46 Seni Rupa untuk SMPMTs
Kelas VII
Pelatihan 222 Info Seni
In In
In
Pengolahan Tanah Liat
Tanah liat yang baik untuk digunakan sebagai bahan dasar membuat gerabah adalah tanah liat yang berwarna merah coklat atau putih kecoklatan.
Tanah liat dipersiapkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk membuat gerabah. Pertama-tama, tanah liat disimpan di suatu tempat, kemudian
disiram air hingga basah merata. Setelah itu, tanah liat didiamkan selama satu hingga dua hari. Lalu, tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat. Ada dua
cara penggilingan, yaitu secara manual dan mekanis. Penggilingan manual dilakukan dengan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan
halus. Adapun secara mekanis, tanah liat digiling dengan menggunakan mesin giling. Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan proses
giling manual. Tanah liat yang sudah digiling ini sudah siap untuk digunakan membuat gerabah.
Sumber: id.wikipedia.org
Jelaskan dengan bahasamu sendiri teknik-teknik membuat gerabah berikut.
1. Teknik lempeng
2. Teknik p
ijat 3. Teknik
pilin 4. Teknik
putar 5. Teknik cetak tekan
6. Teknik cor atau tuang
C. Pembakaran Keramik
Tahap akhir dari proses membuat gerabah adalah pembakaran. Membakar benda yang terbuat dari tanah liat tidaklah mudah. Untuk melakukan kegiatan
ini dibutuhkan teknik dan media yang tepat. Hal ini dilakukan pada keramik atau gerabah yang telah dibuat tidak mengalami keretakan atau bahkan pecah.
Pelajaran 3 Mengapresiasi Seni Kriya Gerabah 47
Gambar 3.10
Gerabah d ijemur sebelum dibakar
Sumber: www.flickr.com
Pertama-tama benda gerabah yang telah selesai dibuat harus dikeringkan
terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar kandungan air pada benda tersebut
menguap dan kandungan airnya rata. Cara pengeringannya cukup sederhana yaitu
cukup disimpan di atas rak terbuka dan diangin-anginkan. Setelah beberapa hari,
gerabah d
ijemur di terik matahari hingga betul-betul kering kering disini bersifat
sementara karena kalau terkena air atau udara lembab maka tanah akan kembali
lembek. Setelah kering, barulah gerabah dibakar dengan cara langsung atau menggunakan alat lain berupa tungku ovenkiln.
Pada umumnya pembakaran keramik dikenal dengan istilah bakar biskuit untuk jenis keramik teraccota atau bakar sederhana dan bakar glasir untuk
keramik berglasir. Berdasarkan suhu bakarnya gerabahkeramik digolongkan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut. 1. Earthenware, yaitu jenis keramik yang memiliki suhu matang antara 900–1100
o
C. Jenis ini memiliki daya serap 10–5.
2. Stoneware, yaitu keramik yang memiliki suhu matang sekitar 1200
o
C. Jenis ini memiliki daya serap antara 2–5 dan memiliki kekerasan seperti halnya batu.
3. Porselen, yaitu keramik yang mamiliki suhu matang sekitar 1260
o
C dan memiliki daya serap 0 hingga 1. Bahan ini banyak digunakan untuk bahan
industri bangunan mengingat kekerasan dan kestabilannya.
Gambar 3.11
Keramik earthenware, stoneware, dan porselen
Sumber: www.flick.com, www.flick.com, www.corbis.com