 dated March 24, 2011 for determination of impairment losses.
Penyisihan minimum yang harus dibentuk sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
tersebut adalah sebagai berikut: The minimum allowance to be established in
accordance with Bank Indonesia Regulation is as follows:
Persentase cadangan kerugian penurunan nilai
Percentage of allowance for Klasifikasi
impairment losses Classification
Lancar Minimum 1
Current Dalam perhatian khusus
Minimum 5 Special mention
Kurang lancar Minimum 15
Substandard Diragukan
Minimum 50 Doubtful
Macet 100
Loss
di luar Sertifikat Bank Indonesia SBI, penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah dan instrumen
hutang lainnya yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia dan aset produktif yang dijamin dengan agunan
tunai. excluding Certificates of Bank Indonesia SBI placements
with Bank Indonesia, Government Bonds and other debt instruments issued by the Government of Republic of
Indonesia and earning assets secured by cash collateral.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
50
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
m. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai atas aset keuangan lanjutan
m. Identification and
measurement of
impairment for financial assets continued
Persentase cadangan kerugian penurunan nilai aset diatas diterapkan kepada aset keuangan
Bank yang dilakukan penurunan nilai secara kolektif setelah dikurangi nilai agunan sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia yang terkait. T The above percentages are applied to the
Bank ‟s financial assets subject to collective
impairment after deducting collateral value, in accordance with the regulation of Bank
Indonesia. Bank dan entitas anak dalam melakukan
perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai tidak memperhitungkan seluruh agunan
yang ada antara lain karena jangka waktu penilaian
agunan yang
dilakukan telah
melampaui jangka waktu seperti yang telah ditentukan oleh peraturan Bank Indonesia
yang terkait. In computing the allowance for impairment
losses, the Bank and subsidiaries do not consider all the existing collateral because,
among other reasons, the appraisal date of such assets had already exceeded the period
prescribe by the relevant Bank Indonesia regulation.
Pedoman pembentukan
penyisihan aset
produktif dan penentuan kualitas aset produktif PT Bank Jabar Banten Syariah mengacu
kepada PBI No. 821PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 yang mana dalam pasal-pasal
tertentunya
telah diubah
dengan PBI
No. 99PBI2007 tanggal 18 Juni 2007, PBI No. 1024PBI2008 tanggal 16 Oktober 2008
dan PBI
No. 1313PBI2011
tanggal 24 Maret 2011 tentang
“Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum Yang Melaksanakan
Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah ”.
The guidelines on the calculation of allowance on earning assets and determination of
earning assets quality of PT Bank Jabar Banten Syariah are based on PBI No.
821PBI2006 dated October 5, 2006 whereby those articles have been changed with PBI
No. 99PBI2007 dated June 18, 2007, PBI No. 1024PBI2008 dated October 16, 2008
and
PBI No.
1313PBI2011 dated
March 24, 2011 concerning “Asset Quality
Rating for Commercial Banks conducting Business
Activities based
on Sharia
Principles”.
n. Tagihan dan liabilitas akseptasi n. Acceptances receivable and payable
Tagihan dan liabilitas akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi. Tagihan
akseptasi disajikan
setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai. Acceptance receivables and payable are
stated at amortized cost. Acceptances receivable are stated net of allowance for
impairment losses. Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan lainnya. Acceptance receivables are classified as loans
and receivables. Acceptances payable are classified as other financial liabilities.
o. Penyertaan saham o. Investments in shares
Penyertaan saham merupakan penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan
non-publik yang bergerak di bidang jasa keuangan yang tidak melalui pasar modal
untuk tujuan jangka panjang. Investments in shares represent investments
in non-publicly listed companies engaged in the financial services industry held for long-
term purposes.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
51
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
o. Penyertaan saham lanjutan o. Investments in shares continued
Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas di mana Bank mempunyai pengaruh signifikan,
namun tidak memiliki kendali atas entitas- entitas tersebut. Dalam hal ini, Bank umumnya
mempunyai persentase kepemilikan 20 sampai dengan 50 hak suara. Penyertaan
saham pada perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pada awalnya
dicatat
sebesar harga
perolehan dan
disesuaikan dengan bagian Bank atas laba atau rugi neto perusahaan asosiasi sesuai
dengan jumlah persentase kepemilikan dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak
tanggal akuisisi. Associates are all entities over which the Bank
has significant influence, but does not have control. Generally, the Bank‟s shareholding is
between 20 and 50 of the voting rights. Investments in shares in associates are
accounted for under the equity method and are initially recognized at cost and adjusted for
the
Bank‟s share in net profit or loss of the associated companies less dividends received
after the acquisition date.
