Teknik Cetak Tekan Press Teknik Cor atau Tuang

Pelajaran 3 Mengapresiasi Seni Kriya Gerabah 47 Gambar 3.10 Gerabah d ijemur sebelum dibakar Sumber: www.flickr.com Pertama-tama benda gerabah yang telah selesai dibuat harus dikeringkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar kandungan air pada benda tersebut menguap dan kandungan airnya rata. Cara pengeringannya cukup sederhana yaitu cukup disimpan di atas rak terbuka dan diangin-anginkan. Setelah beberapa hari, gerabah d ijemur di terik matahari hingga betul-betul kering kering disini bersifat sementara karena kalau terkena air atau udara lembab maka tanah akan kembali lembek. Setelah kering, barulah gerabah dibakar dengan cara langsung atau menggunakan alat lain berupa tungku ovenkiln. Pada umumnya pembakaran keramik dikenal dengan istilah bakar biskuit untuk jenis keramik teraccota atau bakar sederhana dan bakar glasir untuk keramik berglasir. Berdasarkan suhu bakarnya gerabahkeramik digolongkan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut. 1. Earthenware, yaitu jenis keramik yang memiliki suhu matang antara 900–1100 o C. Jenis ini memiliki daya serap 10–5. 2. Stoneware, yaitu keramik yang memiliki suhu matang sekitar 1200 o C. Jenis ini memiliki daya serap antara 2–5 dan memiliki kekerasan seperti halnya batu. 3. Porselen, yaitu keramik yang mamiliki suhu matang sekitar 1260 o C dan memiliki daya serap 0 hingga 1. Bahan ini banyak digunakan untuk bahan industri bangunan mengingat kekerasan dan kestabilannya. Gambar 3.11 Keramik earthenware, stoneware, dan porselen Sumber: www.flick.com, www.flick.com, www.corbis.com 48 Seni Rupa untuk SMPMTs Kelas VII Berikut ini macam-macam tungku pembakaran keramik menurut bahan bakarnya. 1. Tungku dengan bahan bakar listrik Tungku ini menggunakan bahan bakar listrik. Panas yang dihasilkan oleh tungku ini bisa diatur disesuaikan dengan kebutuhan benda yang dibakar. 2. Tungku dengan bahan bakar minyak tanah Pada tungku bahan bakar minyak tanah biasanya terdapat selang yang menghubungkan bagian pembakaran dengan minyak tanah. Tungku ini biasanya digunakan untuk membakar keramik berjenis stoneware. 3. Tungku ladang dengan bahan bakar sekam, jerami, dan bambu Tungku ini merupakan tungku tradisional yang selalu dipakai dalam pembuatan gerabahkeramik dengan mutu rendah dan dalam jumlah yang banyak. Tungku ini biasanya dibuat dengan menggali lubang terlebih dahulu, kemudian ditimbun dengan sekam, lalu dibakar. Hasil yang didapatkan kadang-kadang berwarna kehitamangosong. Tungku ini banyak dipergunakan dalam pembuatan kendi, genting bermutu rendah, dan batu-bata merah. 4. Tungku dengan bahan bakar gas Tungku ini mirip dengan tungku listrik hanya bahan bakar yang digunakan menggunakan gas. Sumber panas dihasilkan dari tabung gas yang dialirkan pada logam penampang. Hasilnya sangat bagus dan tekanannya sangat tinggi. Tungku ini dapat dipakai untuk membuat gerabahkeramik mutu tinggi bahkan keramik glasir. Gambar 3.12 Tungku untuk pembakaran keramik Sumber: www.corbis.com