6
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PERENCANAAN SUPERVISI AKADEMIK
WAKTU 10 JP
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari Kegiatan Pembelajaran 1 ini Saudara diharapkan mampu: 1.  menganalisis jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan dalam penyusunan Rencana
Pengawasan  Akademik  RPARencana  Pengawasan  Bimbingan  Konseling RPBK.
2.  menyusun rumusan tujuan supervisi akademik. 3.  menganalisis kesesuaian antara komponen dan isi pada RPARPBK.
4.  membandingkan konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan tiap
mata pelajaran. 5.  menerapkanmenggunakan konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan
kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran; 6.  membandingkan  konsep,  prinsip,  teoriteknologi,  karakteristik,  dan  kecenderungan
perkembangan  proses  pembelajaranbimbingan  tiap  bidang  pengembangan  atau mata pelajaran.
B. Indikator Pencapaian Tujuan
1.  Menyusun Rencana Pengawasan Akademik RPARencana Pengawasan Bimbingan Konseling RPBK.
2.  Memahami  konsep,  prinsip,  teori  dasar,  karakteristik,  dan  kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran.
3.  Memahami  konsep,  prinsip,  teoriteknologi,  karakteristik,  dan  kecenderungan perkembangan  proses  pembelajaranbimbingan  tiap  bidang  pengembangan  atau
mata pelajaran.
C. Uraian Materi
1.  Pengertian Supervisi Akademik
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya  mengelola  proses  pembelajaran  untuk  mencapai  tujuan
pembelajaran  Daresh,  1989,  Glickman,  et  al.  2007.  Supervisi  akademik  tidak terlepas  dari  penilaian  kinerja  guru  dalam  mengelola  pembelajaran.  Sergiovanni
1987  menegaskan  bahwa  refleksi  praktis  penilaian  kinerja  guru  dalam  supervisi akademik  adalah  melihat  kondisi  nyata  kinerja  guru  untuk  menjawab  pertanyaan-
pertanyaan,  misalnya:  apa  yang  sebenarnya  terjadi  di  dalam  kelas?;  apa  yang sebenarnya  dilakukan  oleh  guru  dan  peserta  didik  di  dalam  kelas?;  aktivitas-
aktivitas  mana  dari  keseluruhan  aktivitas  di  dalam  kelas  itu  yang  bermakna  bagi guru dan peserta didik?; apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan
akademik?  apa  kelebihan  dan  kekurangan  guru  dan  bagaimana  cara mengembangkannya?
Supervisi Akademik
7 Berdasarkan  jawaban  terhadap  pertanyaan-pertanyaan  tersebut  akan  diperoleh
informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan di sini, bahwa setelah melakukan penilaian kinerja, bukan
berarti  selesailah  pelaksanaan  supervisi  akademik,  melainkan  harus  diteruskan dengan  tindak  lanjut  berupa  pembuatan  program  supervisi  akademik  dan
melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
Hal ini hendaknya jangan diasumsikan secara sempit, bahwa hanya ada satu cara terbaik  yang  bisa  diaplikasikan  dalam  semua  kegiatan  pengembangan  perilaku
guru.  Tidak  ada  satu  pun  perilaku  supervisi  akademik  yang  baik  dan  cocok  bagi semua guru Glickman, 1981 dalam Pusbangtendik, 2007.
2.  Prinsip-prinsip Supervisi Akademik
Berikut  adalah  beberapa  prinsip  yang  harus  diperhatikan  dan  direalisasikan  oleh pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik, yaitu sebagai berikut.
a.  supervisi  akademik  harus  mampu  menciptakan  hubungan  kemanusiaan  yang harmonis.  Oleh  sebab  itu,  dalam  pelaksanaannya  pengawas  sekolah  harus
memiliki  sifat-sifat,  seperti  sikap  membantu,  memahami,  terbuka,  jujur,  ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor Dodd, 1972.
b.  supervisi  akademik  harus  dilakukan  secara  berkesinambungan.  Apabila  guru telah  berhasil  mengembangkan  dirinya  tidaklah  berarti  selesailah  tugas
pengawas  sekolah,  melainkan  harus  tetap  dibina  secara  berkesinambungan. Hal  ini  logis,  mengingat  problema  proses  pembelajaran  selalu  muncul  dan
berkembang.