Untuk penyertaan saham dengan persentase kepemilikan di bawah 20 dicatat dengan
metode biaya. Dengan metode ini, penyertaan saham dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi
dengan cadangan
kerugian penurunan nilai, dan tidak memiliki pengaruh
yang signifikan. Pendapatan dividen diakui pada saat keputusan pembagian dividen
diumumkan. Investments in shares with an ownership
interest below 20 are recorded based on the cost method. Under this method, investments
in shares are carried at cost less allowance for impairment losses, and has no significant
influence. Dividend income is recognized when the decision to distribute the dividend is
declared.
Penyisihan kerugian penurunan nilai atas penyertaan
saham dibentuk
apabila berdasarkan pendapat manajemen terdapat
penurunan nilai secara permanen atas nilai penyertaan.
A provision for impairment losses on investments in shares is made when in the
opinion of the management, there is a permanent decline in the value of the
investment.
p. Aset tetap p. Fixed assets
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Bank dan entitas anak menerapkan PSAK No.16 Revisi 2011,
“Aset Tetap” dan ISAK No.25, “Hak atas Tanah”.
Starting January 1, 2012, the Bank and subsidiaries adopted SFAS No.16 Revised
2011, “Fixed Assets” and ISAK No. 25, “Land Rights”.
Penerapan PSAK No.16 Revisi 2011 dan ISAK No.25 tidak memberikan dampak yang
besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan
dalam laporan
keuangan konsolidasian.
The adoption of SFAS No.16 Revised 2011 and ISAK No. 25 have no significant impact
on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
52
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
p. Aset tetap lanjutan p. Fixed assets continued
ISAK No.25
menetapkan bahwa
biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk
Hak Guna Usaha “HGU”, Hak Guna Bangunan “HGB” dan Hak Pakai “HP”
ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah
pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara
biaya pengurusan
atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas
tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai beban ditangguhkan pada laporan
posisi keuangan
konsolidasian dan
diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur
ekonomik tanah. ISAK No.25 prescribes that the legal cost of
land rights in the form of Business Usage Rights “Hak Guna Usaha” or “HGU”, Building
Usage Right “Hak Guna Bangunan” or “HGB” dan Usage Rights “Hak Pakai” or “HP” when
the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed
Assets” account and not amortized. Meanwhile the extention or the legal renewal costs of land
rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as deferred charges in
the consolidated statements of financial position
and were
amortized over
the shorter of the rights‟ legal life and land‟s economic life.
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga
perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai
dengan maksud manajemen. All fixed assets are initially recognized at cost,
which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset
to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner
intended by management.
Setelah pengakuan
awal, aset
tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent
accumulated depreciation and impairment losses.
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud
penggunaannya dan
dihitung dengan
menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk penyusutan atas bangunan yang
dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap yang bersangkutan, sebagai berikut:
Depreciation of an asset starts when it is available for use and is computed using
a double-declining balance method, except for the depreciation of buildings which are
computed using the straight-line method, based on the estimated useful lives of
the assets, as follows:
TahunYears
Bangunan 20
Buildings Kendaraan
4 - 8 Vehicles
Perlengkapan 4 - 8
Office equipment Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan
dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan
yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or
changes in circumstances indicate that the carrying values may not be fully
recoverable.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
53
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
p. Aset tetap lanjutan p. Fixed assets continued
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat
dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat
ekonomik masa
depan yang
diekspektasikan dari penggunaan maupun pelepasannya. Keuntungan atau kerugian
yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkan ke dalam laba rugi untuk
tahun
penghentian pengakuan
tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from
the derecognition of the asset is directly included in the profit or loss when the item is
derecognized.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun dan
disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan. The asset residual values, useful lives and
depreciation method are reviewed at each year end and adjusted prospectively if
necessary.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land are stated at cost and not depreciated. Jika biaya perolehan tanah termasuk biaya
pembongkaran, pemindahan, dan restorasi lokasi serta manfaat yang diperoleh dari
pembongkaran, pemindahan dan pemugaran tersebut
terbatas, maka
biaya tersebut
disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya. Dalam beberapa kasus, tanah
itu sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam hal ini disusutkan dengan cara
yang mencerminkan manfaat yang diperoleh dari tanah tersebut.
