Seni Desain Design Mengapresiasi Seni Rupa Terapan

108 Seni Rupa untuk SMPMTs Kelas VIII Pelatihan 111 3 Desain Interior Desain interior adalah cabang seni rupa yang berupaya memenuhi kebutuhan akan segala bentuk dan permasalahan seputar ruangan. Desain ini berhubungan dengan penciptaan dan penataan ruang dalam interior. Penciptaan ruang dalam disesuaikan dengan unsur pelengkapnya, mulai dari bentuk dan ukuran ruangan, warna ruangan, perabot yang sesuai, pencahayaan, proporsi, kesesuaian antara pengguna dengan ruangan, serta ketepatan ruang bagi pengguna dan aktivitasnya. 4 Desain Tekstil Desain tekstil adalah cabang seni rupa yang berkaitan dengan hal yang menyangkut pertekstilan. Desainer tekstil biasanya berhubungan dengan masalah kain, baik dilihat dari teknik pembuatan kain, pewarnaan, pembuatan dan penerapan motif yang sesuai pada kain, sampai pada pembuatan mesin alternatif pembuat kain. Desain tekstil juga berhubungan dengan perancangan pakaian. Perkembangan dan perubahan mode harus ditanggapi dengan kreasi dan inovasi para desainer. Gambar 7.10 Desain interior Sumber: www.fionacampbelldesign.co.uk Gambar 7.11 Baju dengan bahan batik Sumber: wb3.indo-work.com Bentuklah sebuah kelompok yang terdiri atas 4 orang siswa. Carilah dari berbagai sumber tentang macam-macam karya seni kriya yang dihasilkan di daerahmu Tuliskan jeniskan beserta model corak dan teknik yang digunakan

B. Apresiasi Seni Rupa Terapan Nusantara

Apresiasi timbul saat seseorang mengamati sebuah karya seni. Dari pengamatan awal tersebut secara langsung atau tak langsung telah masuk dan terlibat ke dalam Pelajaran 7 Ragam Seni Rupa Terapan Nusantara 109 sebuah ruang tanggapan berupa rangsangan jiwa untuk menilai apakah karya tersebut menarik, indah, mengagumkan, mengesankan, atau mengharukan. Apresiasi memiliki berberapa fungsi yang berkaitan dengan kegiatan mental, yaitu penikmatan karya seni, penilaian karya seni, dan empati.

1. Penikmatan Karya Seni

Tahap penikmatan karya seni merupakan tahap yang akan menimbulkan rasa puas, kecewa, atau bahkan tidak menimbulkan perasaan apa-apa.

2. Penilaian Karya Seni

Tahap penilaian berlangsung untuk mencari nilai-nilai seni, memahami isi dan pesan dari karya seni, mengadakan perbandingan-perbandingan hingga didapatkan kesimpulan. Tahap ini merupakan tahap yang kompleks karena menangkap makna suatu karya merupakan pekerjaan yang sulit.

3. Empati

Tahap ini merupakan tahap di mana si pengamat turut merasakan suka duka, pikiran, perasaan, watak, dan pandangan hidup yang tercermin dalam karya seni. Apresiasi seni pada dasarnya adalah untuk mendapatkan pengalaman estetis, di mana pengalaman yang didapat dari penikmatan seni terarah, sadar dan bertujuan. Apresiasi dibagi menjadi dua, yaitu apresiasi pasif dan aktif. Apresiasi pasif jika penikmat hanya mencapai pada tahap implementasi. Sementara apresiasi aktif adalah proses apresiasi pasif disertai dengan melakukan pembuatan karya. Dalam mengapresiasi sebuah karya seni ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu aspek fisik dan psikis.

1. Aspek Fisik

Aspek fisik berhubungan dengan hal yang sifatnya indrawi, artinya penerapan dilakukan secara visual kasat mata. Bentuk karya dapat dipersepsi oleh mata pengamat dan wujudnya berupa unsur-unsur fisik seperti garis, bidang, dan warna.

2. Aspek Psikis

Aspek ini berkaitan dengan unsur-unsur nonfisik berupa pesan dan gagasan seniman yang terkandung pada karya, seperti komposisi, pesan, gagasan, tema, gaya, simbolik perlambangan, kemampuan dan bakat seniman dalam mengelola, serta mengolah nilai fisik bentuk. Apresiasi akan semakin kompleks dan rumit, hal ini dapat terjadi mengingat karya seni selalu berubah, baik dari segi teknik kekaryaan, pengetahuan perupa, maupun perkembangan ilmu dan teknologi yang terus maju. 110 Seni Rupa untuk SMPMTs Kelas VIII Gambar 7.12 Hasil desain komputer Sumber: wb3.indo-work.com Melihat fenomena tersebut, peran apresiasipun mau tak mau berubah. Adapun sebagai landasan berp ijak dalam menilai sebuah karya seni bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan, antara lain pendekatan mimetik, pendekatan ekspresi, pendekatan struktural, dan pendekatan semiotik. • Pendekatan mimetik Pendekatan ini mengaitkan karya seni dengan alam nature atau segala sesuatu yang berhubungan dengan unsur-unsur alamiah. Misalnya, gambar pemandangan yang lebih menekankan pada kemiripan dengan alam sesungguhnya, baik dilihat dari segi bentuk, kemiripan, warna maupun unsur. • Pendekatan ekspresif Pendekatan ini lebih menekankan pada menilai ungkapan atau ekspresi seniman. Hal ini dapat dilihat dari spontanitas dan kelugasan dalam menggunakan media. • Pendekatan struktural Pendekatan ini dilakukan dengan menilai aspek-aspek struktur pembentuk karya seni, baik aspek bentuk maupun unsur pendukungnya. • Pendekatan semiotik Pada pendekatan semiotik, apresiasi dapat digali dengan mengungkap isi dan kandungan berbagai unsur atau tanda yang ingin disampaikan oleh perupa. Hal ini dapat terungkap lewat konsep dan gagasan perupa dalam karya seni. Apresiasi selain bertujuan untuk mengenal, mengamati, dan menilai karya seni, juga merupakan sebuah ajang komunikasi antara perupa dan pemakai penikmatkonsumen. Hal itu sebagai landasan pemenuhan kebutuhan sosial.