Kegiatan Mengevaluasi Kegiatan Berapresiasi

72 Seni Rupa untuk SMPMTs Kelas VIII Pelatihan 111 mahasisswa serta masyarakat, sehingga nilai estetik seni klasik tradisional yang telah mapan dan telah mencapai prestasi puncak dengan ciri yang khas dan spesifik dapat dibanggakan oleh pelajar dan masyarakat luas. Misalnya, seni batik tradisional yang ada di Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Cirebon; seni ukir gaya Jepara dan Asmat, Toraja dan Bali; seni bangunan arsitektur tradisional; seni topeng tradisional; seni wayang dan pedalangan; serta kerajinan tradisional berupa anyaman, kerajinan kulit, keramik, songket, ulos, seni patung, seni tenun tradisional yang beraneka ragam dari pelosok nusantara. Gambar 5.4 Pembuatan songket Sumber: www.molon.com Diskusikan soal-soal berikut ini bersama dengan teman sebangkumu 1. Sebutkan beberapa seni terapan yang terdapat di daerahmu 2. Menurut pendapatmu, bagaimana fungsi benda-benda tersebut dalam kehidupan masyarakat 3. Pilih salah satu jenis karya seni, kemudian tuliskan apresiasimu terhadap benda tersebut

B. Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

Dalam menyampaikan gagasan seni terdapat banyak media ungkap. Seni rupa sebagai media yang mengungkapkan imajinasi dan kreativitas memiliki keragaman bentuk dan wujud karyanya. Setiap seniman memiliki keunikan dan kekhasan dalam menyampaikan ide-idenya, baik berupa lukisan, gambar, patung, maupun benda-benda hasil kreasi lainnya. Hal ini berhubungan dengan keahlian, latar belakang dan kehidupan seorang seniman. Pelukis yang berasal dari daerah Jelekong Jawa Barat selalu menggambarkan suasana pesawahan dan pedesaan yang indah serta mempesona, berbeda dengan pengukir yang berasal dari Jepara Jawa Tengah yang memiliki teknik mengukir kayu atau pembatik di daerah Pekalongan dan Trusmi yang mengeksplorasi kain mori menjadi sebuah karya batik yang bernilai seni tinggi. Semuanya memiliki kekhasan dan keunikan masing-masing. Pelajaran 5 Apresiasi terhadap Seni Rupa Terapan Nusantara 73

1. Bentuk dan Corak Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

Setiap benda, baik benda alami maupun benda buatan, mempunyai bentuk. Istilah bentuk dalam bahasa Indonesia dapat berupa bangun shape atau bentuk plastis form. Setiap benda mempunyai bangun dan bentuk plastis. Bangun ialah bentuk benda yang polos seperti terlihat oleh mata, misalnya bulat, persegi, segitiga, ornamental, atau tak beraturan. Sementara bentuk plastis adalah bentuk benda sebagaimana terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai value gelap terang sehingga benda itu terlihat jelas dan terasa lebih hidup. Bentuk plastis juga memainkan peran tertentu dalam lingkungannya. Bentuk atau corak dibedakan atas bentuk figuratif sesuai dengan aslinya dan bentuk nonfiguratif tidak nyata. Bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan menjadi bentuk abstrak, bentuk geometris, bentuk stilasi, bentuk deformasi, dan bentuk visual realistis.

a. Bentuk Abstrak

Bentuk abstrak yaitu bentuk yang bukan hasil tiruan atau pengolahan dari bentuk alam nature atau bentuk yang tidak sesuai dengan aslinya tidak nyata. Bentuk abstrak terbagi atas tiga, yaitu sebagai berikut. • Bentuk abstrak murni, contohnya kursi, meja, sepatu, dan rumah. • Bentuk abstrak simbolis, contohnya huruf, tanda baca, rambu-rambu lalu lintas, dan lambang-lambang. • Bentuk abstrak filosofis, contohnya huruf Cina.

b. Bentuk Geometris

Bentuk geometris yaitu bentuk yang memiliki keteraturan, baik ukuran maupun bentuknya. Contoh bentuk geometris adalah segitiga sama sisi, segiempat, segilima, segi enam, dan lingkaran.

c. Bentuk Stilasi

Bentuk stilasi yaitu bentuk dengan berbagai penggayaandigayakan. Misalnya, motif hias geometris, flora, fauna, dan manusia.

d. Bentuk Deformasi

Bentuk deformasi yaitu bentuk yang telah mengalami penyederhanaan.

e. Bentuk Visual Realistis

Bentuk visial realistis biasa juga disebut bentuk naturalistis, yaitu bentuk yang sesuai dengan aslinya. Gambar 5.5 Rambu-rambu lalu lintas merupakan bentuk abstrak simbolis Sumber: o fficeso .files.wordpress.com