If the cost of land includes the costs of site dismantlement, removal and restoration, and
the benefits from the site dismantlement, removal and restoration is limited, that portion
of the land asset is depreciated over the period of benefits obtained by incurring those costs.
In some cases, the land itself may have a limited useful life, in which case it is
depreciated in a manner that reflects the benefits to be derived from it.
Aset dalam penyelesaian Construction in progress
Akumulasi biaya
konstruksi aset
tetap dikapitalisasi
sebagai aset
dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke
akun aset tetap pada saat proses konstruksi selesai dan aset tetap siap untuk digunakan.
Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.
The accumulated costs of the construction of fixed assets are capitalized as assets under
construction. These costs are reclassified to the appropriate fixed asset account when the
construction is completed and the asset is ready to use. Depreciation is charged from
this date.
q. Penurunan nilai aset non-keuangan dan komitmen dan kontinjensi
q. Impairment of non-financial assets and commitments and contingencies
Sesuai dengan Surat Bank Indonesia BI No.
13658DPNPDPnP SE-BI
tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi
untuk membentuk
cadangan kerugian
penurunan nilai atas aset non produktif dan transaksi rekening administratif komitmen dan
kontinjensi, namun
Bank tetap
harus menghitung cadangan kerugian penurunan
nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.
In accordance with Bank Indonesia Letter No.
13658DPNPDPnP SE-BI
dated December 23, 2011, the Bank is not required
to provide an allowance for impairment losses on non-productive assets and administrative
account transactions
commitments and
contingencies, but the Bank should still calculate the allowance for impairment losses
in accordance with the applicable accounting standards.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
54
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
q. Penurunan nilai aset non-keuangan dan komitmen dan kontinjensi lanjutan
q. Impairment of non-financial assets and commitments
and contingencies
continued
Sebelum SE-BI tersebut dikeluarkan, Bank dan entitas anak menentukan cadangan
kerugian penurunan nilai aset non produktif dan rekening administratif yang memiliki risiko
kredit berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 72PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 dan
sesuai
dengan Surat
Bank Indonesia
No. 12516DPNPIDPnP
tanggal
21 September 2010.
Prior to the issuance of such SE-BI, the Bank and subsidiaries assess the allowance for
impairment losses on non-productive assets and administrative account transaction with
credit
risk based
on Bank
Indonesia Regulation No. 72PBI2005 dated January
20, 2005 and in accordance with Letter from Bank Indonesia No. 12516DPNPIDPnP
dated September 21, 2010.
Efektif sejak berlakunya Surat BI tahun 2011 diatas,
perubahan metode
penentuan cadangan kerugian penurunan nilai diatas
merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang
seharusnya diterapkan
secara retrospektif dengan melakukan penyajian
kembali laba rugi komprehensif konsolidasian tahun-tahun sebelumnya. Namun karena
dampak dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laba rugi
tahun-tahun sebelumnya, maka tidak dilakukan penyajian kembali dan dampak perubahan
tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011.
Since the validation of the 2011 BI‟s letter
above, changes on the determination of allowance for impairment losses represent
changes in accounting policy which should generally be applied retrospectively requiring
restatements of prior years‟ consolidated statements
of comprehensive
income. However, as the impact of the change in
respect of prior years‟ results is not material, no restatements were made and the impact of
the change is recognized to the consolidated statements of comprehensive income in 2011.
Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai mengacu kepada PSAK 57 Revisi 2009
“Provisi, Liabilitas Kontinjensi, Dan Aset Kontinjensi” dan PSAK 48 Revisi 2009
“Penurunan Nilai Aset” The calculation for allowance for impairment
losses is conducted according to SFAS No. 57 Revised 2009 “Provision, Contingent
Liabilities and Contingent Assets” and SFAS No. 48 Revised 2009 “Impairment of Assets”
r. Beban dibayar dimuka
r. Prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa
manfaatnya. Prepaid expenses are amortized and charged
to the operations over the period benefited.
s. Aset lain-lain s. Other assets
Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga, biaya dibayar dimuka, kliring dalam penyelesaian,
uang muka dan lain-lain. Other assets include interests receivable,
prepaid expenses, clearing in progress, advances and others.
Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat setelah dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai. Other assets are stated at the carrying
amounts less allowance for impairment losses.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank dan entitas anak melakukan penelaahan
terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali atas aset non-keuangan untuk menentukan
apakah terdapat indikasi penurunan nilai sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2.q.
At the statement of financial position date, the Bank
and subsidiaries
evaluate the
recoverable amount of its non-financial assets to determine whether there is any indication of
impairment as discussed in Note 2.q.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
55
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
t. Liabilitas segera
t. Obligations due immediately
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas
atau diterimanya
perintah pemindahbukuan, baik dari nasabah maupun
dari bank lain. Obligations due immediately are recorded at
the time the obligations occur or upon receipt of transfer orders from customers or other
banks.
Liabilitas segera dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
Obligations due immediately are stated at amortized cost.
u. Simpanan nasabah, Simpanan nasabah syariah dan Dana syirkah temporer
u. Deposits from customers, Sharia deposits from customers and Temporary syirkah
fund Giro merupakan simpanan nasabah yang
dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
melalui cek,
atau dengan
cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau
sarana perintah pembayaran lainnya. Current accounts represent customers‟ funds
which can be used as payment instruments, and which can be withdrawn by the depositors
at any time through check writing, or transfers between accounts using bilyet giro and other
orders of payment or transfer.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati. Savings account repres
ent customers‟ funds, which can only be withdrawn by the depositors
under agreed conditions. Deposito berjangka merupakan simpanan
nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan
perjanjian dengan penyimpan. Time
deposits represent customers‟ funds, which can only be withdrawn by the depositors
at specific maturities according to the deposit agreements.
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dan diukur pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif kecuali simpanan dan dana
syirkah temporer yang dinyatakan sebesar liabilitas Bank dan entitas anak kepada
nasabah.
Biaya tambahan
yang dapat
diatribusikan secara
langsung dengan
perolehan simpanan nasabah dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima.
Deposits from customers are classified as financial liabilities and measured at amortized
cost using the effective interest rate except for deposits and temporary syirkah fund that are
stated as the Bank‟s and subsidiaries‟ liabilities to the customers. Incremental costs
that can be attributed directly to the acquisition of deposits from customers are deducted from
total deposits received.
Giro wadiah merupakan giro wadiah yad- adhamanah yakni titipan dana dalam bentuk
giro dan tabungan pihak lain dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus.
Wadiah which is a wadiah yad-adhamanah savings and demand deposits on which the
customer may receive bonus income.
Dana syirkah temporer dalam bentuk tabungan mudharabah yang merupakan simpanan dana
pihak lain yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan unit
Syariah atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui
sebelumnya. Temporary syirkah funds in the form of
mudharabah savings
which entitle
the customer to receive a share of the Sharia
unit‟s income in return for the use of the funds in accordance with the pre-defined terms
nisbah.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
56
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
u. Simpanan nasabah, Simpanan nasabah syariah
dan Dana
syirkah temporer
lanjutan u. Deposits from customers, Sharia deposits
from customers and Temporary syirkah fund continued
Dana syirkah
temporer tidak
dapat digolongkan sebagai kewajiban. Hal ini karena
BJBS tidak
berkewajiban untuk
mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana, kecuali akibat kelalaian manajemen atau
wanprestasi ketika mengalami kerugian. Di sisi lain dana syirkah temporer tidak dapat
digolongkan
sebagai ekuitas
karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik
dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak
voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non-investasi
current and other non-investment accounts. Temporary syirkah funds cannot be classified
as liability. This was due to the BJBS does not have any liability to return the initial fund to the
owners, except for losses due to the management negligence or default of loss is
incurred. On the other hand, temporary syirkah fund cannot be classified as equity, because of
the maturity period and the depositors do not
have the same rights as the shareholders‟ such as voting rights and the rights of realized
gain from current assets and other non- investment accounts.
