IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UN-AUDITED September 30, 2013 and December 31, 2012 And for the period ended September 30, 2013 and 2012 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 69

3. PENILAIAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES continued Pertimbangan lanjutan Judgments continued Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial liabilities Bank dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 Revisi 2011 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti diungkapkan pada Catatan 2. The Bank and subsidiaries determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 Revised 2011. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies disclosed in Note 2. Nilai wajar atas instrumen keuangan Fair value of financial instruments Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian tidak tersedia di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan input untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the consolidated statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgment include considerations of liquidity and model inputs such as volatility and discount rates, prepayment rates and default rate assumptions. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity securities Surat berharga dengan klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo membutuhkan judgment yang signifikan. Dalam membuat judgment ini, Bank dan entitas anak mengevaluasi intensi dan kemampuan untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo. Jika Bank dan entitas anak gagal untuk memiliki investasi ini hingga jatuh tempo selain dalam kondisi-kondisi tertentu sebagai contoh, menjual dalam jumlah yang insignifikan saat mendekati jatuh tempo, Bank dan entitas anak harus mereklasifikasi seluruh portofolio tersebut menjadi surat berharga yang tersedia untuk dijual. Surat berharga yang tersedia untuk dijual tersebut akan diukur pada nilai wajar dan bukan menggunakan biaya yang diamortisasi. The classification under held-to-maturity securities requires significant judgment. In making this judgment, the Bank and subsidiaries evaluate their intention and ability to hold such investments to maturity. If the Bank and subsidiaries fail to keep these investments to maturity other than in certain specific circumstances for example, selling an insignificant amount close to maturity, they will be required to reclassify the entire portfolio as available-for-sale securities. The available-for-sale securities would therefore be measured at fair value and not at amortized cost.