c.  supervisi  akademik  harus  demokratis.  Pengawas  sekolah  tidak  boleh mendominasi  pelaksanaan  supervisi  akademiknya.  Titik  tekan  supervisi
akademik yang demokratis adalah aktif dan kooperatif. d.  supervisi akademik harus konstruktif. Supervisi akademik bukan untuk mencari-
cari  kesalahan  guru.  Supervisi  akademik  akan  mengembangkan  pertumbuhan dan  kreativitas  guru  dalam  memahami  dan  memecahkan  masalah-masalah
yang berkaitan dengan pembelajaran.
e.  supervisi  akademik  harus  obyektif.  Objektivitas  dalam  penyusunan  program berarti  bahwa  program  supervisi  akademik  itu  harus  disusun  berdasarkan
kebutuhan  nyata  pengembangan  profesional  guru.  Begitu  pula  dalam mengevaluasi  keberhasilan  program  supervisi  akademik.  Di  sinilah  letak
pentingnya  instrumen  pengukuran  yang  memiliki  validitas  dan  reliabilitas  yang tinggi  untuk  mengukur  kemampuan  guru  dalam  mengelola  proses
pembelajaran.
f.  perencanaan program supervisi akademik bertujuan untuk menyusun dokumen perencanaan  pelaksanaan  dan  perencanaan  pemantauan  dalam  rangka
membantu  kepala  sekolah  dan  guru  dalam  mengembangkan  kemampuan mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Singkatnya, prinsip-prinsip supervisi akademik meliputi: a.  praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah;
b.  sistematis, artinya dikembangkan sesuai perencanaan program supervisi yang matang dan tujuan pembelajaran;
8 c.  objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen;
d.  realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya; e.  antisipatif,  artinya  mampu  menghadapi  masalah-masalah  yang  mungkin  akan
terjadi; f.  konstruktif,  artinya  mengembangkan  kreativitas  dan  inovasi  guru  dalam
mengembangkan proses pembelajaran; g.  kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru dalam
mengembangkan pembelajaran; h.  kekeluargaan,  artinya  mempertimbangkan  saling  asah,  asih,  dan  asuh  dalam
mengembangkan pembelajaran; i.  demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi
akademik; j.  aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi;
k.  humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor;
l.  berkesinambungan  supervisi  akademik  dilakukan  secara  teratur  dan berkelanjutan oleh Kepala sekolah;
m.  terpadu, artinya menyatu dengan dengan program pendidikan.
3.  Manfaat Perencanaan Program Supervisi Akademik
Manfaat  perencanaan  supervisi  akademik  adalah  sebagai  rambu-rambu  dan pedoman dalam melaksanakan supervisi akademik.
Supervisi  akademik  merupakan  salah  satu  fungsi  mendasar  essential  function dalam  keseluruhan  program  sekolah  Weingartner,  1973;  Alfonso  dkk.,  1981;  dan
Glickman,  et  al.  2007.  Hasil  supervisi  akademik  berfungsi  sebagai  sumber informasi bagi pengembangan profesionalisme guru.
4.  Perencanaan Supervisi Akademik
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Permenegpan dan Reformasi Birokrasi  Nomor  21  Tahun  2010  tentang  Jabatan  Fungsional  Pengawas  Sekolah
dan  Angka  Kreditnya  pasal  7  poin  a  menyatakan  bahwa  pengawas  sekolah sebelum  melaksanakan  supervisi  mempunyai  kewajiban  menyusun  program
pengawasan. Salah satu Hal terpenting dari program pengawasan adanya rencana pengawasan  yang  disusun  berdasarkan  hasil  evaluasi  dan  analisis  pelaksanaan
pengawasan  tahun  sebelumnya.  Rencana  pengawasan  tersebut  disusun  oleh pengawas  sekolah  tergantung  dari  jenis  pengawasnya.  Untuk  pengawas  mata
pelajaran ditulis dalam bentuk rencana pengawasan akademik RPA, adapun untuk pengawas  bimbingan  dan  konseling  ditulis  dalam  bentuk  rencana  pengawasan
bimbingan dan konseling RPBK. RPA dan RPBK pada dasarnya memuat komponen-komponen yang terdiri dari:
a.  aspekmasalah b.  tujuan
c.  indikator d.  waktu
e.  setting f.
strategimetodeteknik