Pelajaran 5 Apresiasi terhadap Seni Rupa Terapan Nusantara 73
1. Bentuk dan Corak Karya Seni Rupa Terapan Nusantara
Setiap benda, baik benda alami maupun benda buatan, mempunyai bentuk. Istilah bentuk dalam bahasa Indonesia dapat berupa bangun shape atau bentuk
plastis form. Setiap benda mempunyai bangun dan bentuk plastis. Bangun ialah bentuk benda yang polos seperti terlihat oleh mata, misalnya bulat, persegi,
segitiga, ornamental, atau tak beraturan. Sementara bentuk plastis adalah bentuk benda sebagaimana terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai value gelap
terang sehingga benda itu terlihat jelas dan terasa lebih hidup. Bentuk plastis juga memainkan peran tertentu dalam lingkungannya.
Bentuk atau corak dibedakan atas bentuk figuratif sesuai dengan aslinya dan bentuk nonfiguratif tidak nyata. Bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan
menjadi bentuk abstrak, bentuk geometris, bentuk stilasi, bentuk deformasi, dan bentuk visual realistis.
a. Bentuk Abstrak
Bentuk abstrak yaitu bentuk yang bukan hasil tiruan atau pengolahan dari bentuk
alam nature atau bentuk yang tidak sesuai dengan aslinya tidak nyata. Bentuk abstrak
terbagi atas tiga, yaitu sebagai berikut. • Bentuk abstrak murni, contohnya kursi,
meja, sepatu, dan rumah. • Bentuk abstrak simbolis, contohnya
huruf, tanda baca, rambu-rambu lalu lintas, dan lambang-lambang.
• Bentuk abstrak filosofis, contohnya huruf Cina.
b. Bentuk Geometris
Bentuk geometris yaitu bentuk yang memiliki keteraturan, baik ukuran maupun bentuknya. Contoh bentuk geometris adalah segitiga sama sisi, segiempat,
segilima, segi enam, dan lingkaran.
c. Bentuk Stilasi
Bentuk stilasi yaitu bentuk dengan berbagai penggayaandigayakan. Misalnya, motif hias geometris, flora, fauna, dan manusia.
d. Bentuk Deformasi
Bentuk deformasi yaitu bentuk yang telah mengalami penyederhanaan.
e. Bentuk Visual Realistis
Bentuk visial realistis biasa juga disebut bentuk naturalistis, yaitu bentuk yang sesuai dengan aslinya.
Gambar 5.5
Rambu-rambu lalu lintas merupakan bentuk abstrak simbolis
Sumber: o
fficeso .files.wordpress.com
74 Seni Rupa untuk SMPMTs
Kelas VIII
Cobalah untuk mengapresiasi hasil karya seni terapan berupa lemari berikut
ini. Langkah awal mengapresiasi adalah dengan cara melihat langsung benda yang
hendak diapresiasi. Misalnya, sebuah lemari pada umumnya mempunyai bangun kotak
persegi empat yang tegak atau mendatar. Bangun lemari itu mudah dikenali karena
berbeda bentuknya dengan meja yang terletak di sebelahnya yang berbangun
bundar. Jika diamati lebih jauh dengan penuh perhatian, lama kelamaan lemari
itu akan tampak bukan hanya sekedar bangun kotak persegi empat, tetapi akan tampak dan terasa kehadirannya sebagai sosok yang mantap dan berperan. Pada
saat seperti itu, berarti indra kita menangkap persepsi bentuk plastisnya. Dengan membaca bentuk plastisnya, kamu dapat merasakan apa efeknya terhadap suasana
ruang yang menampungnya.
2. Teknik Berkarya Seni Rupa Terapan Nusantara
Dalam membuat karya seni artwork dibutuhkan kemampuan yang tinggi. Kemampuan tersebut harus terus diasah lewat belajar dan praktik. Semakin sering
kamu melakukan praktik, kamu akan semakin mahir dan terampil. Beberapa contoh teknik berkarya seni kriya di beberapa daerah Nusantara
media yang digunakan sebagai berikut.
a. Batik
Teknik : tulis, cap, dan cetak printing.
Alat dan bahan : canting, cap, sablon, mesin cetak, lilin cair.
Daerah penghasil
: Cirebon,
Pekalongan, Yogyakarta, Solo, Madura, Jambi, dan Papua.
b. Anyaman
Teknik : teknik tumpang tindih antara jalur horizontal pakan
dan jalur vertikal lungsin. Alat dan bahan
: bambu, rotan, mendong, dan eceng gondok Daerah
penghasil :
Tasikmalaya, Bali, Lombok, Kalimantan, Sulawesi Utara, dan Sumatra Selatan.
c. Tenun
Teknik : Alat Tenun Bukan Mesin ATBM.
Alat dan bahan : tustel.
Daerah penghasil
: Batak
kain ulos, Lampung kain tapis, Jepara, Sumatra, Bali, Kalimantan, dan Sumbawa kain songket.
Gambar 5.6
Lemari dan meja dalam ruangan Sumber: www.flickr.com