Pemilik dana syirkah temporer mendapatkan imbalan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang
ditetapkan. The owner of temporary syirkah funds receives
a return from the profit sharing based on a predetermined ratio.
v. Simpanan dari bank lain v. Deposits from other banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain dalam bentuk giro,
tabungan, interbank call money dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to other banks, in the form of current
accounts, savings, interbank call money and time deposits.
Di dalam simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah.
Deposits from other banks include sharia deposits in the form of wadiah current
accounts. Simpanan dari bank lain diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan
suku bunga efektif kecuali simpanan syariah yang dinyatakan sebesar nilai liabilitas Bank
kepada nasabah. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan
secara langsung
dengan perolehan
simpanan dari
bank lain
dikurangkan dari total simpanan yang diterima. Deposits from other banks are classified as
financial liabilities and measured at amortized cost using the effective interest rate except for
sharia deposits which are stated at the Bank‟s liability amount to the customer. Incremental
costs that can be attributed directly to the acquisition of deposits from other banks are
deducted from the total deposits received.
Simpanan dari bank lain dinyatakan sesuai jumlah liabilitas terhadap nasabah.
Deposits from other banks are stated at Bank‟s liability to the customer.
w. Efek-efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali
w. Marketable securities
sold under
repurchase agreements
Efek-efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali disajikan sebagai kewajiban dalam
laporan posisi keuangan sebesar jumlah pembelian kembali, dikurangi dengan bunga
dibayar di muka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli
kembali diperlakukan sebagai biaya dibayar di muka dan diakui sebagai beban selama jangka
waktu sejak efek-efek tersebut dijual hingga dibeli kembali menggunakan metode suku
bunga efektif. Securities
sold under
agreements to
repurchase are presented as liabilities in the statement of financial position, at the
repurchase price, net of unamortized prepaid interest. The difference between the selling
price and the repurchase price is treated as prepaid expenses and recognized as expense
over the period starting from when those securities are sold until they are repurchased
using the effective interest method.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
57
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
x. Efek hutang yang diterbitkan x. Debt securities issued
Efek hutang yang diterbitkan merupakan obligasi yang diterbitkan oleh Bank yang
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang
diukur dengan
biaya perolehan
diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan
secara langsung
dengan penerbitan obligasi dikurangkan dari total
obligasi yang diterbitkan. Debt securities issued are bonds issued by
the Bank which are classified as financial liabilities and measured at amortized cost.
Incremental costs that can be attributed directly to the bonds issuance are deducted
from the total amount of bonds issued.
Setelah pengukuran awal, efek hutang yang diterbitkan selanjutnya dinyatakan sebesar
biaya perolehan
diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal dan biaya-
biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
After the initial measurement, debt securities issued
are subsequently
measured at
amortised cost using the effective interest rate method. Amortised cost is calculated by taking
into account any discount or premium on initial recognition and costs that are an integral part
of the effective interest rate.
y. Pendapatan dan beban bunga y. Interest income and expense
Konvensional Conventional
Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga
yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa
datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan atau, jika
lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih
dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Interest income and expenses are recognized
in the
consolidated statements
of comprehensive income using the effective
interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated
future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or,
where appropriate, a shorter period to the carrying amount of the financial asset or
financial liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank dan entitas anak mengestimasi arus kas
di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh
persyaratan kontraktual
dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak
mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh
komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh
para pihak
dalam kontrak
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
When calculating the effective interest rate, the Bank and subsidiaries estimate future
cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit
losses. This calculation covers all commission, provision, and other forms accepted by the
parties in the contract which are an integral part of effective interest rate, transaction
costs, and all other premiums and discounts.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012
And for the period ended September 30, 2013 and 2012
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
58
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued